Ledakan Supernova 5 Miliar Kali Lebih Cerah dari Matahari Berhasil Direkam

Ledakan tersebut berhasil direkam Teleskop Luar Angkasa Hubble.

Dinar Surya Oktarini
Selasa, 06 Oktober 2020 | 14:00 WIB
Ilustrasi ketika lubang hitam baru saja menghancurkan bintang. (NASA)

Ilustrasi ketika lubang hitam baru saja menghancurkan bintang. (NASA)

Hitekno.com - Berjarak 70 tahun cahaya, sebuah supernova meledak dan berhasil direkam Teleskop Luar Angkasa Hubble.

Kejadian langka tersebut merobek bintang hingga terpisah dan dalam hal ini, energi yang dilepaskan setara dengan pancaran lima miliar Matahari.

Supernova yang diklasifikasikan sebagai SN 2018gv itu, terlihat di galaksi spiral NGC 2525 pada pertengahan Januari 2018 oleh astronom amatir Koichi Itagaki.

Baca Juga: Pap 30 Foto ke Pacar, Gadis Ini Justru Diomelin Sampai dapat Ancaman Blokir

Pada Februari, itu direkam oleh teleskop Hubble untuk membantu para ilmuwan melacak laju ekspansi alam semesta.

Kecerahan ledakan Supernova SN 2018gv. [Hubblesite.org]
Kecerahan ledakan Supernova SN 2018gv. [Hubblesite.org]

Dalam selang waktu, para ilmuwan dapat melihat supernova muncul sebagai bintang yang bersinar terang di dekat tepi galaksi. Ini dengan cepat merobek objek paling terang di galaksi, sebelum akhirnya menghilang dari pandangan.

"Tidak ada pertunjukan kembang api di Bumi yang dapat menandingi ledakan supernova ini," kata Adam Riess dari Space Telescope Science Institute (STScI) dan Johns Hopkins University, seperti dikutip Independent, Selasa (6/10/2020).

Baca Juga: Terpopuler: Omnibus Law Disahkan dan Instagram DPR RI Dilaporkan

Supernova jenis ini, semuanya memuncak pada kecerahan yang sama dan itu dikenal sebagai "standard candles". Menurut NASA, itu karena supernova tersebut bertindak sebagai "pita pengukur kosmik". Dengan informasi tentang kecerahan supernova sebagai konstanta, para ilmuwan dapat menghitung jarak galaksi induknya.

Selain itu, hal ini memungkinkan para ilmuwan untuk mengukur kecepatan ekspansi alam semesta.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Baca Juga: Fadli Zon Ragukan Omnibus Law, Netizen: Bersuara di Medsos Apa Gunanya?

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak