Matahari Terbit 16 Kali Sehari, Ini Cara Astronot Puasa dan Salat

Seorang astronot muslim memiliki cara untuk berpuasa dan menunaikan salat ketika berada di luar angkasa.

Rendy Adrikni Sadikin
Sabtu, 19 Mei 2018 | 14:01 WIB
Astronot salat di luar angkasa (Youtube)

Astronot salat di luar angkasa (Youtube)

Hitekno.com - Puasa merupakan ibadah yang wajib ditunaikan umat muslim seluruh dunia selama bulan suci Ramadan.

Nah, pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana sih para astronot menunaikan ibadah tersebut di luar angkasa?

Pada 2007 silam, hal tersebut pernah didiskusikan ketika Malaysia mengirimkan astronot pertamanya bernama Sheikh Muszaphar Shukor.

Ketika itu, Shukor dikirim dengan kapal ulang alik milik Rusia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) selama 10 hari.

Pemerintah Malaysia saat itu mengatakan bahwa Shukor tidak akan menunaikan ibadah puasa Ramadan selama di luar angkasa, meski dia seorang muslim.

"Ketika kamu dalam perjalanan, tidak ada keharusan untuk menunaikan ibadah puasa," ujar Menteri Sains Malaysia saat itu, Jamaluddin Jarjis, seperti Space.com pada 2007 silam.

Namun, Shukor mengatakan dirinya berharap bisa berpuasa di luar angkasa, meski prioritas utamanya untuk mengadakan eksperimen ilmiah,

Masalahnya, ISS mengelilingi bumi 16 kali dalam sehari, artinya matahari terbit dan terbenam setiap 90 menit.

Tapi, Jamaluddin mengatakan Shukor, yang sudah berpuasa ketika pelatihan, bisa menunda puasanya hingga dirinya kembali.

Ketika itu periode puasa Ramadan di 2007, pada 13 September hingga 12 Oktober, sehingga artinya Shukor berpuasa hanya 2 atau 3 hari jika dia memaksa untuk tidak makan dan minum dari imsak hingga buka puasa.

Jamaluddin juga mengatakan Shukor bisa menunaikan ibadah salat sebanyak 3 kali sehari, bukan lima waktu seperti kewajibannya.

Tujuannya untuk mengurangi ketidaknyamanan ketika menunaikan ritual salat di dalam ruangan bebas gravitasi.

Selain itu, astronot bakal susat berlutut akibat dari kondisi mikrogravitasi ketika ISS mengelilingi bumi selama 16 kali sehari.

Dewan Fatwa Nasional Malaysia mengatakan, ketika salat, durasi 24 jamnya mesti disesuasikan dengan zona waktu lokasi peluncuran.

Sedianya, seorang muslim ketika salat, diminta untuk menghadap ke Kabah di Tanah Suci Mekkah sebagai kiblatnya,

Namun, ketika di luar angkasa, astronot bisa menggunakan gambar Kabah atau bumi sebagai kiblat jika arah Kabah di Mekkah sulit untuk ditemukan.

Untuk berwudu, astronot bisa menggunakan tisu atau handuk basah.

Dewan Fatwa Nasional Malaysia juga memutuskan astronot tidak perlu berlutut untuk berdoa jika bermasalah dengan gravitasi nol.

Shukor juga sempat membuat rekaman video tata cara salat ketika di luar angkasa.

Video tersebut diunggah ke Youtube oleh pemilik channel Islam Great Religion.

Berikut videonya:

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak