Soal Chip Neuralink dari Elon Musk, Ilmuwan Peringatkan Ini

Menurut ilmuwan, pemasangan chip ini punya potensi masalah.

Agung Pratnyawan
Minggu, 25 April 2021 | 06:00 WIB
Elon Musk. (YouTube/ TED)

Elon Musk. (YouTube/ TED)

Hitekno.com - Elon Musk melalui startup Neuralink yang didirikannya tengah mengembangkan teknologi chip yang diklaim berpotensi menyembuhkan penyakit neurologis seperti Alzheimer dan Parkinson.

Yang nantinya chip Neuralink akan ditanamkan dalam otak, untuk berbagai persoalan seperti penyakit tersebut.

Di sisi lain, itu sekaligus mengusulkan penggunaan teknologi untuk menggabungkan manusia dengan komputer.

Baca Juga: Ikut Misi Artemis NASA, Elon Musk Bakal Bangun Pendaratan di Bulan

Langkah ini akan memberi sebagian besar orang kecerdasan manusia super yang menghubungkan otak ke cloud, di mana ingatan dapat disimpan, pikiran dapat ditukar, dan pengalaman dapat diperoleh.

Meskipun kemampuan chip yang ditanamkan mungkin terdengar tidak terbatas, hal itu memiliki tanggung jawab besar yang harus ditanggung Elon Musk dan perusahaan, khususnya privasi.

"Jika penggunaan yang meluas menjadi mengaitkan manusia ke cloud, bukan sebagai terapi, dan menggabungkan manusia dengan AI, model ekonominya adalah menjual data kita," kata Dr. Susan Schneider, direktur pendiri Center for the Future Mind.

Baca Juga: Elon Musk Pasang Chip ke Monyet, Membuatnya Bisa Main Game dengan Telepati

Neuralink sebelumnya mencuri perhatian usai menggunakan neuron pada babi dan hasil terbaru pada monyet yang mampu memainkan video game dengan pikirannya.

Monyet bernama Pager, yang otaknya sudah dipasangi chip Neuralink, perusahaan milik Elon Musk, bisa bermain game langsung menggunakan otak. [Youtube/Neuralink]
Monyet bernama Pager, yang otaknya sudah dipasangi chip Neuralink, perusahaan milik Elon Musk, bisa bermain game langsung menggunakan otak. [Youtube/Neuralink]

Meskipun terlihat mengagumkan, tetapi banyak ahli tidak yakin ke mana arah chip Neuralink dari perusahaan Elon Musk .

Menurut Anna Wexler, asisten profesor di Department of Medical Ethics and Health Policy, University of Pennsylvania, Neuralink belum menjelaskan dengan jelas tentang tujuan mereka untuk perangkat tersebut.

Baca Juga: Bos Tesla Kenalkan Neuralink, Prototipe Mesin Implan Otak

"Menurut pendapat saya, mereka bertujuan untuk memberi pengguna kendali atas perangkat, seperti kemampuan untuk memindahkan kursor di layar," ucapnya.

Dalam cuitan Musk, miliarder itu mengklaim bahwa versi teknologi yang lebih baru dapat digunakan untuk membantu orang yang lumpuh untuk berjalan lagi.

Meskipun chip otak menunjukkan hasil yang menjanjikan di bidang medis, banyak ahli melihatnya sebagai cara untuk memperluas kecerdasan manusia dan sebagai senjata melawan AI.

Baca Juga: Elon Musk Klaim Chip Neuralink Bisa Putar Musik Langsung ke Otak

"Jika kita mengunggah pikiran kita ke cloud, apa yang terjadi jika kita tidak lagi sanggup membayar pemeliharaan? Ini menjadi tantangan tentang bagaimana kita menjaga pikiran kita tetap privasi dan kepemilikan atas pikiran kita sendiri," tambah Schneider, dikutip dari Daily Mail, Jumat (23/4/2021).

Schneider juga menyoroti jangkauan Facebook ke dalam chip otak, mengatakan bahwa perusahaan teknologi ini memiliki akses ke pikiran pengguna yang cukup mengkhawatirkan.

Itulah sorotan ilmuwan pada potensi kekhawatiran pada chip Neuralink dari Elon Musk yang akan dipasang ke otak. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak