Ditemukan Peta Misterius dalam Lempeng Batu Zaman Perunggu, Disebut Tertua!

Peta apa itu?

Agung Pratnyawan
Jum'at, 09 April 2021 | 06:00 WIB
Ilustrasi lempengan batu. (Pixabay)

Ilustrasi lempengan batu. (Pixabay)

Hitekno.com - Dalam sebuah lempengan batu Zaman Perunggu dari hasil galian di Prancis pada 1900 silam, ditemukan peta misterius yang menarik perhatian ilmuwan.

Bahkan peta misterius ini disebut-sebut sebagai peta tertua yang ada di Eropa. Namun peta apa sebenarnya dalam lempengan batu Zaman Perunggu tersebut?

Batu yang memiliki ukiran rumit tersebut diperkirakan berasal dari 2150-1600 SM dan menggunakan ukiran topografi 3D, untuk memetakan lembah Sungai Odet di Brittany barat.

Baca Juga: Peta Interaktif Ini Ungkap Keadaan Bumi 750 Tahun yang Lalu

Peneliti Prancis dan Inggris mengidentifikasi lempengan tersebut sebagai representasi kartografi tertua dari wilayah yang diketahui di Eropa.

Para ahli mengatakan, lempengan batu itu berusia 4.000 tahun memiliki ukuran panjang 2,2 meter, lebar 1,53 meter, dan tebal 16 sentimeter.

Lempengan batu tersebut, kemungkinan besar akan menjadi simbol kekuatan politik sebuah kerajaan yang ada di awal Zaman Perunggu.

Baca Juga: Astronom Kembangkan Peta 3D Terbesar Alam Semesta, Cakup 2 Juta Galaksi

Dalam penelitian baru yang diterbitkan di jurnal Prancis Bulletin de la Société Préhistorique Française, meskipun usianya sudah tua, batu tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda pelapukan.

Lempeng batu zaman perunggu. [Independent]
Lempeng batu zaman perunggu. [Independent]

Para ilmuwan dari Bournemouth University, French National Institute for Preventive Archaeological Research, French National Centre for Scientific Research, dan University of Western Brittany memeriksa lempengan batu yang penuh ukiran tersebut.

Tim menemukan ukiran berbentuk lingkaran, persegi, serta cangkir yang berulang-ulang dan garis-garis berdekatan yang tampaknya menggambarkan jaringan sungai, jalan raya, pemukiman, ladang, dan gundukan kuburan.

Baca Juga: Peta Baru Ini Ungkap Bentuk Bumi dengan Benua ke-8 yang Hilang

Lempengan tersebut menunjukkan luas sekitar 21 kilometer kali 30 kilometer dan motif yang ditafsirkan sebagai pemukiman, menunjukkan pusat wilayah terletak pada pertemuan tiga mata air sungai, yaitu Sungai Odet, Isole, dan Stêr Laër.

Arkeolog yang memimpin penelitian tersebut mengatakan bahwa peta itu kemungkinan besar dibuat pada waktu yang sama dengan cakram langit Nebra yang ditemukan di Jerman.

Tim menambahkan dua potongan batu tersebut menyoroti pengetahuan kartografi masyarakat prasejarah.

Baca Juga: Gunakan Google Maps, Pemburu Alien Kembangkan Peta Lokasi Penampakan UFO

Lempeng batu zaman perunggu. [Independent]
Lempeng batu zaman perunggu. [Independent]

Lempengan yang disebut Saint-Bélec itu digunakan dalam penguburan untuk membentuk salah satu dinding wadah batu menjelang akhir Zaman Perunggu awal, sekitar 1900-1640 SM.

Lempengan itu diakuisisi oleh museum pribadi pada tahun 1900 sebelum Museum of National Antiquities Prancis membelinya pada 1924.

Dilansir dari Independent, Kamis (8/4/2021), lempengan itu disimpan di parit istana hingga tahun 1990-an dan pada 2014, lempengan batu itu ditemukan di ruang bawah tanah kastil.

Para peneliti baru menemukan pentingnya ukiran tersebut setelah melakukan pemindaian 3D resolusi tinggi pada lempengan pada 2017.

Itulah temuan peta misterius dalam sebuah lempengan batu Zaman Perunggu yang disebut-sebut sebagai tertua di Eropa. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak