Kehidupan Asing atau Alien Berwarna Ungu? Ini Teori Baru Ilmuwan

Tak selamanya alien berwarna hijau.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 24 Oktober 2018 | 10:00 WIB
Ilustrasi planet berwarna ungu. (Pinterest/ Kingdom Station)

Ilustrasi planet berwarna ungu. (Pinterest/ Kingdom Station)

Hitekno.com - Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan mengungkap teori bahwa kehidupan asing atau alien bisa berwarna ungu. Mereka menganggap ini bisa terjadi karena Bumi juga mengalaminya.

Hasil penelitian mereka telah diterbitkan di International Journal of Astrobiology dan mengungkap bahwa organisme asing bisa berwarna ungu.

Ilmuwan yang mengungkap teori tersebut adalah seorang ahli mikrobiologi yang bernama Shiladitya DasSarma dari Universitas Maryland School of Medicine dan Edward Schwieterman dari Universitas California.

Baca Juga: Gunung Es Antartika Berbentuk Kotak Sempurna Viral, Dibuat Alien?

Mereka berpendapat bahwa sebelum tanaman hijau mulai memanfaatkan kekuatan Matahari untuk memperoleh energi, organisme berwarna ungu telah melakukanya terlebih dahulu.

DasSarma mengatakan bahwa kehidupan asing bisa berkembang dengan cara yang sama.

Ilustrasi sinyal untuk mencari Alien. (Metro)
Ilustrasi sinyal untuk mencari Alien. (Metro)

Para astronom telah menemukan ribuan planet ekstrasurya baru-baru ini dan mereka sedang mencoba mengamati lebih dalam dengan ''biosgnature''.

Baca Juga: Ilmuwan Kaget, Ada Kehidupan di 600 Meter Bawah Bumi

Mereka akan mengamati kehidupan di permukaan planet dengan melihat cahaya yang dipantulkan dari planet tersebut.

Pemikiran ini memperkuat teori evolusi tumbuhan yang pernah diajukan oleh ilmuwan pada tahun 2007.

Fototosintesis alga menggunakan klorofil untuk menyerap energi dari Matahari, tetapi mereka tidak menyerap cahaya hijau.

Baca Juga: Lumut Berubah Warna di Antartika, Pertanda Buruk Bagi Manusia

Menurut ilmuwan, hal itu sangat aneh mengingat cahaya hijau kaya energi. Mereka beralasan bahwa ''sesuatu yang lain'' sudah menggunakan bagian ini ketika fotosintesis klorofil berevolusi.

Ilustrasi Alien. (Santa Cruz)
Ilustrasi Alien. (Santa Cruz)

Ilmuwan berpendapat bahwa ''sesuatu yang lain'' adalah organisme sederhana yang menangkap energi Matahari dengan molekul yang disebut retina.

Pengambilan cahaya oleh retina banyak ditemukan pada bakteri dan organisme bersel satu yang disebut dengan Archaea.

Baca Juga: Cari Kehidupan di Luar Angkasa, NASA Lakukan 5 Hal Ini

Organisme ungu tersebut banyak ditemukan mulai dari lautan hingga Lembah Kering Antartika.

Jika kehidupan asing atau alien menggunakan pigmen retina untuk menangkap energi, astrobiologis akan tahu dengan hanya menggunakan cahaya-cahaya tertentu.

Ilustrasi planet dengan tepi hijau menandakan organisme ungu. (Pixabay/ TheDigitalArtist)
Ilustrasi planet dengan tepi hijau menandakan organisme ungu. (Pixabay/ TheDigitalArtist)

Mereka akan menggunakan sinar inframerah untuk mengetahui mengenai adanya klorofil atau retina di suatu planet asing,

Selama ini, astrobiologis hanya meneliti ''tepi merah'' yang biasanya dipantulkan oleh planet yang memiliki vegetasi atau tumbuhan yang menggunakan klorofil.

Namun dengan adanya teori ini, ilmuwan menyarankan bahwa astrobiologis harus mempertimbangkan ''tepi hijau'' (menandakan bahwa terdapat organisme dengan retina).

Jika planet memantulkan cahaya ''tepi hijau'' maka diyakini manusia dapat menemukan kehidupan asing atau alien berwarna ungu.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak