Tanpa Supir, Bus Ini Dibuat dari Printer 3D

Wow printer 3D bisa digunakan untuk membuat transportasi massal!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Senin, 11 Maret 2019 | 14:15 WIB
Ilustrasi Olli. (Local Motors)

Ilustrasi Olli. (Local Motors)

Hitekno.com - Printer 3D diharapkan menjadi produsen teknologi yang dapat diandalkan di masa depan. Setelah motor dibuat dibuat dengan printer 3D, kini bus mini yang tanpa supir (otonom) juga dibuat dengan printer 3D.

Disebut dengan Olli, bus mini ini diproduksi oleh Local Motors, start-up yang berbasis di Arizona, Amerika Serikat.

CEO Local Motor, Jay Rogers mengatakan bahwa setelah mengalami uji ketahanan pada akhir 2018, kini bus mini otonom juga diuji kekuatannya dengan kecepatan yang lebih tinggi lagi.

Baca Juga: USB 4.0 Segera Diluncurkan, Kecepatannya Tembus 40 Gbps

Rogers mengatakan bahwa tes ini disebut dengan ''skenario terburuk''.

Olli didesain menggunakan komponen yang mayoritas terbuat dari printer 3D.

Olli sebelum menabrak ke dinding. (The Verge)
Olli sebelum menabrak ke dinding. (The Verge)

Banyak orang meragukan kualitasnya mengingat shuttle bus ini akan diluncurkan untuk umum dengan nyawa manusia menjadi taruhannya.

Baca Juga: Roket dari Printer 3D Disetujui, Tempat Peluncuran Resmi Disediakan

Sebelum benar-benar meluncur ke publik, Local Motors sudah diuji beberapa kali untuk memastikan mesin otonom dan ketahanannya dapat dipercaya.

Pertama kali diuji coba pada tahun 2017, Olli sudah mengalami perkembang yang signifikan. Awalnya, Olli hanya melaju dengan kecepatan 4,8 kilometer per jam.

Kini Olli akan mengalami tes ketahanan dengan menabrak dinding dengan kecepatan 40 kilometer per jam.

Baca Juga: Marie, ''Manusia Pertama'' yang Dicetak dari Printer 3D

Olli setelah menabrak dinding. (The Verge)
Olli setelah menabrak dinding. (The Verge)

''Saya pikir ini adalah pertama kalinya ada orang yang benar-benar mengadakan pengujian skala besar dengan kendaraan cetak 3D. Sangat luar biasa bergabung dengan proyek itu dan ini merupakan kemajuan luar biasa untuk kendaraan printer 3D,'' kata Rogers dikutip dari The Verge.

Setelah mengalami uji coba, Olli tampaknya tidak mengalami kerusakan yang berarti.

Sebagian besar konstruksi utamanya masih utuh meski kaca depan dan moncongnya mengalami kerusakan.

Baca Juga: Mobil Otonom Google Mengalami Kecelakaan

Mengandalkan sensor dan teknologi khusus untuk mendeteksi hambatan, Olli sudah melakukan ujicoba di jalan umum.

Ia mampu berjalan dengan kecepatan 24 hingga 29 kilometer per jam dan tampaknya ia dapat melakukan tugasnya dengan baik.

Dengan adanya pembuktian di atas, masa depan kendaraan yang dibuat dengan printer 3D akan semakin baik dan tak lama lagi, mereka diprediksi bisa masuk di industri transportasi.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak