Alasan Ilmiah Mengenai yang Terjadi Pada Tubuh Saat Patah Hati

Life goes on, guys!

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia

Posted: Jum'at, 10 Agustus 2018 | 16:30 WIB
Alasan ilmiah patah hati. (Mirror)

Alasan ilmiah patah hati. (Mirror)

Hitekno.com - Siap jatuh cinta, kamu tentu sudah siap dengan patah hati. Untuk orang dewasa atau remaja yang mengenal hubungan cinta, biasanya patah hati terasa lebih menyakitkan.

Hal ini karena, kamu sudah melalui banyak hal bersama mantan pasangan. Tiba-tiba memilih mengakhiri hubungan, meninggalkan banyak kenangan yang menjadi kebiasaan.

Kebiasaan bersama pasangan tentu menciptakan banyak kenangan antara keduanya. Hal ini yang menyebabkan patah hati sangat menyakitkan saat kebiasaan tersebut berubah.

Ternyata, patah hati yang menyisakan rasa sakit memiliki alasan ilmiah lho.

Ketika sedang merasakan sakit, bagian otak bernama cingulate cortex menjadi terangsang. Bagian ini membuat otak teraktivasi saat mengalami eksklusifitas atau teraliansi dari lingkungan sosial.

Alasan ilmiah patah hati. (Game Spotting Networks)
Ilustrasi patah hati. (Game Spotting Networks)

Sakit fisik dan sakit hati adalah dua hal yang sama. Biasanya, orang yang merasakan sakit hati akan merasa hatinya hancur atau terluka.

Pada tubuh, hal ini bereaksi dengan menggunakan rasa sakit fisik untuk mencegah risiko saat mendekati bahaya.

Terpisah dari orang yang dicintai membuat hormon kortisol meningkat dan mendorong penurunan hormon norepineprin yang membuat tubuh mengalami stres.

Stres ini merupakan respon terhadap keadaan terpisah tadi, sehingga terjadi depresi, kecemasan, dan tangisan.

Alasan ilmiah patah hati. (The Cut)
Ilustrasi patah hati. (The Cut)

Untuk menangani hal ini, perlu ada dukungan sosial yang dapat berpengaruh pada penurunan level rasa sakit.

Baca Juga: Anti Lemot, 5 Aplikasi Ini Bikin Koneksi Internet Kamu Stabil

Saat kamu mengalami patah hati, hindari menyendiri. Menyendiri adalah pilihan buruk saat seseorang sedang patah hati.

Yang perlu dilakukan adalah dekatkan diri pada teman dan keluarga.

Kamu yang sedang tidak mengalami patah hati atau depresi, wajib peka dan memberikan support untuk penderita patah hati ya.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Bukan sekadar hiburan, film horor ternyata 'gym' bagi otak Anda. Pakar psikologi ungkap bagaimana adegan seram bisa mela...

sains | 10:55 WIB

Ilmuwan menemukan masker dan cangkir berusia 5.000 tahun yang terbuat dari tulang manusia di China....

sains | 12:41 WIB

BMKG ungkap biang kerok cuaca panas menyengat. Bukan gelombang panas, ini kombinasi dari musim pancaroba dan posisi mata...

sains | 16:20 WIB

Para ilmuwan berhasil membuat AI menciptakan virus yang dapat membunuh bakteri....

sains | 13:27 WIB

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB