Filipina Rencanakan Kota Bebas Polusi dengan Teknologi Canggih

Filipina memiliki kota bebas polusi yang didesain tahan bencana, polusi bahkan transportasinya akan menggunakan drone.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Senin, 28 Mei 2018 | 16:53 WIB
New Clark/BCDA Group

New Clark/BCDA Group

Hitekno.com - Filipina sebagai negara Asia dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat sedang merencanakan sebuah proyek ambisius.

Dilansir dari Reuters, proyek tersebut adalah New Clark City, sebuah kota yang nantinya akan mempunyai luas 9450 hektar.

Kota itu akan lebih besar dari Manhattan di New York dan akan selesai 25-30 tahun ke depan.

kota masa depan/Surbana

Sumber foto: Surbana

New Clark City didesain menyerupai kota metropolitan hijau, tahan bencana, polusi bahkan transportasinya akan menggunakan drone.

Teknologi mobil tanpa supir juga akan diaplikasikan di dalam kota yang kira-kira akan menghabiskan dana sekitar US$ 14 miliar atau sekitar Rp 196 triliiun rupiah.

Teknologi/bcda grup

Sumber foto: bcda grup

Tujuan dibangunnya kota ini adalah untuk menghadapi tantangan iklim.

Baca Juga: Perkuat Teknologi AI, Microsoft Akuisisi Semantic Machines

Seperti diketahui sebelumnya, Filipina merupakan daerah paling rawan terkena dampak topan di dunia.

Tak hanya itu, kota New Clark diharapkan dapat mempromosikan kehidupan yang sehat, ramah lingkungan yang berkelanjutan serta menempatkan alam di jantung pembangunan.

Dari dana 14 miliar dollar, sepertiganya akan digunakan untuk infrastruktur dan dua pertiga dialokasikan untuk ruang hijau dan pertanian.

Diharapkan dengan lebih banyak ruang terbuka hijau dapat mengantisipasi terjadinya banjir akibat badai topan yang melanda.

Hitekno.com/Rezza Dwi Rachmanta

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Bukan sekadar hiburan, film horor ternyata 'gym' bagi otak Anda. Pakar psikologi ungkap bagaimana adegan seram bisa mela...

sains | 10:55 WIB

Ilmuwan menemukan masker dan cangkir berusia 5.000 tahun yang terbuat dari tulang manusia di China....

sains | 12:41 WIB

BMKG ungkap biang kerok cuaca panas menyengat. Bukan gelombang panas, ini kombinasi dari musim pancaroba dan posisi mata...

sains | 16:20 WIB

Para ilmuwan berhasil membuat AI menciptakan virus yang dapat membunuh bakteri....

sains | 13:27 WIB

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB