Link Live Streaming Gunung Merapi, Bisa Pantau Kondisi Terkini

Pantau secara realtime kondisi Gunung Merapi lewat link live streaming ini.

Agung Pratnyawan
Minggu, 17 Januari 2021 | 12:00 WIB
Gunung Merapi terlihat jelas dari kawasan Cangkringan, Sleman, Rabu (18/11/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Gunung Merapi terlihat jelas dari kawasan Cangkringan, Sleman, Rabu (18/11/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Hitekno.com - Gunung Merapi yang kini berstatus siaga ini terus mengalami peningkatan aktivitas pada beberapa hari terakhir. Bahkan kerap terlihat lava pijar di atas gunung berati tersebut.

Untuk bisa memantau kondisi terkini, kamu bisa menyaksikan langsung melalui live streaming Gunung Merapi di kanal YouTube VolcanoYT.

Dalam link live streaming ini, kamu bisa menyaksikan kondisi terkini secara visual dari Gunung Merapi.

Baca Juga: BPPTKG: Konsentrasi Karbon Dioksida Gunung Merapi Meningkat

Berikut ini link live streaming Gunung Merapi yang bisa Anda akses secara berkala.

[Link pantau Gunung Merapi via YouTube VolcanoYT]

Bagaimana Cara Mengetahui Merapi Sedang Ada Aktivitas? Berikut penjelasan yang dikutip dari VolcanoYT

Baca Juga: Ada Penampakan Ini di Foto Google Earth Gunung Merapi, Netizen: Jadi Ngeri

  1. Perhatikan Grafik Seismograf pada 3 Stasiun (PUS,KLS,PAS), jika ada tanda merah/naik/ada suara beep yang muncul secara bersamaan di 3 stasiun itu, maka artinya Merapi sedang melakukan "sesuatu". Sesuatu tersebut bisa bermacam-macam, mulai dari gempa dalam, gempa hybird, atau guguran.
  2. Jika Grafik (IMO,MBMBB) yang hanya bertanda merah/grafik naik tapi tidak untuk Stasiun (PUS,KLS,PAS), maka artinya sedang terjadi Gempa Tektonik di sekitar Laut Jawa atau bisa juga gempa yang sangat jauh seperti fiji, alaska karena itu muncul di 0Hz - 3Hz.
  3. Aktivitas Merapi biasanya akan lebih sering aktif di 4Hz sampai 8Hz. Jadi, selain itu bisa saja noise.
  4. Jika hanya muncul di Satu Stasiun, maka artinya sedang ada noise atau bisa juga petir, banjir, atau getaran yang hanya terjadi di sekitar Stasiun tersebut.
  5. Jika Anda melihat cahaya glow di kawah merapi, hal itu normal bagi gunung yang aktif tapi jika glow-nya termasuk besar, itu artinya sedang terjadi "sesuatu".

 

Live Streaming Gunung Merapi. (YouTube/ VolcanoYT)
Live Streaming Gunung Merapi. (YouTube/ VolcanoYT)

Dengan demikian, apakah Gunung Merapi ini akan berpotensi meletus dalam waktu dekat?

Jika Anda berada di wilayah yang berjarak dekat dengan gunung Merapi, maka Anda perlu mengantisipasi bencana dan meningkatkan upaya penyelamatan. Salah satunya adalah dengan turut memantau status dan perkembangan Gunung Merapi tersebut.

Baca Juga: Penting Diketahui, Ini 4 Level Status Gunung Api di Indonesia

Akses link live streaming Gunung Merapi di atas untuk mengetahui secara langsung kondisi gunung yang diprediksi akan erupsi dalam waktu dekat ini.

Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) telah menaikkan status Gunung Merapi dari tingkat waspada ke siaga (level III), yang berlaku mulai 5 November 2020 sejak pukul 12.00 WIB.

Dalam periode pengamatan tanggal 8-14 Januari, BPPTKG melaporkan Gunung Merapi terjadi sebanyak 128 guguran lava pijar. Begitu juga dengan aman panas guguran yang terpantau sebanyak dua kali.

Baca Juga: Baru Muncul, Gunung Api Terbesar di Bumi Ditemukan di Hawaii

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, menyebut guguran lava pijar yang teramati tersebut memiliki jarak luncur maksimal hingga 900 meter. Sedangkan awan panas guguran maksimal mencapai jarak luncuran 600 meter.

"Dalam sepekan ini luncuran lava pijar dan awan panas guguran masih mengarah ke barat daya atau ke hulu Kali Krasak," ujar Hanik saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (16/1/2021).

Selanjutnya, Hanik memaparkan hasil analisis morfologi di area puncak Gunung Merapi berdasarkan foto dari sektor barat daya pada 14 Januari dan 7 Januari. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perubahan morfologi di area puncak yang disebabkan oleh aktivitas guguran serta perkembangan kubah lava baru.

“Kubah lava baru ini disebut sebagai kubah lava 2021 berada di sektor barat daya Gunung Merapi. Tepatnya berada di sekitar tebing Lava 1997. Pada 14 Januari, volume kubah lava terukur sebesar 46.766 meter kubik dengan laju pertumbuhan sekitar 8.500 meter kubik per hari,” terangnya.

Sementara itu terkait dengan aktivitas kegempaan, tercatat gempa vulkanik dangkal yang terjadi sebanyak 208 kali, gempa fase banyak 803 kali, gempa guguran 1.056 kali, gempa hembusan 172 kali, serta gempa tektonik sebanyak 16 kali.

Menurut Hanik, intensitas kegempaan internal pada minggu ini lebih rendah atau menurun secara signifikan jika dibandingkan dengan data minggu lalu. Sementara gempa guguran yang tinggi sejalan dengan aktivitas guguran lava yang memang cenderung tinggi.

Penurunan angka signifikan juga terjadi pada deformasi Gunung Merapi dalam dua minggiu terakhir. Pada minggu ini laju pemendekan jarak terjadi sebesar 6 cm perhari.

Kendati begitu Hanik menilai aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas efusif. Sementara untuk status aktivitas masih dalam rekomendasi sebelumnya yakni tingkat Siaga atau Level III.

"Potensi bahaya ada di sektor selatan-barat daya, dari Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Kalau untuk lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak," pungkasnya.

Demikian link live streaming Gunung Merapi untuk memantau aktivitas vulkanik secara langsung mulai dari lava pijar hingga erupsi. Sehingga kalian dapat mengantisipasi terjadinya bencana dan mempersiapkan upaya penyelamatan. (BeritaHits.id/ Rifan Aditya).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak