Berkat Aturan IMEI, Negara Bisa Raup Rp 2 Triliun per Tahun

Smartphone yang nomor IMEI-nya tak tercatat alias ilegal kemungkinan besar akan diblokir oleh perusahaan operator seluler Indonesia.

Agung Pratnyawan

Posted: Sabtu, 19 Oktober 2019 | 16:45 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, di Jakarta, Kamis (22/8/2019). [Suara.com/Ria Rizki Nirmalasari]

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, di Jakarta, Kamis (22/8/2019). [Suara.com/Ria Rizki Nirmalasari]

Hitekno.com - Aturan IMEI telah resmi ditandatangai oleh tiga menteri pada Jumat (18/10/2019). Berkat aturan ini, negara akan diuntungkan.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, aturan IMEI yang baru saja diteken berpotensi memberikan pendapatan senilai Rp 2 triliun per tahun.

Aturan IMEI yang bertujuan memberantas peredaran smartphone ilegal dari pasar gelap atau black market di Tanah Air disahkan pada Jumat (18/10/2019) oleh Menteri Kominfo, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

"(Aturan IMEI) Untuk memastikan pendapatan negara tidak terganggu dari smartphone," kata Rudiantara saat penandatangan aturan IMEI di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta.

Penerapan aturan tingkat menteri ini akan memanfaatkan Sistem Basis Data IMEI Nasional (Sibina), yang berada di bawah Kemenperin untuk mengidentifikasi keabsahan nomor IMEI perangkat elektronik seperti smartphone yang beredar di dalam negeri.

Smartphone yang nomor IMEI-nya tak tercatat alias ilegal kemungkinan besar akan diblokir oleh perusahaan operator seluler Indonesia, dalam koordinasi dengan Kementerian Kominfo.

Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) pada awal bulan ini meyakinkan sistem registrasi tersebut aman karena memiliki mekanisme yang jelas dan terlindungi enkripsi.

Ilustrasi kartu SIM dan nomor IMEI di bagian dalam ponsel. [Shutterstock]
Ilustrasi kartu SIM dan nomor IMEI di bagian dalam smartphone. [Shutterstock]

Pencatatan IMEI akan disertai dengan sejumlah data pendukung agar menghasilkan data yang unik, misalnya Mobile Station International Subscriber Directory Number (MSISDN) alias nomor smartphone.

Data pendamping tersebut berasal dari operator seluler dan dilindungi dengan enkripsi sehingga hanya pemilik data yang dapat membuka data tersebut. Operator seluler secara berkala akan memperbarui data itu dan mengirimnya ke Sibina.

Itulah besaran keuntungan negara dari aturan IMEI menurut Menkominfo Rudiantara. Selain itu, aturan ini juga untuk memberantas smartphone ilegal. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Baca Juga: Sudah Diteken, Kapan Aturan IMEI Berlaku?

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Infinix Note 50 Pro juga menjanjikan performa yang tangguh untuk aktivitas sehari-hari maupun gaming ringan hingga menen...

gadget | 21:35 WIB

Meskipun harga Oppo A5x terjangkau, banyak yang penasaran bagaimana performa, kamera, baterai, dan fitur-fitur lainnya d...

gadget | 20:15 WIB

Xiaomi 14T Pro juga memiliki sisi kelebihan dan kekurangan yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memutuskan untuk membel...

gadget | 19:05 WIB

DxOMark, merilis hasil pengujian yang mengejutkan: dua ponsel Android dengan harga jauh lebih murah, Tecno Camon 40 Pro ...

gadget | 18:32 WIB

Dengan kombinasi harga yang terjangkau dan kemampuan yang mumpuni, enam rekomendasi HP Poco Rp2 jutaan Oktober 2025 teta...

gadget | 10:02 WIB