Ilmuwan Ini Bagikan "Cara Mengontrol Mimpi", Begini Penjelasannya

Teknik ini berfungsi untuk menolong mereka yang sering mimpi buruk ketika pandemi.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Senin, 27 Juli 2020 | 06:30 WIB
Ilustrasi mengontrol mimpi. (Pixabay/ Elias Sch.)

Ilustrasi mengontrol mimpi. (Pixabay/ Elias Sch.)

Hitekno.com - Berdasarkan penelitian terbaru, ilmuwan menemukan cara terkait bagaimana manusia dapat "mengontrol mimpi" mereka. Hal tersebut diklaim dapat berguna terutama bagi sebagian orang yang sering mengalami mimpi buruk pada saat pandemi.

Mimpi yang dimaksud oleh ilmuwan merupakan lucid dreaming.

Jika diartikan, lucid dreaming bermakna sebagai "mimpi sadar" atau "mimpi jernih".

Baca Juga: Menurut Penelitian, Sapi yang Memakai Headset VR Hasilkan Susu Lebih Baik

Lucid dreaming merupakan sebuah kondisi di mana si pemimpi menyadari bahwa mereka sedang bermimpi dan dapat mengendalikan pengalamannya.

Pada tahun 2018, Dr. Denholm Aspy dari University of Adelaide melakukan sebuah studi yang membandingkan beberapa teknik untuk menginduksi mimpi jernih.

Ilustrasi wanita tertidur dan bermimpi. (Pixabay/ Enrique Meseguer)
Ilustrasi wanita tertidur dan bermimpi. (Pixabay/ Enrique Meseguer)

Aspy menemukan bahwa mereka yang menggunakan metode Mnemonic Induction of Lucid Dreams (MILD) memiliki mimpi yang jernih pada 17 persen malam ketika pertama kali berlatih. Ini adalah metode terbaik yang diukur tanpa bantuan suplemen.

Baca Juga: Kisah Mustofa, Satpam dan Mitra Ojol yang Wujudkan Mimpi Punya Rumah

Berdasarkan penelitian sebelumnya, suplemen yang divalidasi adalah obat Alzheimer, galantamine dan B6.

Sebuah studi baru, Aspy secara acak mengalokasikan 355 sukarelawan untuk mencoba lima teknik atau kombinasi berbeda, termasuk Senses Initiated Lucid Dream (SSILD).

Itu adalah metode baru yang melibatkan bangun setelah lima jam dan memfokuskan perhatian secara intensif selama 20 detik sebelum kembali tidur.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan dari Mana Mimpi Buruk Berasal, Ini Hasil Penelitiannya

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa metode SSILD memiliki hasil yang sama efektif dengan sampel yang lebih besar.

Ilustrasi mimpi. (Pixabay/ Enrique Meseguer)
Ilustrasi mimpi. (Pixabay/ Enrique Meseguer)

Teknik hibrida yang menggabungkan MILD dan SSILD menginduksi jumlah mimpi yang sama baik secara individual.

"Salah satu aplikasi dari lucid dreaming adalah memberikan cara untuk memiliki pengalaman yang jelas, hidup dan memuaskan saat bermimpi di mana itu tidak mungkin dilakukan oleh beberapa orang ketika mereka terjaga," kata Dr. Denholm Aspy pada pernyataan resminya.

Baca Juga: Mengejar Mimpi Jadi Bintang Live Streaming, Pria Ini Minum Sampai Mati

Dikutip dari IFLScience, ilmuwan ini juga menyoroti bahwa pandemi COVID-19 memicu mimpi yang lebih intens termasuk serbuan mimpi buruk.

"Beberapa mimpi buruk tentang rumah sakit atau tenatng orang yang kita cintai jatuh sakit, sementara mimpi yang lain lebih simbolis. Belajar untuk mimpi jernih membantu orang-orang yang sering mengalami mimpi buruk di mana mereka bisa membangunkan diri mereka sendiri ketika segala sesuatunya berubah," kata Dr. Denholm Aspy menambahkan.

Ilustrasi mimpi buruk. (Pixabay/ Stefan Keller)
Ilustrasi mimpi buruk. (Pixabay/ Stefan Keller)

Beberapa teknik induksi mimpi sadar atau lucid dreaming termasuk:

  1. Tes Realitas: Anda harus memeriksa lingkungan sekitar beberapa kali untuk melihat apakah Anda sedang bermimpi atau tidak.
  2. Wake Back to Bed (WBTB): bangun setelah lima jam, tetap terjaga untuk waktu yang singkat, kemudian kembali tidur untuk memasuki periode tidur REM, di mana mimpi lebih mungkin terjadi.
  3. Mnemonic Induction of Lucid Dreams (MILD): Teknik ini mengharuskan Anda bangun setelah lima jam tidur dan kemudian mengembangkan niat untuk mengingat bahwa Anda bermimpi sebelum kembali tidur, dengan mengulangi kalimat: "Lain kali aku bermimpi, aku akan ingat bahwa saya sedang bermimpi". Anda juga membayangkan diri Anda dalam mimpi yang jelas.
  4. Senses Initiated Lucid Dream (SSILD): melibatkan bangun setelah lima jam tidur dan kemudian berulang kali memfokuskan perhatian Anda pada sensasi visual, pendengaran, dan fisik selama 20 detik masing-masing sebelum kembali tidur. Teknik ini mirip dengan meditasi mindfulness tetapi melibatkan berulang kali pengubahan fokus Anda.
  5. Teknik hibrida menggabungkan unsur-unsur MILD dan SSILD: seperti teknik SSILD, melibatkan berulang kali memusatkan perhatian pada sensasi visual, dan fisik. Peserta juga mengulangi ungkapan: "Lain kali aku bermimpi, aku akan ingat bahwa aku sedang bermimpi" setiap kali mereka mengubah kesadaran mereka.

Itulah tadi penjelasan ilmuwan mengenai "cara mengontrol mimpi" melalui lucid dreaming agar kita bisa tertolong saat mimpi buruk, tertarik mempraktikkannya?

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak