20 Gajah Mati dengan Perut Penuh Sampah Plastik

Kawanan gajah mati ini telah menelan sejumlah sampah plastik, dari pembungkus makanan dan lainnya.

Agung Pratnyawan
Minggu, 16 Januari 2022 | 15:44 WIB
Ilustrasi gajah. (Pixabay/ Joeclub)

Ilustrasi gajah. (Pixabay/ Joeclub)

Hitekno.com - Ditemukan kawanan gajah asia mati dengan kondisi mengenaskan. Setidaknya 20 gajah mati ini ditemukan dengan perut penuh sampah plastik.

20 gajah mati dengan perut penuh sampah plastik ini ditemukan di Sri Lanka. Mereka diduga mati setelah memakan plastik sisa-sisa sampah manusia.

Memilukannya lagi, dua ekor diantaranya dilaporkan mati karena menelan sisa-sisa sampah manusia yang dibuang akhir pekan lalu.

Baca Juga: Cari Sampah Plastik Hingga Larut Malam, Aksi Gadis Ini Bikin Netizen Haru

Seperti yang dikutip dari Gizmodo, Sabtu (15/1/2022), tempat pembuangan sampah itu terletak di dekat desa Pallakkadu di bagian timur Sri Lanka.

Seorang dokter hewan yang diwawancarai media mengatakan, dua gajah yang mati telah menelan sejumlah besar plastik, pembungkus makanan, dan plastik lainnya.

Lebih buruk lagi, tidak ada tanda-tanda makanan yang biasanya dimakan gajah ditemukan di tubuh mereka.

Baca Juga: LIPI Sebut Sampah Plastik dari Belanja Online Melonjak Saat PSBB, Waduh!

Menurut AP, degradasi habitat alami gajah telah memaksa mereka untuk bermigrasi lebih dekat ke manusia dan tempat pembuangan sampah mereka.

Gajah [Biro Pers Istana]
Gajah [Biro Pers Istana]

Putus asa untuk makanan, gajah telah memasuki tempat pembuangan sampah untuk mencoba peruntungan mereka.

Tetapi hal itu membuat gajah Asia berisiko memakan barang-barang yang tidak dimaksudkan untuk dikonsumsi, termasuk plastik atau benda tajam lainnya.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan 13 Gram Sampah Plastik di Perut Penyu Hijau Ini, Miris!

Pemerintah Sri Lanka telah memiliki rencana setidaknya selama empat tahun untuk mendaur ulang  sampah plastik di tempat pembuangan sampah terbuka.

Selain itu, memasang pagar listrik di sekelilingnya untuk mencegah kekacauan ini terjadi. Sayang, upaya tersebut belum sepenuhnya terwujud.

Daily Sabah mencatat bahwa karena habitat gajah menyusut, itu juga meningkatkan risiko konflik manusia-gajah.

Baca Juga: Lihat Dermaga Penuh Sampah Plastik dan Kotoran, Bikin Netizen Sedih

Hewan-hewan besar telah ditemukan berjalan-jalan ke kota atau melalui ladang.

Sedikitnya delapan gajah mati pada 2016 setelah memakan sampah plastik beracun dari tempat pembuangan sampah terbuka di Air Terjun Victoria, Zimbabwe.

Gajah 3,5 ton lainnya berusia sekitar 20 tahun mati pada 2020 setelah menelan sampah plastik di Thailand.

Masalah sampah plastik juga meluas ke satwa liar lainnya. Penyu terkenal tertarik makan plastik, sebagian karena baunya seperti makanan.

Konflik manusia-satwa liar akibat hilangnya habitat juga merupakan masalah yang ditemukan di seluruh dunia.

Kisah-kisah yang menyayat hati ini mengingatkan tidak hanya perlunya melestarikan alam, tetapi juga mengakhiri polusi sejak awal.

Itulah laporan penemuan gajah mati dengan perut penuh sampah di Sri Lanka dan beberapa negara lainnya. (Suara.com/ Dythia Novianty)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak