Inilah Perempuan Pertama yang Raih Nobel Matematika

Wanita ini telah mengubah lanskap matematika secara dramatis.

Agung Pratnyawan

Posted: Kamis, 21 Maret 2019 | 11:00 WIB
Karen Uhlenbeck raih Abel Prize. (Twitter/ @abel_prize)

Karen Uhlenbeck raih Abel Prize. (Twitter/ @abel_prize)

Hitekno.com - Akhirnya ada seorang perempuan yang bisa memenangkan Nobel Matematika. Karen Keskulla Uhlenbeck, seorang dosen Amerika Serikat ini dikabarkan jadi perempuan pertama yang menerima penghargaan ini.

Karen Uhlenbeck mendapatkan anugerah Abel Prize, salah satu penghargaan tertinggi dalam bidang matematika di dunia yang sering dijuluki sebagai Nobel Matematika.

Pengajar matematika di University of Texas, Austin, Amerika Serikat ini diganjari Abel Prize, demikian diumumkan Akademi Sains Norwegia, pada Selasa (19/3/2019).

Perempuan berusia 76 tahun itu, yang disebut pioner dalam Analisis Geometri modern, diganjari hadiah senilai 6 juta krone atau sekitar Rp 10 miliar.

''Karya fundamental Uhlenbeck dalam analisis geometri dan gauge theory, telah mengubah lanskap matematika secara dramatis,'' kata Hans Munthe-Kaas, ketua Komite Abel seperti dilansir Bloomberg.

''Teorinya telah merevolusi pemahaman kita tentang permukaan minimal, seperti pada gelembung-gelembung sabun, dan masalah-masalah minimisasi dalam dimensi yang lebih besar,'' imbuh dia.

Karen Uhlenbeck lahir di Cleveland, Ohio, AS. Ia adalah anak tertua dari empat bersaudara. Ayahnya adalah seorang insinyur dan ibunya seorang seniman sekaligus guru.

Abel Prize sendiri diciptakan oleh Pemerintah Norwegia pada 2002, bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke 200 Niels Henrik Abel, matematikawan asal Norwegia.

Setelah Karen Uhlenbeck, apakah bakal ada perempuan lain yang mendapatkan Nobel Matematika lagi? (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Baca Juga: Bertanya Soal Matematika di Situs Dewasa, Ini Jawabannya

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Bukan sekadar hiburan, film horor ternyata 'gym' bagi otak Anda. Pakar psikologi ungkap bagaimana adegan seram bisa mela...

sains | 10:55 WIB

Ilmuwan menemukan masker dan cangkir berusia 5.000 tahun yang terbuat dari tulang manusia di China....

sains | 12:41 WIB

BMKG ungkap biang kerok cuaca panas menyengat. Bukan gelombang panas, ini kombinasi dari musim pancaroba dan posisi mata...

sains | 16:20 WIB

Para ilmuwan berhasil membuat AI menciptakan virus yang dapat membunuh bakteri....

sains | 13:27 WIB

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB