Bukan Fiksi, Bikini Bottom di Kartun Spongebob Nyata Adanya

Hitekno.com - Bagi penggemar kartun Spongebob Squarepants pasti tidak asing lagi dengan tempat tinggal mereka, Bikini Bottom.

Digambarkan dalam kartun Spongebob, Bikini Bottom merupakan sebuah kota yang berada di dasar laut.

Bikin Bottom sendiri juga digambarkan berada di bawah Samudera Pasifik. Namun, kamu harus tahu bahwa kota yang juga menjadi tempat tinggal patrick, Sandy, Squidward ini memang nyata adanya.

Tempat tersebut tidak hanya khayalan dalam kartun fiksi spongebob squarpants saja, namun lokasi tersebut adalah lokasi uji coba nuklir semenjak perang dunia kedua.

Perbesar

Kalau nama kota di kartun Spongebob bernama Bikini Bottom, nama asli tempat ini adalah Bikini Atoll.

Dilansir dari lama Wikipedia, Bikini Atoll merupakan tempat yang terletak di wilayah Mikronesia yang merupakan bagian dari kepulauan Marshall di Samudera Pasifik.

Pada perang dunia 2 Bikini Atoll sempat dikuasai Jepang sampai akhirnya Amerika Serikat menyerang Kepulauan Marshall, termaksud daerah Bikini Atoll, pertempuran berdarahpun terjadi di Kepulauan Marshall dan Amerika Serikat berhasil menjatuhkan Jepang, tentara - tentara Jepang berhasil ditangkap termaksud yang bersembunyi di Lubang yang mereka buat sendiri.

Pulau yang terletak di utara Khatulistiwa ini merupakan tempat yang memiliki banyak ditumbuhi pohon palm.

Hal tersebut juga disertakan di dalam kartun Spongebob lho guys, dalam setiap episodenya dikatakan bahwa Bikini Bottom bertempat sama seperti dimana Bikini Attol berada yaitu di Samudera Pasifik.

Dalam video kartun tersebut, banyak ditandai juga dengan banyak pohon palm di tengah pulau kecil yang ada pada banyak episode Spongebob.

Baca Juga: Asik Joget, Penyanyi Dangdut Ini Lompat dari Panggung

Perbesar

Saat ini wilayah Bikini Attol digunakan sebagai tujuan wisata untuk yang hobi menyelam, karena di Bikini Attol terkenal dengan keindahan bawah lautnya sangat indah.

Bikini Attol yang menjadi favorit para penyelam, saat ini merupakan tempat stus warisan dunia UNESCO pada tahun 2010.