Ternyata Kirim E-mail Juga Bisa Merusak Lingkungan

Kalian harus tahu, kegiatan kirim e-mail menghasilkan karbon dioksida

Rendy Adrikni Sadikin | Dinar Surya Oktarini

Posted: Kamis, 05 April 2018 | 17:11 WIB
Ilustrasi berkirim e-mail/Unsplash

Ilustrasi berkirim e-mail/Unsplash

Hitekno.com - Teknologi digital membuat seolah kita tak lagi berbatas, jarak ratusan mil bisa ditembus dalam waktu yang singkat.

Tak cuma itu, teknologi digital tersebut juga memudahkan kita berkomunikasi jarak jauh.

Bahkan saling kirim e-mail atau melakukan panggilan video bisa dilakukan dengan mudah.

Namun, tahu gak? kalau sebenarnya saling mengirim e-mail atau melakukan kegiatan berseluncur di mesin pencari dapat merusak lingkungan lho.

Seperti yang dilansir The Washington Post, setiap email yang kita kirim menambah sedikitnya 4 gram karbon dioksida pada atmosfer.


Sumber foto : Marketing Land

Hal itu, sama saja jika kita mengirim 65 email, itu setara dengan menghasilkan polusi kendaraan bermotor yang dikendarai sejauh satu kilometer.

Menerima e-mail dalam bentuk sampah atau spam, juga menyumbang sekitar 0,3 gram karbon dioksida.

Menurut para peneliti lingkungan Mike Berners-Lee, hal tersebut disumbangkan oleh komputer yang menyala, server, router dan perangkat lainnya.

Tidak hanya itu, ternyata mengetik sesuatu hal yang tidak penting di mesin pencarian Google bisa meninggalkan jejak 0,2 gram karbon dioksida.

Begitu pula mengirimkan pesan singkat setidaknya menyumbang sedikitnya 0.014 gram karbon dioksida.

Wah, ternyata tidak hanya hanya polusi kendaraan aja yang mencemari udara di sekitar kita.

Untuk itu, kalian harus tetap bijak ya pada teknologi digital masa kini.

Hitekno/Dinar Surya Oktarini

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Bukan sekadar hiburan, film horor ternyata 'gym' bagi otak Anda. Pakar psikologi ungkap bagaimana adegan seram bisa mela...

sains | 10:55 WIB

Ilmuwan menemukan masker dan cangkir berusia 5.000 tahun yang terbuat dari tulang manusia di China....

sains | 12:41 WIB

BMKG ungkap biang kerok cuaca panas menyengat. Bukan gelombang panas, ini kombinasi dari musim pancaroba dan posisi mata...

sains | 16:20 WIB

Para ilmuwan berhasil membuat AI menciptakan virus yang dapat membunuh bakteri....

sains | 13:27 WIB

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB