Perkuat Industri Telemedisin, UNDP Berkolaborasi dengan ATENSI

UNDP dan ATENSI akan beraliansi untuk mendapatkan data dan informasi terverifikasi di sektor telemedisin.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Sabtu, 19 Desember 2020 | 21:00 WIB
Logo ATENSI. (ATENSI)

Logo ATENSI. (ATENSI)

Hitekno.com - Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Development Programme/UNDP) dan Aliansi Telemedik Indonesia (ATENSI) telah menjalin kolaborasi dalam mendorong perkembangan industri telemedisin di Indonesia.

Kolaborasi UNDP dan organisasi telemedisin yang beranggotakan 28 aplikasi kesehatan digital ini telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU).

Penandatanganan MoU ini dilakukan secara virtual oleh Norimasa Shimomura selaku UNDP Resident Representative dan Prof. Purnawan Junadi selaku Ketua ATENSI. Acara ini juga turut disaksikan oleh dr. Mariya Mubarika, Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan, 

Baca Juga: Didesain Modern, HUAWEI Watch GT 2 Pro Dibekali Fitur Kesehatan

Prof. DR. Dr. Abdul Razak Thaha, MSc., SpGK,  DR. Dr. Bayu Prawira Hie, MBA, dan juga  pimpinan dari pelaku telemedisin terdepan di Indonesia seperti diantaranya Jonathan Sudharta dari Halodoc, Suci Arumsari dari Alodokter, dan Danu Wicaksana dari Good Doctor.

Dalam pidato pembukanya, dr. Mariya Mubarika, Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan, menyampaikan pandangannya terhadap akselerasi perkembangan telemedisin di tanah air. "Telemedisin merupakan medium yang mampu membantu negara ini mewujudkan visi dalam memberikan akses kesehatan yang merata bagi masyarakat, baik di kota besar maupun wilayah terpencil. Meskipun telemedisin telah sukses membuktikan peranannya yang signifikan dalam melengkapi fasilitas kesehatan offline selama pandemi, kita harus tetap memastikan bahwa pertumbuhan sektor ini berkelanjutan sehingga dapat terus membantu melengkapi sistem pelayanan kesehatan di tanah air. Oleh karena itu, kerja sama antara UNDP dengan ATENSI merupakan sebuah langkah strategis yang perlu dilakukan untuk membangun ekosistem kesehatan yang lebih terpadu."

dr. Mariya Mubarika, Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan.  (ATENSI)
dr. Mariya Mubarika, Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan. (ATENSI)

Berdasarkan kesepakatan, UNDP dan ATENSI akan beraliansi untuk mendapatkan data dan informasi terverifikasi serta melakukan upaya advokasi bagi sektor ini. Informasi ini akan menjadi landasan bagi peraturan yang dibutuhkan untuk membuat ekosistem telemedisin di Indonesia semakin maju.

Baca Juga: Good Doctor Luncurkan Layanan Telekonsultasi Kesehatan Mental Gratis

Dengan adanya kerja sama ini, maka akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang dapat memanfaatkan layanan telemedisin, sehingga juga dapat turut menciptakan sektor telemedisin yang lebih terintegrasi di Indonesia.

"Industri telemedisin di Indonesia masih berada di tahap perkembangan awal. Namun demikian, selama pandemi COVID-19, industri ini telah menjadi faktor kunci dalam membantu masyarakat untuk mendapatkan akses kesehatan. Ada banyak hal yang belum kita ketahui saat ini terkait data dan perilaku pengguna telemedisin, ini pula yang membuat kami merasa semakin tertantang untuk terus belajar sehingga dapat menjadikan industri ini sebagai alternatif bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan dengan harga terjangkau dan dapat diandalkan," ujar Norimasa Shimomura, Resident Representative UNDP Indonesia.

Norimasa Shimomura - UNDP Resident Representative. (ATENSI)
Norimasa Shimomura - UNDP Resident Representative. (ATENSI)

Fokus utama dari perjanjian ini antara lain:

Baca Juga: Hadir dengan Konsep Klasik, Samsung Galaxy Watch3 Dibekali Fitur Kesehatan

  1. Praktik berbasis data,
  2. Advokasi ke pemerintah Republik Indonesia,
  3. Peningkatan kapasitas dan pembelajaran.

Aktivitas pertama, di mana salah satunya termasuk membuat penilaian terhadap pelaku industri telemedisin, akan dimulai pada Desember 2020.

"ATENSI sangat senang dapat bermitra dengan UNDP. Kami siap untuk memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan sektor telemedisin yang terpadu di Indonesia. Kami berharap kolaborasi ini dapat menjadi sebuah pondasi yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab dari sektor baru ini," ujar Prof. Purnawan Junadi, Ketua Umum ATENSI.

Ketua ATENSI - Prof. Purnawan Junadi. (ATENSI)
Ketua ATENSI - Prof. Purnawan Junadi. (ATENSI)

Kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen UNDP dalam membantu pemerintah Republik Indonesia pada fase pemulihan setelah pandemi COVID-19 serta untuk meningkatkan ketahanan sektor kesehatan di tanah air. Kolaborasi ini juga sejalan dengan prioritas bersama pemerintah Republik Indonesia dan UNDP terkait inovasi dan penerapan teknologi digital agar Agenda 2030 yang telah ditetapkan dapat tercapai. 

Baca Juga: Bersama Halodoc, GoPay Bantu Saling Jaga Kesehatan Mitra Usaha

Memiliki lebih dari 17 ribu pulau dengan tiga zona waktu yang berbeda, tantangan geografis di Indonesia menimbulkan tantangan bagi masyarakat kurang beruntung untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Telemedisin dapat menjadi platform alternatif untuk membantu masyarakat, terutama yang berada di wilayah terpencil, untuk memenuhi kebutuhan kesehatannya.

Hasil dari penilaian ini juga akan menjadi bahan rekomendasi bagi pemerintah Republik Indonesia, mengingat bahwa saat ini pemerintah sedang mempersiapkan draft peraturan terkait layanan telemedisin di Indonesia. Pemerintah dapat memanfaatkan informasi berbasis data valid ini untuk merumuskan regulasi-regulasi yang tepat guna untuk sektor ini.

Melalui kolaborasi ini, anggota ATENSI yang terdiri dari para pelaku industri berkomitmen untuk berdiskusi bersama-sama guna merumuskan tantangan-tantangan yang saat ini dihadapi serta menjajaki strategi-strategi yang mungkin dapat diterapkan untuk mengatasinya.

Berikut daftar aplikasi kesehatan digital anggota ATENSI:

  1. Halodoc
  2. Aveecena
  3. Call My Dokter
  4. Docquity
  5. Goapotik
  6. Good Doctor
  7. D2D
  8. Hallobumil
  9. Homecare24
  10. Alodokter
  11. Hi Sehat
  12. KakiDiabet Indonesia
  13. Klikdokter
  14. KlinikGo
  15. Link Medis Sehat
  16. AVhunt Indonesia
  17. Doktersehat
  18. Milvik
  19. Naluri.life
  20. Perawatku.id
  21. Prosehat
  22. SehatQ
  23. Teman Bumil
  24. Teman Diabetes
  25. Trustmedis
  26. Varises Indonesia
  27. Vaskular Indonesia
  28. YesDok
Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak