Bill Gates Prediksi 7 Perubahan Dunia Ini Dapat Terjadi Setelah Pandemi

"Kita tidak akan sebodoh ini untuk kedua kalinya," ucap Bill Gates.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 27 November 2020 | 19:30 WIB
Bill Gates. (Shutterstock)

Bill Gates. (Shutterstock)

Hitekno.com - Bill Gates termasuk salah satu tokoh teknologi yang dikenal karena pemikiran visionernya. Pada sebuah blog resmi miliknya, Bill Gates menuangkan beberapa prediksi perubahan dunia setelah pandemi Covid-19.

Sebagai informasi, lima tahun lalu mantan CEO Microsoft ini naik ke panggung TED dan telah meramalkan pandemi yang akan mengancam secara global.

Ia juga mengkritisi respons dari Amerika Serikat yang masih amburadul.

Baca Juga: Toko Express Apple Mudahkan Pelanggan Beli iPhone Saat Pandemi

Berkat prediksi dari Bill Gates, sekarang dia dianggap sebagai salah satu suara paling profetik di luar sana tentang ancaman penyakit baru.

Bill Gates juga diapresiasi atas sejumlah besar sumbangan dananya ke berbagai organisasi amal dan program penelitian ilmiah.

Dalam sebuah podcast serta tulisan yang diunggah melalui blog resmi, Bill Gates membeberkan beberapa prediksi perubahan dunia setelah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Selama Pandemi, Muncul 12 Juta Pengguna Baru Ecommerce

Ia mengungkapkan bahwa beberapa hal yang dulu dianggap kurang normal, maka setelah pandemi hal tersebut bisa diterima masyarakat. Berikut 7 prediksi Bill Gates mengenai perubahan dunia setelah pandemi:

Ilustrasi Rapat Online. (Pixabay/AS_Appendorf)
Ilustrasi Rapat Online. (Pixabay/AS_Appendorf)

1. Rapat Jarak Jauh Menjadi Hal Normal

Dikutip dari Inc., sebelum pandemi, kita mungkin akan khawatir bahwa klien mungkin merasa diremehkan jika kita memilih bertemu secara virtual. Tetapi setelah pandemi, hal tersebut kemungkinan tidak berlaku lagi.

Baca Juga: Berhemat di Tengah Pandemi, Ini 5 Aplikasi Pengatur Uang Terbaik

"Gagasan untuk belajar, menemui dokter atau panggilan penjualan yang hanya berbasis layar dengan sesuatu seperti Zoom atau Microsoft Teams akan berubah secara dramatis," prediksi Gates.

2. Software Akan Mengalami Peningkatan Dramatis

Pendiri Microsoft ini memperkirakan bahwa software yang akan memfasilitasi pertemuan jarak jauh akan jauh lebih baik jika dibandingkan saat ini.

Baca Juga: Digitalisasi 350.000 UMKM Selama Pandemi, Grab Tawarkan 3 Solusi Baru

"Software sepertinya agak kikuk ketika semua ini (pandemi) dimulai, tetapi sekarang banyak orang yang menggunakannya. Orang akan terkejut betapa cepatnya para tim berinovasi dengan software tersebut," kata Bill Gates dikutip dari blog resminya. 

3. Kantor Dapat Mengatur Masuknya Pegawai Secara Bergiliran

Jika kita melakukan lebih banyak pertemuan jarak jauh secara virtual, orang yang pergi ke kantor akan berkurang.

Kantor juga dapat memberikan jadwal kepada karyawannya secara bergantian.

"Saya pikir orang akan lebih jarang pergi ke kantor. Anda bahkan dapat berbagi kantor dengan perusahaan yang karyawannya datang pada hari yang berbeda dengan saat karyawan Anda masuk," saran Gates.

Ilustrasi tempat tinggal di desa. (Pixabay/ Stanly8853)
Ilustrasi tempat tinggal di desa. (Pixabay/ Stanly8853)

4. Pemilihan Tempat Tinggal Akan Berbeda

Bill Gates menilai bahwa nantinya pusat kota akan menjadi kurang penting.

Lebih banyak orang diprediksi akan memilih tempat tinggal yang kurang ramai atau mungkin di pinggir kota.

Biaya hidup di kota yang lebih tinggi serta tersedianya banyak pertemuan jarak jauh membuat orang dapat berpikir untuk memilih tempat tinggal berbeda.

"Di kota-kota yang sangat sukses, ambil saja Seattle dan San Francisco, orang-orang bergaji tinggi, mereka menghabiskan banyak uang hanya untuk sewa tempat tinggal. Tanpa pekerjaan kantor yang harus dikunjungi setiap hari, tinggal di tempat mahal seperti itu menjadi kurang menarik," pendapat Bill Gates.

5. Sosialisasi Lebih Sedikit di Tempat Kerja

Mengingat pertemuan fisik bisa lebih efisien (diganti meeting virtual) maka cara sosialisasi dapat berubah.

Bill Gates memperkirakan bahwa sosialisasi di tempat kerja akan lebih rendah dan nantinya orang-orang akan fokus kepada komunitas lokal (berinteraksi dengan orang sekitar tempat tinggal mereka).

Ilustrasi Vaksin Covid-19 (getty image)
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (getty image)

6. Fase Normal Masih Lama

Setelah vaksin secara besar-besaran menghilangkan Covid-19 dari AS, keadaan tidak akan sepenuhnya kembali normal sampai seluruh dunia mengalahkan penyakit tersebut.

Normalitas yang sesungguhnya akan kembali ketika tidak hanya AS yang mengendalikan pandemi, tetapi seluruh dunia juga melakukannya.

"Ada fase di mana kita akan membuat angkanya menjadi sangat rendah di Amerika Serikat, tetapi masih akan tinggi di bagian dunia lain. Saya pikir masih banyak orang yang tetap tinggal, cukup konservatif dalam perilakunya, terutama jika mereka berhubungan dengan orang tua yang risiko sakit parah cukup tinggi," ucap Bill Gates.

7. Pandemi Berikutnya Tak Seburuk Saat Ini

Meskipun pandemi ini telah menjadi mimpi buruk, dia berharap saat patogen pembunuh muncul di lain waktu, dunia akan jauh lebih baik dalam mengatasinya.

"Alasan utama mengapa dampaknya tidak terlalu merusak adalah kami akan berlatih. Kami akan menghadapi penyakit seperti permainan perang, dan hampir setiap negara akan merespons seperti yang dilakukan Korea Selatan atau Australia di mana Anda dengan cepat menguji orang dan mengkarantina mereka. Kita tidak akan sebodoh ini untuk kedua kalinya," tambah Bill Gates dalam penjelasannya.

Bill Gates sangat yakin bahwa nantinya masyarakat dunia beserta ilmuwan akan lebih siap dalam memerangi pandemi di masa depan. Itulah tadi pendapat Bill Gates mengenai prediksi perubahan dunia setelah pandemi Covid-19, kira-kira bakal terwujud tidak ya?

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak