LAPAN: Suara Ledakan di Buleleng Diduga karena Asteroid

Menurut LAPAN, kejadian ini serupa dengan yang ada di Bone beberapa waktu silam.

Agung Pratnyawan
Senin, 25 Januari 2021 | 08:30 WIB
Logo LAPAN. (LAPAN)

Logo LAPAN. (LAPAN)

Hitekno.com - Suara ledakan di Buleleng, Bali dilaporkan sempat terdengar pada Minggu (24/1/2021) kemarin. Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), diduga terpicu oleh adanya asteroid yang jatuh.

Seperti dimuat Suara.com (25/1/2021), LAPAN menduga suara ledakan di Buleleng ini dipicu oleh adanya asteroid kecil yang jatuh di sekitar Bali.

Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, menjelaskan bahwa suara ledakan Buleleng yang menghebohkan Tanah Air pada Minggu pagi itu mirip dengan peristiwa serupa di Bone, Sulawesi Selatan pada 2019 silam.

Baca Juga: LAPAN: Hujan Meteor Quadrantid Dini Hari Nanti Bisa Dilihat dari Indonesia

"Bila dibandingkan dengan kejadian di Bone, ada kemiripan sehingga diduga ledakan di Buleleng juga disebabkan adanya asteroid besar yang jatuh," kata Thomas dalam korespondensi via pesan singkat dengan Suara.com pada Minggu malam.

Ia menjelaskan bahwa pada 8 Oktober 2009 warga Bone mendengar ledakan, disertai getaran kaca-kaca rumah mereka. Warga juga melihat jejak asap di langit. Seismograf BMKG terdekat juga merekam getaran magnitudo 1,9.

Lapan menduga ledakan Buleleng pada Minggu pagi (24/1/2021) disebabkan oleh asteroid. Foto: Ilustrasi asteroid melesat di dekat Bumi (Shutterstock).
Lapan menduga ledakan Buleleng pada Minggu pagi (24/1/2021) disebabkan oleh asteroid. Foto: Ilustrasi asteroid melesat di dekat Bumi (Shutterstock).

Dugaan LAPAN ketika ada meteor besar yang meledak atau jatuh ke Bumi.

Baca Juga: Asteroid Sebesar 2 Kali Lapangan Sepak Bola Akan Lintasi Bumi, Kapan?

Dugaan itu kemudian dikonfirmasi oleh penemuan badan antariksa Amerika Serikat (NASA), yang berdasarkan analisis infrasound mengindikasikan adanya asteroid jatuh yg diperkirakan berdiameter 10 meter.

Lebih lanjut Thomas mengatakan bahwa suara ledakan Buleleng itu disebabkan oleh adanya gelombang kejut.

"Asteroid itu menimbulkan gelombang kejut yang terdengar sebagai ledakan. Diduga asteroid tersebut berukuran beberapa meter, lebih kecil daripada asteroid Bone," imbuh dia.

Baca Juga: Menurut Kepala LAPAN, Kiamat Bisa Terjadi di Bumi Jika Satelit Terganggu

Sebelumnya BMKG juga mengatakan bahwa ledakan Buleleng terdeteksi oleh sebuah sensor gempa, dengan magnitudo 1,1.

Uniknya pada saat suara ledakan terdengar, sensor-sensor lain di sekitar area tersebut tidak mendeteksi adanya gempa tektonik.

Hingga berita ini ditayangkan belum bisa dipastikan dengan bukti-bukti kuat apa penyebab suara ledakan Buleleng pada Minggu pagi.

Baca Juga: Lapan Pantau Cuaca Antariksa, Bisa Berdampak pada Kehidupan Manusia

Itulah dugaan LAPAN mengenai sumber dan penyebab adanya suara ledakan di Buleleng, Bali. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak