Asteroid Selebar 160 Meter Berpotensi Menabrak Bumi

Apabila menabrak Bumi, asteroid ini dapat membunuh jutaanm orang.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Senin, 27 Agustus 2018 | 20:30 WIB
Ilustrasi batu luar angksa. (MSN)

Ilustrasi batu luar angksa. (MSN)

Hitekno.com - Asteroid besar berpotensi menabrak Bumi dengan ukuran yang patut diwaspadai. Ukurannya sebesar salah satu landmark yang ada di Inggris.

Batu luar angkasa raksasa ini disebut dengan kode 2016 NF23. Asteroid bergerak menuju Bumi dengan kecepatan lebih dari 20 ribu mil per jam.

Kecepatan itu 15 kali lebih cepat daripada kecepatan pesawat supersonik Concorde.

Baca Juga: Asteroid Jatuh di Radar AS, Hampir Picu Kiamat Nuklir

NASA mengatakan bahwa asteroid NF 203 memiliki lebar hingga 160 meter.

Ukuran tersebut berarti lebih besar dari Katedral St. Paul yang mempunyai tinggi 111 meter.

Katedral St. Paul merupakan gedung tertinggi di London hingga tahun 1967.

Baca Juga: Ilmuwan Cina Ingin Tangkap Asteroid dan Bawa ke Bumi

Perbandingan asteroid 2016 NF23 dengan Katedral St. Paul. (Metro)
Perbandingan asteroid 2016 NF23 dengan Katedral St. Paul. (Metro)

Asteroid besar tersebut akan melesat dengan jarak 3 juta mil perjalanan dari Bumi di tanggal 29 Agustus 2018.

Batu luar angkasa ini dikategorikan oleh NASA sebagai ''Potentially Hazardous'' atau ''Berpotensi Berbahaya''.

Jika asteroid itu menghantam Bumi,  asteroid akan menghancurkan seluruh kota yang ada di Inggris dan membunuh jutaan orang.

Baca Juga: NASA Temukan Asteroid Kembar yang Berpotensi Membahayakan Bumi

Dikutip dari Metro, umat manusia tak perlu takut dengan asteroid raksasa yang menghantam Bumi. Pasalnya, asteroid raksasa mudah dilacak karena ukurannya sangat besar,

Sesuatu yang harus kita takutkan adalah ''asteroid kecil'' yang cukup berbahaya apabila menghantam di satu kota.

Asteroid kecil cenderung sulit untuk dideteksi dan berpotensi menghancurkan satu kota dalam waktu singkat.

Baca Juga: Bennu, Asteroid Sebesar Menara Petronas dapat Mengancam Bumi

Badan Antariksa Eropa yakin para astronom hanya menemukan 1 dari 100 batu angkasa yang lebarnya 1 km atau lebih kecil.

Ilustrasi asteroid kecil yang berpotensi menabrak Bumi. (Metro)
Ilustrasi asteroid kecil yang berpotensi menabrak Bumi. (Metro)

NASA mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 4.300 batu luar angkasa yang telah ditandai. Batu-batu tersebut berukuran 100 meter hingga 1 kilometer.

Detlef Koschny seorang kepala peneliti objek jarak dekat Bumi di ESA (European Space Agency) mengatakan bahwa asteroid kecil pun dapat membahayakan Bumi.

"Jika asteroid 100 meter menghantam Bumi, itu akan menyebabkan kerusakan signifikan di area seluas Jerman, dan bahkan merusak wilayah sekitarnya. Tetapi asteroid dengan ukuran ini (2016 NF23) tidak sering menabrak Bumi. Mungkin setiap 10.000 tahun sekali,''kata Koschny dalam pernyataannya.

Tahun 2013 kita pernah menjadi saksi ketika asteroid dengan ukuran 20 meter meledak di atas Chelyabinsk di Rusia. Meski kecil, asteroid itu mampu melukai 1500 orang wilayah tersebut.

Koschny mengatakan bahwa peristiwa itu biasanya akan terjadi 10 hingga 100 tahun sekali.

Semoga saja Asteroid selebar 160 meter akan tetap melayang pada orbitnya, apabila tidak maka kerusakan besar akan terjadi.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak