Ganggu Pernapasan, Debu Tebal dari Gurun Sahara Tiba di Amerika

Debu Gurun Sahara dari Afrika ini terbang melintasi Samudra Atlantik lalu tiba di Amerika tepatnya di Amerika bagian tenggara.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Rabu, 01 Juli 2020 | 13:00 WIB
Debu Gurun Sahara menuju Hutan Amazon. (youtube/NASA)

Debu Gurun Sahara menuju Hutan Amazon. (youtube/NASA)

Hitekno.com - Debu dari Gurun Sahara menjadi masalah besar di Amerika usai tiba di negara tersebut. Cukup tebal, debu Gurun Sahara ini jelas saja mengganggu penglihatan dan kegiatan sehari-hari di Amerika.

Melansir dari Live Science, debu Gurun Sahara dari Afrika ini terbang melintasi Samudra Atlantik lalu tiba di Amerika tepatnya di Amerika bagian tenggara.

Menurut Marshall Shepherd, direktur Program Ilmu Atmosfer Universitas Georgia, fenomena semacam ini telah terjadi sebelumnya mengingat ratusan juta ton debu Gurun Sahara selalu terbang ke barat setiap tahunnya untuk menuju Hutan Amazon.

Baca Juga: Berhadiah Rp 501 Juta, NASA Gelar Lomba Desain Toilet di Bulan

Sayangnya, saat melewati Amerika, debu Gurun Sahara ini justru mengganggu penglihatan dan pernapasan warga negara tersebut. Makin parah, menurut National Weather Service, debu ini kemungkinan akan menyelimuti Amerika hingga pekan depan.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, debu Gurun Sahara kali ini adalah yang paling besar terjadi dalam 50 tahun terakhir ini. Sebelumnya, debu Gurun Sahara yang tebal pernah mengganggu Amerika pada tahun 2002 lalu.

Debu Gurun Sahara dari luar angkasa. (twitter/Astro_Doug)
Debu Gurun Sahara dari luar angkasa. (twitter/Astro_Doug)

Akibat kedatangan debu tebal dari Gurun Sahara ini, langit biru di Amerika tertutup menjadi abu-abu. Saking tebalnya, debu Gurun Sahara ini bahkan terlihat dari satelit cuaca. Hal ini yang lalu membuat para ilmuwan khawatir.

Baca Juga: NASA Rilis Timelapse 10 Tahun Aktivitas Matahari, Videonya Menakjubkan!

Peneliti dari Universitas Reading Claire Ryder menyebut bahwa kapasitas debu Gurun Sahara yang meningkat ini terjadi karena adanya badai kecil di Afrika tengah dan barat. Alhasil, debu Gurun Sahara terangkat hingga ke atmosfer.

Kondisi angin yang biasanya bertiup ke timur mendadak berubah karena anomali. Karena hal ini, Amerika di sebelah barat justru menjadi korban hantaman debu Gurun Sahara.

Debu Gurun Sahara menuju Hutan Amazon. (youtube/NASA)
Debu Gurun Sahara menuju Hutan Amazon. (youtube/NASA)

Mengenai penanganan fenomena ini, ilmuwan percaya bahwa diperlukan hujan untuk membuat partikel-partikel debu Gurun Sahara ini turun ke tanah.

Baca Juga: NASA Siapkan Roket untuk Tabrak Asteroid yang Mengarah ke Bumi

Namun, perlu kewaspaan serius bagi beberapa orang yang menderita penyakit asma dan pernapasan lainnya mengenai dampak buruk debu Gurun Sahara yang tiba di Amerika ini.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak