Kolase Jokowi dan Nadiem Makarim. [Suara.com/Ari Welianto] (ANTARA/Bayu Prasetyo)
Hitekno.com - Kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook yang menyeret mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim sebagai tersangka menarik perhatian banyak pihak. Tak terkecuali Tifauzia Tyassuma alias dokter Tifa, yang belakangan dikenal dalam kasus dugaan ijazah palsu mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi.
Melalui cuitannya di akun X resmi @DokterTifa, ia turut menyeret nama Jokowi dalam kasus yang menimpa Nadiem. Menurutnya, ada dua bulan yang akan menjadi masa terberat bagi Jokowi, yaitu September dan Oktober 2025.
Bukan tanpa sebab, dokter Tifa menyoroti beragam kasus yang seolah-olah tak ada habisnya menyeret nama Jokowi. Hal itu ia samakan dengan efek domino.
"September - Oktober 2025 adalah masa terberat bagi Jokowi. Seperti domino effect, yang dimulai dari dikriminalisasikannya RRT dkk atas pembongkaran dugaan ijazah palsu, dan beruntun dengan terbongkarnya berbagai kejahatan, kebohongan, korupsi, kolusi, nepotisme, pembunuhan, kriminalisasi, pelanggaran HM berat, 900 KPPS, KM 50, 300 korban Kanjuruhan, dll, yang terjadi selama 10 tahun ini," tulisnya.
Menurut penilaian dokter Tifa, kasus yang bertubi-tubi itu tak akan mampu dihadapi oleh kondisi tubuh Jokowi yang sekarang ini, mengingat publik terus menyoroti kesehatannya
"Tidak akan mampu ditanggung tubuhnya yang saat ini digerogoti autoimun berat dan agresif. Tidak akan mampu ditanggung mentalnya yang hancur berantakan. Dan tidak akan mampu pula ditanggung kroni-kroninya yang sejak Nadiem ditangkap ini akan kabur ke luar negeri satu demi satu, dengan dipindahkannya harta benda mereka ke negeri jauh," sambungnya.
Tak hanya itu, dokter Tifa juga menyinggung pihak yang selama ini dinilainya berpihak kepada Jokowi akan berubah haluan dengan mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Sementara Oligarki 9 Naga yang selama ini mendukung dan memanfaatkannya akan balik badan dan ganti baju dengan nama lain, dan segera bergabung mendukung pemerintahan @prabowo agar bisnis mereka terus langgeng. Lihat dan amati setiap hari, bagaimana wajah, penampilan, dan narasi penghuni istana Sumber kali Bengawan," lanjutnya lagi.
Dokter Tifa meminta agar publik memperhatikan perubahan pada Jokowi. Unggahan itu sendiri menuai atensi pengguna X lainnya.
"Gas terus bu dokter Tifa. Sebab itu cara paling ampuh melawan mereka. Yakinlah rakyat rasional dan cinta keutuhan NKRI akan selalu bersama," tulis akun @bunk********
Baca Juga: Sesama Wakil Rakyat, Rieke Diah Pitaloka Spill Kapasitas Uya Kuya dan Eko Patrio di DPR
"Sejujurnya, kalau lihat kejahatannya, setuju banget kalau dihukum berat," komentar @mak******
"Dengan terbongkarnya korupsi Nadiem Makarim, nyata bahwa sistem pendidikan TSM dihancurkan agar generasi muda bisa dikibulin dengan pemimpin sakau," tambah @odr*****
Di sisi lain, dosen Hukum Pidana dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), Febby Mutiara Nelson, turut menilai bahwa Jokowi secara prinsip dapat dimintai pertanggungjawaban hukum dalam kasus dugaan korupsi yang dihadapi Nadiem Makarim.
Febby menjelaskan bahwa aturan hukum pidana berlaku bagi siapa saja tanpa terkecuali, termasuk seorang presiden jika terbukti terlibat secara aktif.