Hasil Uji Coba Bom Nuklir Pertama Ciptakan Kristal Ini, Punya Keistimewaan?

Uji cobanuklir pertama di dunia sendiri dilakukanAS pada 16 Juli 1945 silam.

Agung Pratnyawan
Selasa, 25 Mei 2021 | 06:00 WIB
Ilustrasi nuklir. (Pixabay)

Ilustrasi nuklir. (Pixabay)

Hitekno.com - Tahukah kamu kalau hasil uji coba bom nuklir pertama di dunia telah menciptakan kristal. Namun adakah kelebihan dari kristal langka ini?

Uji coba nuklir pertama di dunia sendiri dilakukan Angkatan Darat AS di atas gurun New Mexico pada 16 Juli 1945 silam.

Dalam sekejap, perangkat plutonium berlapis logam bernama "Gadget" meledak, menciptakan bola api raksasa yang menjulang tinggi ke langit, menguapkan semua yang disentuhnya.

Baca Juga: Tragedi Chernobyl, Aktivitas Nuklir yang Jadi Mimpi Buruk Seluruh Dunia

Pasir meleleh menjadi kaca radioaktif dan kawah selebar lapangan sepak bola membuat planet ini penyok. uji coba ini diberi nama sandi Trinity dan berhasil. Trinity tidak hanya menghancurkan tapi juga meninggalkan sesuatu yang aneh dan baru.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences edisi 1 Juni, para peneliti telah mendeteksi kristal dunia lain yang disebut "quasicrystals" yang terperangkap dalam bebatuan yang diledakkan bom di situs Trinity.

Permata aneh ini, tidak memiliki kesimetrisan sempurna dari kristal asli, biasanya hanya terlihat di meteorit dari tata surya awal.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Reaksi Fisi Nuklir "Berkobar" Lagi di Reruntuhan Chernobyl

Diperkirakan hanya ditempa dalam panas dan tekanan ekstrem dari ledakan terkuat di alam semesta.

Uji coba nuklir pertama bernama sandi Trinity. [Lanl]
Uji coba nuklir pertama bernama sandi Trinity. [Lanl]

Kristal yang baru ditemukan ini, tertanam di reruntuhan situs Trinity, memberi para ilmuwan bukti bahwa quasicrystals juga dapat dihasilkan dari ledakan dasyat yang dibuat manusia.

"Kristal ini memberi peneliti nuklir alat baru di kotak peralatan untuk menganalisis kekuatan dan dampak ledakan nuklir masa lalu, baik di AS maupun di luar negeri," kata rekan penulis studi Terry Wallace, direktur emeritus Laboratorium Nasional Los Alamos di New Mexico.

Baca Juga: Ilmuwan: Ledakan Beirut Termasuk Ledakan Non-nuklir Terbesar di Dunia

Menurutnya, memahami senjata nuklir negara lain mengharuskan mereka memiliki pemahaman yang jelas tentang program pengujian nuklir.

"Kami biasanya menganalisis puing-puing radioaktif dan gas untuk memahami bagaimana senjata dibuat atau bahan apa yang dikandungnya, tetapi semua itu bisa membusuk. Sebuah quasicrystal yang terbentuk di lokasi ledakan nuklir ... [akan] ada selamanya," jelas dia, dilansir laman Livescience, Senin (24/5/2021).

Menurut Wallace, ketika Gadget plutonium meledak pada 16 Juli, bola api yang dihasilkan lebih panas dari matahari Bumi.

Baca Juga: Rusia Ungkap Rekaman Bom Nuklir Paling Dahsyat dalam Sejarah

Panas dan kekuatan ledakan ini begitu kuat sehingga menara uji logam dan pasir di sekitarnya melebur menjadi kaca jenis baru, yang kemudian dinamai trinitite. Kebanyakan sampel trinitite berwarna hijau, seperti botol kaca pucat.

Uji coba nuklir pertama bernama sandi Trinity. [Pnas]
Uji coba nuklir pertama bernama sandi Trinity. [Pnas]

Tetapi sampel yang lebih jarang berwarna merah, mungkin karena mengandung lebih banyak tembaga dan logam lain dari menara uji dan peralatan perekam di lokasi.

Dalam studi baru mereka, Wallace dan rekan-rekannya memeriksa spesimen trinitite merah di bawah mikroskop elektron, secara khusus mengamati "gumpalan" logam yang mungkin mengandung kristal.

Dalam sampel ini, tim mendeteksi kuasikristal lima sisi dengan struktur atom yang belum pernah terlihat di Bumi sebelumnya.

Kristal tersebut sebagian besar dibuat dari silikon pasir gurun, tetapi juga mengandung tembaga dalam jumlah yang cukup tinggi, ditambah beberapa zat besi dan kalsium.

"Kristal itu luar biasa dalam kompleksitasnya," kata Wallace.

Namun, satu hal yang jelas adalah quasicrystal ini memiliki asal yang "tidak salah lagi", berdasarkan komposisi, radioaktivitas dan lokasi penemuannya.

Ini adalah kristal unik yang ditempa dalam api ledakan nuklir pertama di Amerika dan karenanya merupakan kristal buatan manusia tertua di Bumi. Kristal serupa dapat mengintai di reruntuhan situs uji coba nuklir lainnya.

"Mempelajari struktur unik dari kristal tersebut dapat mengungkapkan informasi penting tentang sifat bom yang menciptakannya," kata Wallace.

Membuka pengetahuan akan membutuhkan lebih banyak studi, tetapi pada akhirnya, akan sangat bermanfaat dalam memahami ledakan tingkat kosmik yang telah dipelajari manusia untuk dilepaskan di Bumi ini.

Itulah kristal langka hasil dari uji coba bom nuklir pertama di dunia, yang memang tidak seperti permata asli hasil pembentukan alam. (Suara.com/ Dythia Novianty).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak