Studi: Phishing di Aplikasi Perpesanan Menjadi Daya Tarik Penjahat Siber

Data menunjukkan tautan berbahaya yang terdeteksi antara Desember 2020 dan Mei 2021 dikirim melalui WhatsApp (89.6%), diikuti oleh Telegram (5,6%).

Dinar Surya Oktarini
Rabu, 14 Juli 2021 | 13:00 WIB
Ilustrasi WhatsApp. (Pixabay/antonbe)

Ilustrasi WhatsApp. (Pixabay/antonbe)

Hitekno.com - Menurut penelitian, aplikasi perpesanan telah melampaui jaringan sosial sebesar 20% pada tahun 2020, dalam hal alat komunikasi paling populer dan popularitas di kalangan pengguna. Hasil survei juga menunjukkan bahwa pada tahun 2020, audiens global untuk aplikasi perpesanan telah mencapai 2,7 miliar orang, dan pada tahun 2023 diperkirakan akan tumbuh menjadi 3,1 miliar. Itu hampir 40% dari populasi dunia.

Kaspersky Internet Security for Android telah menambahkan fitur terbarunya, Safe Messaging, yang mencegah pengguna membuka tautan berbahaya yang mereka terima di aplikasi perpesanan (WhatsApp, Viber, Telegram, Hangouts) dan melalui SMS. Hasilnya, Kaspersky menganalisis klik anonim pada tautan phishing di seluruh aplikasi perpesanan dan menemukan bahwa antara Desember 2020 hingga Mei 2021, sebanyak 91.242 deteksi tercatat secara global.

Menurut statistik, Kaspersky Internet Security for Android mendeteksi jumlah tautan berbahaya paling banyak pada WhatsApp, mengingat bahwa itu menjadi aplikasi perpesanan paling populer secara global. Jumlah pesan berbahaya  paling banyak terdeteksi di Rusia (42%), Brasil (17%) dan India (7%). Selain itu, statistik Kaspersky untuk Indonesia menunjukkan sebanyak 738 deteksi untuk WhatsApp dan 39 deteksi untuk Telegram selama periode Desember 2020 hingga Mei 2021. 

Baca Juga: Lahirkan Talenta Kreatif, Telkomsel Gelar MAXscript Class Awards 2020

Di antara para pengguna Kaspersky Internet Security for Android, Telegram memiliki jumlah deteksi paling sedikit, tetapi secara geografi mirip dengan WhatsApp. Jumlah tautan berbahaya terbesar terdeteksi di Rusia (56%), India (6%) dan Turki (4%). Angka yang tinggi di Rusia dapat disebabkan dari meningkatnya tingkat popularitas aplikasi perpesanan ini di negara tersebut.

Ilustrasi Telegram. (Pixabay/usolmz)
Ilustrasi Telegram. (Pixabay/usolmz)

Berdasarkan statistik, Viber dan Hangouts menerima lebih sedikit catatan deteksi. Perbedaan utama di antara mereka adalah representasi regional. Jumlah deteksi untuk aplikasi perpesanan Viber diidentifikasi sebagian besar di Rusia dengan 89%, dan negara-negara CIS - Ukraina 5% dan Belarusia 2%, dan sebagian besar deteksi Hangouts berasal dari AS (39%) dan Prancis (39%) .

Dalam hal jumlah serangan phishing yang tercatat per pengguna di WhatsApp, Brasil memimpin dengan 177 deteksi dan disusul oleh India (158). Pada saat yang sama, Rusia menjadi peringkat tertinggi dalam jumlah deteksi berbahaya di Viber (305) dan Telegram (79) dibandingkan dengan negara lainnya.

Baca Juga: Terpopuler: Misteri Aurora Sinar-X Jupiter dan Pendapatan Jess No Limit

“Statistik menunjukkan bahwa phishing di aplikasi messenger instan masih menjadi salah satu alat paling populer di kalangan scammer. Sebagian karena popularitas aplikasi ini semakin luas di kalangan pengguna, serta kemampuan fungsionalitas bawaan pada aplikasi untuk meluncurkan serangan. Terkadang sulit untuk menentukan apakah suatu serangan adalah phishing, karena perbedaannya bisa hanya satu karakter atau kesalahan kecil. Kewaspadaan yang didukung dengan bentuk teknologi anti-phishing adalah solusi paling andal dalam memerangi phishing di aplikasi messenger,” komentar Tatyana Shcherbakova, Analis Konten Web Senior di Kaspersky.

Untuk mengurangi risiko penipuan dan menerima tautan berbahaya di aplikasi perpesanan, ikuti saran sederhana berikut ini:

  • Waspada dan perhatikan kesalahan pada ejaan atau penyimpangan lainnya di sebuah tautan 
  • 'Skema rantai' adalah praktik umum, di mana scammer meminta pengguna untuk membagikan tautan berbahaya dengan kontaknya yang kemudian terlihat sah bagi pengguna lain, layaknya dari orang yang mereka kenal. Waspada dan jangan bagikan tautan mencurigakan apa pun dengan kontak Anda
  • Scammers sering menggunakan WhatsApp dan aplikasi perpesanan lain untuk berkomunikasi dengan pengguna yang ditemukan dari sumber yang sah (misalnya, berbagai marketplace dan layanan pemesanan akomodasi) dan juga menggunakannya sebagai metode komunikasi dalam pesan berbahaya. Bahkan jika pesan dan situs web terlihat sah, hyperlink, kemungkinan besar, akan memiliki ejaan yang salah, atau mereka dapat mengarahkan Anda ke halaman yang berbeda
  • Bahkan jika pesan datang dari salah satu kerabat Anda, ingatlah bahwa akun mereka juga bisa diretas. Tetap berhati-hati dalam situasi apapun. Meskipun sebuah pesan tampak ramah, berhati-hatilah terhadap tautan dan lampiran
  • Instal solusi keamanan tepercaya dan ikuti rekomendasinya. Solusi keamanan akan menyelesaikan sebagian besar masalah secara otomatis dan memperingatkan Anda dalam situasi genting.

Baca Juga: Potret Janggal Jam Dinding Ini Viral, Ada yang Tahu Apa?

Berita Terkait
TERKINI

Intel juga mengumumkan jajaran sistem-sistem AI baru yang skalabel dan terbuka, produk-produk generasi berikutnya dan ko...

internet | 18:50 WIB

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB
Tampilkan lebih banyak