Meski Punya Sayap, Kemampuan Terbang Dinosaurus Ini Lebih Buruk dari Ayam

Meski memiliki sayap seperti kelelawar, ilmuwan percaya dinosaurus ini tak pandai terbang.

Agung Pratnyawan
Rabu, 28 Oktober 2020 | 08:30 WIB
Rekonstruksi 3D dari Ambopteryx longibrachium. ( Academy of Sciences/ Min Wang)

Rekonstruksi 3D dari Ambopteryx longibrachium. ( Academy of Sciences/ Min Wang)

Hitekno.com - Para ilmuwan telah menemukan adanya dua dinosaurus yang memiliki saya yang mirip dengan kelelawar. Meski begitu, makhluk ini dipercaya tidak memiliki kemampuan terbang yang mumpuni dengan sayapnya.

Sebagai informasi, evolusi sayap pada burung masih menjadi perhatian para ahli, tapi penemuan fosil ini mengungkap bahwa dinosaurus tersebut memiliki kemampuan terbang yang buruk.

Yi qi dan Ambopteryx longibrachium adalah dua spesies dinosaurus theropoda yang hidup sekitar 160 juta tahun yang lalu. Keduanya memiliki jari-jari yang memanjang dan selaput kulit membentang di antara keduanya, mirip dengan sayap kelelawar.

Baca Juga: Dijuluki "Monster Sungai", 1.200 Gigi Dinosaurus Ini Ditemukan Ilmuwan

Ini adalah jenis sayap yang berbeda dengan sayap yang digunakan dinosaurus theropoda lain untuk terbang. Penemuan sayap aneh pada makhluk punah tersebut mengindikasikan adanya kemungkinan beberapa jenis sayap berevolusi selama bertahun-tahun.

Pada 2015 ketika Yi ditemukan, tim ilmuwan yang bersangkutan menyebut bahwa karakteristik sayap dan ukurannya, kemungkinan menunjukkan bahwa hewan itu terbang dengan meluncur.

Ambopteryx . [Wikipedia]
Ambopteryx . [Wikipedia]

Namun dalam penelitian baru, para ilmuwan di Amerika Serikat dan China telah melihat potensi penerbangan Yi dan Ambopteryx secara lebih rinci. Para ahli menyimpulkan bahwa kedua dinosaurus itu tidak pandai terbang, bahkan antara satu pohon ke pohon lainnya.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Penampakan Embrio Dinosaurus untuk Pertama Kalinya

Dengan menggunakan pencitraan fluoresensi yang distimulasi laser, tim ilmuwan mengevaluasi kembali anatomi hewan tersebut dan melakukan perhitungan aerodinamis yang mencakup potensi penerbangan, perilaku berbasis sayap, dan kemampuan meluncur.

"Kami menemukan bahwa Yi dan Ambopteryx kemungkinan besar arboreal. Mereka sangat tidak mungkin melakukan bentuk penerbangan bertenaga dan memiliki kekurangan yang signifikan dalam penggerak berbasis sayap dan kemampuan meluncur yang terbatas," tulis tim ilmuwan.

Analisis tim terhadap fosil mampu mengambil detail kecil jaringan lunak. Tim ahli lalu memodelkan bagaimana dinosaurus mungkin terbang, menyesuaikan hal-hal seperti berat, lebar sayap, dan penempatan otot.

Baca Juga: Dijuluki Sebagai "Fosil Teraneh", Ternyata Bukan dari Dinosaurus

"Hasilnya mengecewakan. Mereka benar-benar tidak bisa melakukan penerbangan bertenaga. Mereka bisa meluncur, tapi bahkan meluncurnya pun tidak bagus. Kami melihat kemampuan terbang yang jauh lebih buruk daripada ayam," kata Thomas Dececchi, penulis pertama dan ahli biologi dari Mount Marty University, seperti dikutip Science Alert, Selasa (27/10/2020).

Fosil Yiqi. [Wikipedia]
Fosil Yiqi. [Wikipedia]

Meski begitu, penemuan dua fosil dinosaurus ini memberikan lebih banyak bukti tentang evolusi dinosaurus bersayap. Para ilmuwan mempublikasikan penelitian tersebut di iScience.

Itulah temuan para ilmuwan yang mendapati adanya dinosaurus bersayap namun tidak punya kemampuan terbang mumpuni, bahkan masih kalah dari ayam. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Baca Juga: Kanker Ganas Ditemukan Pertama Kali pada Fosil Dinosaurus

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak