Seperti Big Hero 6, Robot Swarm Bisa Membentuk Struktur

Tak lama lagi, film fiksi ilmiah ini akan menjadi kenyataan.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Rezza Dwi Rachmanta
Sabtu, 22 Desember 2018 | 12:30 WIB
Micro bot dalam Big Hero 6. (Pinterest/Endang Yaksana)

Micro bot dalam Big Hero 6. (Pinterest/Endang Yaksana)

Hitekno.com - Sebuah robot swarm berhasil diciptakan oleh ilmuwan dan diharapkan dapat berguna di masa depan.

Dinamakan dengan ''robot swarm'' karena tidak terdiri dari satu robot saja, melainkan ''kawanan robot'' alias terdiri dari banyak robot.

Jaringan robot swarm dapat bekerja sama untuk membentuk berbagai struktur dan bentuk. Semuanya dilakukan tanpa menerima gambar besar pemrograman atau desain blueprint sebelumnya.

Baca Juga: Keren Banget, Robot Tumbuhan Ini Bisa Gerak Cari Cahaya Sendiri

Itu berarti robot bekerja secara mandiri dan tidak dikontrol oleh manusia.

Jika kamu pernah melihat film Big Hero 6, kamu pasti mengenal robot kecil buatan Hiro yang bernama microbot. Robot swarm bekerja hampir mirip dengan microbot, namun dalam bentuk yang lebih sederhana.

Suatu saat nanti, ilmuwan percaya bahwa mereka dapat menciptakan robot swarm yang bisa berubah menjadi struktur 3D yang kompleks.

Baca Juga: Robot Kaki Dikembangkan Ilmuwan, Penyandang Disabilitas Terbantu

Ilustrasi microbot dalam film Big Hero 6. (SideFX)
Ilustrasi microbot dalam film Big Hero 6. (SideFX)

Penelitian mereka mengenai robot swarm telah dipublikasikan di jurnal Science Robotic pada hari Rabu (19/12/2018) kemarin.

Para peneliti berharap di masa depan, robot bisa membangun jembatan atau struktur lain dalam upaya membantu penanggulangan bencana.

Penelitian ini dikembangkan oleh European Molecular Biology Laboratory di Barcelona, Spanyol. Tujuannya untuk mengembangkan Swarm Organ yang berkelanjutan.

Baca Juga: Cafe Dilayani oleh Robot, Pengunjung Disabilitas Tertolong

Swarm Organ dapat diartikan bahwa nantinya, robot akan bertindak seperti sel dan struktur biologis.

Sama seperti sel yang berkomunikasi dengan melepaskan bahan kimia untuk mendeteksi sel lain di dekatnya, robot juga bekerja seperti itu.

Dikutip dari Futurism, robot swarm akan mengeluarkan sinyal inframerah jarak pendek yang hanya dapat mencapai 10 sentimeter.

Baca Juga: Tahun 2062 Robot Akan Secerdas Manusia, Ini Prediksi Ilmuan

Penampakan robot swarm. (Futurism)
Penampakan robot swarm. (Futurism)

Secara khusus, robot akan memancarkan sinyal yang memberi tahu robot lain. Sinyal itu akan mengindikasikan seberapa banyak zat simulasi yang disebut ''morfogen'' terkandung di dalam robot.

Morfogen dimaksudkan menjadi versi virtual dari molekul pensinyalan biologis.

Dalam percobaan, robot diinstruksikan untuk mencari apa yang disebut ''Turing spot''. Tempat tersebut adalah suatu lokasi di mana terdapat area konsentrasi morfogen tinggi.

Robot swarm dengan jumlah morfogen yang lebih besar berfungsi menjadi hub atau penghubung, di mana robot swarm lain akan bermigrasi.

Proyek ini masih tahap awal, namun peneliti berharap robot swarm akan berguna di masa depan.

Mereka percaya suatu hari nanti, mereka dapat mengembangkan segerombolan robot yang menciptakan struktur 3 dimensi.

Itu sama seperti ketika koloni semut bekerja bersama dalam membuat jembatan atau rakit.

Robot swarm akan dikembangkan lebih lanjut sehingga mempunyai kemampuan membentuk pola yang lebih rumit lagi.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak