Piramida Giza Dapat Pusatkan Gelombang Elektromagnetik

Kamu akan kaget memiliki teknologi tinggi 4.500 tahun lalu.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Sabtu, 04 Agustus 2018 | 12:15 WIB
Ilustrasi Piramida Pancarkan Gelombang. (Alien Policy)

Ilustrasi Piramida Pancarkan Gelombang. (Alien Policy)

Hitekno.com - Piramida-piramida di Mesir dari dulu menyimpan banyak misteri yang tak terpecahkan. Namun penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dapat memecahkan misteri teknologi tinggi di balik Piramida Giza.

Piramida Agung Giza diprediksi tidak dibangun secara "sembarangan". Mereka menemukan sebuah hal yang mengejutkan. Penelitian membuktikan bahwa Piramida Giza dapat memfokuskan gelombang elektromagnetik tertentu!

Dikutip dari Sky, konstruksi setinggi 139 meter yang dibangun oleh bangsa Mesir Kuno ternyata menyimpan teknologi tinggi karena sudah mempunyai kemampuan memfokuskan gelombang elektromagnetik.

Baca Juga: 4 Smartphone Samsung yang Dijual Rp 3 Jutaan

Piramida Giza. (Sky)
Piramida Giza. (Sky)

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, Piramida Giza merupakan bangunan tertua dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Umur bangunannya diperkirakan lebih dari 4.500 tahun.

Piramida Agung Giza dapat mengumpulkan dan memusatkan energi elektromagnetik di ruang-ruangnya dan di pangkal piramida itu sendiri.

Kemampuannya untuk memusatkan energi listrik dan magnetik ditemukan oleh tim peneliti dari ITMO University di kota Rusia St Petersburg.

Baca Juga: Viral, Tolak Bendera Merah Putih, Karyawan Ini Mengundurkan Diri

Mereka menciptakan model piramida untuk mengukur respons elektromagnetiknya. Studi milik mereka sudah dipublikasikan dalam Journal of Applied Physics.

Mereka melakukan tes pada model piramida untuk melihat bagaimana energi gelombang tersebar atau diserap oleh piramida.

Peneliti menguji interaksi dengan panjang gelombang resonansi mulai dari 200 meter hingga 600 meter.

Baca Juga: Ini Bahaya Jika Menggenggam Smartphone Terlalu Lama

Dr Andrey Evlyukhin, pengawas ilmiah dan koordinator penelitian, mengatakan: "Piramida Mesir selalu menarik perhatian besar. Kami memutuskan untuk melihat piramida besar sebagai partikel yang menghamburkan gelombang radio."

Penemuan ini dapat berguna di masa depan. Kemampuan piramida memusatkan energi dapat diciptakan kembali dalam skala nano.

Piramida Giza. (Sky)
Piramida Giza. (Sky)

Para peneliti mengatakan ilmu yang sama dapat digunakan untuk menciptakan sensor yang lebih efisien dan sel surya berteknologi tinggi.

Baca Juga: Temuan Baru NASA Bantah Elon Musk Soal Manusia Tinggal di Mars

Penelitian tersebut tidak menyebutkan apa pentingnya piramida memusatkan gelombang elektromagnetik pada zaman itu.

Variansi panjang gelombang sama seperti panjang gelombang untuk komunikasi nirkabel berkecapatan tinggi (LTE).

Ilustrasi Piramida Pancarkan Gelombang. (Alien Policy)
Ilustrasi Piramida Pancarkan Gelombang. (Alien Policy)

Namun banyak yang ragu untuk apa kemampuan tinggi tersebut pasalnya bangsa Mesir kuno tidak membutuhkan sinyal Wi-Fi pada zamannya.

Banyak ilmuwan di luar penelitian tersebut berasumsi sebelumnya bahwa piramida memang dibangun untuk berkomunikasi dengan "bangsa asing".

Teknologi tinggi di balik Piramida Giza masih akan diteliti lagi oleh para ilmuwan mengingat masih banyak misteri yang terpendam.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak