Bikin Takjub, NASA Rilis Foto Kembang Api di Kluster Bintang

Foto kembang api di kluster bintang ini masih dalam proses penelitian.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Selasa, 07 Juli 2020 | 06:30 WIB
Ilustrasi galaksi. (pexels/pixabay)

Ilustrasi galaksi. (pexels/pixabay)

Hitekno.com - Membuat takjub, teleskop luar angkasa milik NASA, Hubble baru-baru ini mengambil foto kembang api di kluster bintang G286.21+0.17. Berbentuk mosaik, bagaimana menakjubkannya foto tersebut?

Mosaik dalam foto kembang api di kluster bintang ini berasal dari 750 observasi radio dengan mengandalkan teleskop radio Atacama Large Milimeter/submilimeter Array atau ALMA yang berada di Chilli dan Hubble.

Jika sebutan kembang api ini kamu samakan dengan kembang api yang terjadi di Bumi, tentu adalah hal yang salah. Pasalnya, kembang api ini terjadi akibat adanya proses kelahiran bintang-bintang.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Baru, Diduga Bisa Memakan Matahari

Melansir dari Space.com, kluster bintang ini terletak di region Carina yang berada di dalam galaksi Bima Sakti yang berjarak sekitar 8.000 tahun cahaya. Dari gambar ini terlihat awan berwarna ungu yang mendominasi foto tersebut.

Awan berwarna ungu ini merupakan gas molekul mengingat ALMA biasanya bertugas mengamati aktivitas gas yang jatuh dan masuk ke dalam kluster. Gas ini yang lalu menciptakan inti padat yang nantinya membentuk bintang.

Kembang api di kluster bintang. (NASA)
Kembang api di kluster bintang. (NASA)

Jika warna ungu berasal dari ALMA, maka bintang-bintang di foto ini berasal dari gambar-gambar milik teleskop Hubble. Diduga bintang-bintang dalam kluster G286.21+0.17 ini berasal dari awan molekul yang meninggalkan debu panas.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Super Earth Baru, Bisa Jadi Tempat Tinggal Manusia?

Cukup menakjubkan, dengan penemuan ini, ilmuwan percaya bahwa sistem tata surya kita begitu dinamis hingga mampu menciptakan kelahiran berbagai bintang.

Ilustrasi galaksi dan alam semesta. (Pixabay/ Gerd Altmann)
Ilustrasi galaksi dan alam semesta. (Pixabay/ Gerd Altmann)

Lebih lanjut, ilmuwan percaya bahwa sebagian besar bintang di Bima Sakti ini lahir berkat kluster bintang besar serupa dengan G286.21+0.17. Sayangnya, proses terjadi awan molekul hingga kini masih belum dapat dipahami.

Foto kembang api di kluster bintang ini masih dalam proses penelitian untuk kedepannya lebih memahami bagaimana sistem tata surya ini.

Baca Juga: Tikus Tanpa Rambut Hidup di Bawah Tanah, Ilmuwan Ungkap Fakta Barunya

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak