Penjelasan BMKG, Gempa Mamuju Disebabkan Aktivitas Sesar Aktif Lepas Pantai

Episenter gempa terletak pada koordinat 2,77 derajat Lintang Selatan ; 118,56 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 26 Km arah barat Tapalang Barat, Mamuju, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.

Agung Pratnyawan
Rabu, 08 Juni 2022 | 15:24 WIB
Logo BMKG. (BMKG)

Logo BMKG. (BMKG)

Hitekno.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan kalau gempa Mamuju dengan magnitudo (M) 5,8 di Selat Makassar pada Rabu (8/6/2022) pukul 12.32 WIB, disebabkan adanya aktivitas sesar aktif lepas Pantai Mamuju, Sulawesi Barat.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno melalui keterangan tertulisnya, menjelaskan soal gempa Mamuju yang terjadi hari ini.

"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di lepas Pantai Mamuju," kata Bambang Setiyo Prayitno.

Baca Juga: Ini Penjelasan BMKG Soal Penyebab Suhu Panas Terik di Indonesia

Ia menjelaskan episenter gempa terletak pada koordinat 2,77 derajat Lintang Selatan ; 118,56 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 26 Km arah barat Tapalang Barat, Mamuju, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.

Bambang mengatakan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser ( strike-slip ).

Gempa dengan magnitudo (M) 5,8 mengguncang Provinsi Sulawesi Barat pada Rabu, (8/6/2022) sekitar pukul 12.32 WIB. [Foto : Istimewa/Twitter @infoBMKG]
Gempa dengan magnitudo (M) 5,8 mengguncang Provinsi Sulawesi Barat pada Rabu, (8/6/2022) sekitar pukul 12.32 WIB. [Foto : Istimewa/Twitter @infoBMKG]

Gempa ini berdampak kerusakan sejumlah bangunan di Mamuju dengan skala intensitas V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), daerah Majene dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), daerah Pinrang dengan skala intensitas III MMI ( getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ).

Baca Juga: BMKG: Suhu Panas Beberapa Hari Ini Bukan karena Gelombang Panas

Kemudian, daerah Palopo dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ), daerah Palu dengan skala intensitas II - III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ), daerah Paser dengan skala intensitas II - III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ).

Lalu daerah Samarinda dengan skala intensitas II - III MMI, daerah Sidrap dengan skala intensitas II MMI, daerah Pangkep dengan skala intensitas II MMI, daerah Makassar dengan skala intensitas II MMI, dan daerah Masamba dengan skala intensitas II MMI.

Menurut dia hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga: Peringatan BMKG: Suhu Panas Terik Bakal Berlangsung sampai Pertengahan Mei 2022

"Hingga pukul 13.25 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ) dengan M2,8," katanya.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Itulah penjelasan BMKG soal gempa Mamuju yang terjadi hari ini, dilaporkan penyebabnya adalah aktivitas sesar aktif lepas pantai. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Baca Juga: Tekan Laju Perubahan Iklim, BMKG Ingatkan Pemerintah Ambil Langkah Konkret

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak