Belum Ganggu Operasional, NASA Selidiki Kebocoran Udara di ISS

NASA masih memantau situasi dan fokus pada prioritas stasiun lain sebelum menangani kebocoran itu.

Agung Pratnyawan
Sabtu, 22 Agustus 2020 | 15:15 WIB
Posisi Crew Dragon yang mendarat di ISS. (International Space Station)

Posisi Crew Dragon yang mendarat di ISS. (International Space Station)

Hitekno.com - NASA tengah menyelidiki adanya kebocoran udara kecil yang terjadi di Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS. Berutuntung masalah ini belum mempengaruhi operasional normal.

Kini badan antariksa Amerika Serikan ini tengah mencari sumber dan penyebab laju kebocoran udara juga tidak cepat atau cukup tinggi untuk menyalakan alarm bahaya.

Karena itu, NASA masih memantau situasi dan fokus pada prioritas stasiun lain sebelum menangani kebocoran itu.

Baca Juga: Ciamik, NASA Tangkap Dua Fenomena Bumi yang Mempesona Ini

Menurut juru bicara NASA, Dan Huot kepada Space.com pada Jumat (21/8/2020), para astronot masih dapat bekerja di lingkungan stasiun, meskipun lab yang mengorbit tidak pernah sepenuhnya kedap udara dan membutuhkan tekanan ulang rutin dari tangki nitrogen dan oksigen yang dikirim selama misi kargo.

Pengerjaan ini sedikit tertunda karena kesibukan di stasiun dalam beberapa bulan terakhir. NASA dan SpaceX harus menyelesaikan misi komersial berawak pertama ke laboratorium yang mengorbit.

"Sekarang kami memiliki waktu yang relatif tenang. Anggota kru akan menutup lubang untuk setiap modul sehingga dapat memantau tekanan setiap modul untuk lebih mengisolasi sumber kebocoran. Itu cara paling efektif yang kami miliki untuk menemukan kebocoran. Kami tidak tahu secara pasti apakah kebocoran terjadi segmen Amerika Serikat atau Rusia, sampai kami dapat meninjau data dari pengujian akhir pekan ini," kata Huot.

Baca Juga: Pengorbit Mars Ulang Tahun, NASA Bagikan Potret Cantik Ini

Meski tingkat kebocoran lebih tinggi dari biasanya, itu masih dalam kontrol dan tidak menimbulkan bahaya langsung bagi para astronot. Namun, badan antariksa itu tidak menjawab pertanyaan tentang tingkat kebocoran udara saat ini, berapa banyak udara yang biasanya ditampung, dan seperti apa pasokan nitrogen dan oksigen saat ini di ISS.

Stasiun luar angkasa. [Shutterstock]
Stasiun luar angkasa. [Shutterstock]

Astronot sebelumnya telah mendapatkan simulasi kebocoran udara selama pelatihan untuk masa tinggal di ISS.

Penyelidikan kebocoran saat ini pun bukanlah yang pertama dilakukan oleh anggota tim stasiun luar angkasa. Pejabat NASA juga menekankan bahwa kebocoran ini lebih kecil dari yang terjadi pada tahun 2018.

Baca Juga: Pertama Kalinya NASA Berhasil Nyalakan Helikopter Mars di Luar Angkasa

Pada Agustus 2018 lalu, kebocoran udara ditemukan di pesawat luar angkasa Soyuz Rusia yang terpasang di stasiun dan anggota kru akhirnya menemukan lubang selebar 0,08 inci di lambung Soyuz.

Pejabat Rusia menyelidiki penyebab kebocoran, meskipun pada September 2019 laporan media mengindikasikan pihak Rusia tidak siap membagikan apa yang terjadi secara publik

"Poin utama yang ingin kami sampaikan adalah ini bukan kebocoran di lingkungan yang sama seperti yang terdeteksi di pesawat luar angkasa Soyuz pada Agustus 2018 atau yang menimbulkan risiko langsung, atau bahkan jangka panjang terharap keselamatan kru. Stasiun ini sepenuhnya mampu mempertahankan operasi normal dengan tingkat kebocoran saat ini, tetapi kami sekarang memiliki kesempatan untuk mengisolasinya," tambah Huot.

Baca Juga: Misi Teleskop Pemburu Planet Milik NASA Diperpanjang

Ilustrasi luar angkasa. (Pixabay)
Ilustrasi luar angkasa. (Pixabay)

Selain kebocoran ini, ISS juga pernah mencatat kebocoran udara kecil lainnya selama sejarah panjang stasiun itu. Misalnya, pada November 2004, astronot NASA Michael Foale menemukan kebocoran udara kecil yang membingungkan para pengendali selama tiga minggu.

Foale menemukan kebocoran di jendela utama di laboratorium Destiny yang dibangun di Amerika Serikat. Sebelumnya, NASA juga secara singkat memecahkan masalah kebocoran udara kecil lainnya pada 2017.

Itulah kebocoran udara kecil di ISS yang tengah diselediki NASA. Beruntung belum menggangu operasional Stasiun Luar Angkasa Internasional. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak