Kisah Nyata Renkarnasi dan Pembuktian Ilmiahnya

Sejumlah ilmuwan ini meneliti adanya konsep reinkarnasi hingga membuktikan kisah nyatanya.

Rendy Adrikni Sadikin | Dinar Surya Oktarini
Senin, 16 April 2018 | 10:45 WIB
Ilustrasi Renkarnasi dari Film Along With The God/insight.co.kr

Ilustrasi Renkarnasi dari Film Along With The God/insight.co.kr

Hitekno.com - Kalian semua percaya tidak dengan konsep reinkarnasi?

Konsep dimana orang yang telah mati dilahirkan kembali ke dalam tubuh yang berbeda dan di zaman yang berbeda pula.

Seorang ahli Dr Jim Tucker melakukan penelitian mengenai teori tersebut melalui sebuah wawancara pada 2500 anak-anak yang diklaim mengalami reinkarnasi.

Imuwan tersebut menulisnya dalam sebuah buku yang berjudul Life After Life: A Scientific Investigation of Children Memories of Previous Lives.

Seorang psikiater dari University of Virginia mengatakan baha reinkarnasi dimungkinkan berkat energi kesadaran berada di kuantum, tingkat sub atom yang hanya terdapat dalam tubuh manusia.

Peneliti lain seperti Dr Robert Lanza menciptakan istilah 'biocentrism'yang merupakan teori bahwa kesadaran dilepaskan ke alam semesta melalui partikel sub-atom setelah kematian.

Bukti-bukti nyata yang telah dilakukan oleh Dr Jim Tucker di atas membuktikan bahwa reinkarnasi banyak terjadi dan menjadi banyak pertimbangan para ilmuwan untuk melakukan penelitian lebih detail dengan konsep ini.

James Leininger yang Merupakan Pilot Pesawat di Perang Dunia II

Kisah Nyata Renkarnasi dan Pembuktian Ilmiahnya - 1Sumber foto: theeventchronicle.com

Kisah seorang anak muda yang diwawancari di buku Life After Life bercerita mengenai dirinya di masa lalu yang merupakan seprang pilot.

Bocah berusia 2 tahun bernama James Leininger yang sangat terobsesi dengan pesawat mainan.

Sejak usianya masih belia James sangat mengetahui seluk beluk sebuah pesawat dengan sangat detail.

Sampai akhirnya James mulai bermimpi buruk dan menceritakan bahwa pesawatnya ditembak jatuh oleh pesawat tempur lain yang memiliki lambang matahari merah, yakni pesawat milik Jepang.

Tak hanya sampai situ, James mulai dapat mengingat masa lalunya yang merupakan seorang Letnan bernama James McCreasy Huston.

Pilot pesawat tempur yang terbunuh di Iwo Jima dalam Perang Dunia II.

James berkata pada ayahnya bahwa ia menerbangkan pesawat bernama 'Corsair' dari sebuah kapal induk bernama 'Natoma' saat itu.

Karena ayahnya merasa penasaran, ia memutuskan meniliti hal tersebut.

Betapa terkejutnya, ia menemukan fakta bahwa kapal 'USS Natoma Bay' dan pilot bernama James Huston namanya memang ada dalam pertempuran Iwo Jima.

Bahkan benar pesawat tersebut ditembak oleh Jepang pada 3 Maret 1945 dalam Perang Dunia II.

Kronologis jatuhnya pesawat yang tersebut sama persis seperti yang diceritakan James Leininger.

Pesawat tersebut tertembak di bagian mesin, meledak, kemudian jatuh menabrak air dan tenggelam.

Bagaimana bisa seorang anak berusia 2 tahun mengetahui secara detail mengenai Perang Dunia II?

Cameron yang Berasal dari Pulau Barra

Kisah Nyata Renkarnasi dan Pembuktian Ilmiahnya - 2
Sumber foto: freeisoft.pl

Kisah lainnya datang dari Cameron, laki-laki yang berusia 2 tahun ini sering sekali bercerita kepada ibunya bahwa ia berasal dari sebuah pulau bernama Barra, di Barat Skotlandia.

Cameron bercerita kalau dirinya dulu pernah tinggal di sebuah rumah berwarna putih di dekat pantai dimana banyak pesawat banyak mendarat disitu.

Dia juga bercerita secara detail bahwa ia memiliki anjing peliharaan berbulu hitam dan putih.

Anak tersebut sering bersedih mengenai ayahnya yang bernama Shane Robertson yang meninggal karena kecelakaan mobil.

Akhirnya ibunya membawa Cameron ke pulau itu menggunakan pesawat dan mendarat di pantai pulau Barra.

Betapa terkejutnya ibunya, mereka menemukan rumah putih yangg dimiliki keluarga Robertsons.

Dalam foto keluarga Robertson, mereka juga melihat ada seekor anjing berbulu hitam dam putih.

Bahkan mobil yang masih diingat Cameron ada dalam foto tersebut.

Gimana nih kalian masih percaya dengan konsep renkarnasi?

Hitekno/Dinar Surya Oktarini

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak