Cara Menikmati dan Memfoto Hujan Meteor Perseid

Dengan cara ini kamu bisa menikmati hujan meteor dengan kenyamanan maksimal.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Sabtu, 11 Agustus 2018 | 17:30 WIB
Fotografer sedang memfoto meteor Perseid. (NJ.com)

Fotografer sedang memfoto meteor Perseid. (NJ.com)

Hitekno.com - Hujan meteor Perseid diprediksi terjadi pada rentang tanggal 17 Juli sampai dengan 24 Agustus 2018. Kami akan membagikan beberapa cara menikmati dan memfoto hujan meteor Perseid.

Peristiwa itu akan mencapai puncak pada tanggal 12 dan 13 Agustus atau lebih tepatnya dini hari atau malam menjelang tanggal tersebut.

Kamu bisa menontonnya dengan mata telanjang nanti malam (11/08/2018). Ketika mencapai puncak, meteor yang terlihat di atmosfer Bumi dapat mencapai 150 meteor per jam.

Baca Juga: Ilmuwan Bawa Cartridge Game EarthBound ke Luar Angkasa

Ketika peristiwa hujan meteor, partikel meteor akan memasuki atmosfer dengan kecepatan hingga 256 ribu km/jam.

Energi kinetik partikel mengionisasi molekul udara yang ditemuinya sehingga menampilkan cahaya yang sangat panjang. Jika diukur dari mata telanjang itu hanya akan nampak satu hingga dua sentimeter.

Ilustrasi orang orang menikmati hujan meteor. (National Geographic)
Ilustrasi orang orang menikmati hujan meteor. (National Geographic)

Namun di atmosfer yang sebenarnya, panjangnya dapat mencapai bermil-mil kilometer.

Baca Juga: Harus Nonton, Hujan Meteor Perseid Akan Menghiasi Langit Bumi

Untuk menikmati hujan meteor Perseid, lebih baik kamu memilih tempat yang terpencil dan jauh dari lampu-lampu kota.

Ketika sudah sampai di tempat tersebut, mata kamu mungkin memerlukan waktu 15 hingga 20 menit untuk terbiasa dengan kegelapan.

Gunakan pakaian hangat karena hujan meteor Perseid akan tampak kira-kira jam 2 dini hari.

Baca Juga: 5 Foto dengan Penampakan Tidak Biasa Ini Viral di Media Sosial

Bawalah selimut dan kursi yang nyaman ke tempat tersebut. Kamu juga bisa mendengarkan musik instrumen klasik ditemani dengan segelas kopi hangat.

Setelah kamu menemukan tempat pandang yang cukup luas, berbaringlah dan hadapkan badan menuju langit. Pemandangan yang penuh dengan cahaya panjang berjatuhan akan menghasilkan memori tak terlupakan.

Memori akan bertambah manis apabila kamu mengajak orang yang kamu sayangi untuk menemanimu. Jika kamu ingin mengabadikan atau membagikan foto hujan meteor Perseid, terdapat beberapa cara.

Baca Juga: Asteroid Jatuh di Radar AS, Hampir Picu Kiamat Nuklir

Dikutip dari Space, NASA membagikan beberapa cara terbaik untuk mengambadikan foto hujan meteor Perseid.

Berkemah saat hujan Meteor. (Daily Mirror)
Berkemah saat hujan meteor. (Daily Mirror)

Temukan tempat yang benar-benar gelap selalu gunakan tripod untuk mengambil gambar. Alat itu digunakan karena hujan meteor perseid membutuhkan long exposure untuk membidiknya.

Tripot yang lebih berat direkomendasikan agar tahan terhadap guncangan. Gunakan lensa wide-angle dan pastikan kamu menggunakan mode manual.

Lensa zoom dan mode autofokus akan membuatmu mengalami masalah saat membidiknya. NASA menyarankan agar kita mengambil bidikan gambar dengan durasi beberapa detik. NASA menyebutnya dengan aturan 500.

Ambil angka 500 dan bagilah dengan panjang milimeter lensa milik kamu.

Misal jika kamu menggunakan lensa 20 mm, maka kamu memiliki 25 detik sebagai waktu ekposure terpanjang. Angka itu didapat dari angka 500 yang dibagi dengan 20.

Setelah memilih waktu exposure maksimum, kamu bisa menyesuaikan cahaya yang ada. Jika terlalu gelap, atur aperture ke angka yang lebih rendah.

Naikan ISO ke angka yang lebih tinggi secara perlahan. Kamu harus menyesuaikan langkahnya satu per satu hingga menemukan gambar yang kamu inginkan.

Itulah beberapa cara menikmati dan memfoto hujan meteor Perseid, jika kamu tertarik kamu bisa membagikan artikel ini ke teman-teman kamu.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak