Fakta Unik Bhin-Bhin, Cenderawasih Maskot Asian Games 2018

Burung ini memang dikenal sebagai burung yang berbeda karena bulunya yang cemerlang dan sangat indah seperti burung yang jatuh dari surga.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Rabu, 18 Juli 2018 | 16:00 WIB
Sumber: National Geographic

Sumber: National Geographic

Hitekno.com - Bhin-bhin merupakan salah satu maskot yang akan digunakan di ajang Asian Games 2018. Maskot berbentuk cenderawasih ini akan menemani Atung dan Kaka menjadi tiga serangkai maskot Asian Games 2018.

Burung ini memiliki nama latin Paradisaea Apoda dan merupakan hewan khas Papua. Ia memiliki wajah ceria dan sering mengepakkan sayap sebagai tanda selamat datang. Bhin-bhin memakai rompi yang memiliki motif seperti pakaian adat suku asmat.

Dia menggambarkan strategi dan bersama temannya memancarkan representasi jiwa "Energy of Asia". Bhin-bhin, Atung, dan Kaka merupakan pecahan dari kata Bhineka Tunggal Ika, filosofi negara kita.

Bhin-bhin yang merupakan burung cenderawasih ternyata mempunyai fakta yang unik lho. Berikut beberap fakta uniknya:

1. Bulu Terindah

Sumber:  Bio expedition
Sumber: Bio expedition

Di luar negeri Cenderawasih dikenal sebagai "Bird of Paradise". Orang-orang barat tak sembarangan menamainya demikian. Burung ini memang dikenal sebagai burung yang berbeda karena bulunya yang cemerlang dan sangat indah seperti burung yang jatuh dari surga.

Dikutip dari National Geographic, ahli alam yang bernama Alfred Russel Wallace bahkan pernah menulis burung ini dengan tulisan pujian. Tulisan itu berbunyi " Penghuni Bumi yang paling luar biasa dan paling indah dunia". Karena keindahannya banyak pernikahan suku di papua yang menggunakan bulu burung cenderawasih sebagai syarat pernikahan.

Kepala suku sering memakai bulu burung cenderawasih sebagai hiasan kepala yang melambangkan kebijaksanaan. Namun karena keberadaan burung ini semakin langka, ekploitasi semacam itu sudah dilarang oleh pemerintah.

2. Karakteristik Berbeda

Sumber: National Geographic
Sumber: National Geographic

Burung Cenderawasih juga mempunyai karakter yang berbeda dengan burung kebanyakan. Data yang ada pada Factanddetail, menyebutkan bahwa burung cenderawasih memiliki hubungan jarak jauh dengan gagak. Burung cenderawasih MacGregor, terlihat seperti burung gagak. Selain itu, burung ini tidak memiliki hubungan rumit ketika melakukan ritual pacaran atau kawin.

Baca Juga: Dulu Heboh Karena Pacari Anak Kecil, Pasangan Ini Akan Menikah

Hal tersebut dikarenakan mereka tinggal di dataran tinggi yang relatif keras dan harus menghabiskan waktu untuk mengumpulkan makanan. Sebelum kawin, burung cenderawasih akan melakukan tarian spektakular dan sangat menakjubkan untuk ditonton. Tarian itu bisa berlangsung selama berjam-jam.

3. Jarang Ditemukan

Sumber: Rough Guides
Sumber: Rough Guides

Hanya sedikit peta persebaran Cenderawasih di seluruh dunia. Paling banyak terdapat di Papua Nugini, Pulau Yapen di Papua, Pulau Aru Maluku, Pulau Waego dan dapat ditemukan dengan jumlah sedikit di Australia. Jumlah burung Cenderawasih menurun drastis dalam 20 tahun terakhir. Kini keberadaannya dilindungi dengan undang-undang resmi dari pemerintah Indonesia dan organisasi international WWF (World Wildlife Fund).

Perburuan hanya diperbolehkan untuk sebagian kecil acara seremonial penduduk lokal Papua. Selain karena bulunya, burung cenderawasih diburu karena "tuahnya". Sebagian masyarakat percaya bahwa bulu burung cenderawasih dapat dijadikan sebagai pusaka penglaris.

Berita Terkait Berita Terkini

Waspadai modus penipuan terbaru dengan suara tiruan berbasis AI. Pelaku memalsukan suara orang terdekat untuk menipu kor...

sains | 17:00 WIB

Temukan 5 aplikasi edit foto AI terbaik untuk mengubah foto biasa jadi luar biasa. Ulasan lengkap Remini, Picsart, Fotor...

sains | 14:45 WIB

Pelajari cara mudah dan efektif menggunakan ChatGPT untuk menyelesaikan tugas kuliah dan pekerjaan sehari-hari. Panduan ...

sains | 12:00 WIB

Ingin jadi kreator tapi bingung mulai dari mana? Ini dia 8 ide konten video pendek yang dijamin FYP untuk pemula. Dari f...

sains | 12:00 WIB

Seiring pesatnya perkembangan teknologiInternet of Things(IoT), konsep rumah pintar kini jauh lebih terjangkau dan mudah...

sains | 16:09 WIB