Kolaborasi Huawei dan Universitas Bina Nusantara Gali Efektivitas AI

Kolaborasi ini menggelar seminar daring, bertemakan "The Role of Artificial Intelligence and Robotic on COVID-19 Pandemic".

Agung Pratnyawan
Sabtu, 13 Juni 2020 | 21:30 WIB
Logo Huawei. (Huawei)

Logo Huawei. (Huawei)

Hitekno.com - Huawei Indonesia berkolaborasi dengan Universitas Bina Nusantara telah menggelar seminar daring, bertemakan "The Role of Artificial Intelligence and Robotic on COVID-19 Pandemic".

Kecepatan dalam mendeteksi Covid-19 menjadi faktor kritikal dalam penanganan pandemi ini. Pendeteksian yang lebih cepat akan membantu tenaga medis untuk dapat menangani pasien dengan lebih efisien.

Seminar yang diikuti ratusan peserta ini merupakan wujud dari terbangunnya sinergi antara dunia akademik, industri, dan pemerintah dalam bersama-sama menanggulangi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ngobrol Industri Digital, The NextDev Gelar Webinar Bareng Huawei

Selain menarik minat peserta dari berbagai kalangan – pelajar, dokter dan pelaku industri kesehatan, pegawai pemerintahan, dan dari kalangan masyarakat umum.

Hadir dalam seminar sharing tersebut di antaranya, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi DR. Ir. Hammam Riza, M.SC, Prof. Tirta Nugraha, M.Sos.,MM, Ph.D, Wakil Rektor Universitas Bina Nusantara, Frederick Zhang Bei, Director of Intelligent Computing Cloud and AI Business, Huawei Indonesia,, Dr. Suryadiputra Liawatiamena, Manager Bee Embeded Research Group (BERG), Universitas Bina Nusantara.

Dalam seminar, Dr. Ford Lumban Gaol dan Dr. Suryadiputra Liawatimena Manager Bee Embeded Research Group (BERG), Universitas Bina Nusantara, anggota senior IEEE, yang keduanya merupakan penggagas serta pengelola seminar ini mengatakan, "Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan (AI) dapat didayagunakan untuk mengoptimalkan peran dokter dalam melakukan analisis awal berbagai penyakit dengan tingkat akurasi yang dapat diuji. Ini tentu saja akan sangat membantu jika melihat rasio dokter dan jumlah pasien saat ini, jumlah dokter masih sedikit dan perlu waktu lama untuk melahirkan dokter-dokter baru. Berkaca dari situasi ini, keberadaan teknologi seperti AI menjadi penting. AI tidak akan menggantikan posisi dokter atau tenaga medis, namun AI akan membantu para dokter dalam melakukan penangangan secara lebih cepat dan akurat."

Baca Juga: Spesifikasi Huawei P40 Pro Plus, HP Superior dengan Harga Rp 18 Jutaan

Ia menambahkan, "Covid-19 telah menyebar dengan cepat ke hampir seluruh penjuru dunia dan telah menjadi pandemi global. Kejadian luar biasa ini juga telah menimbulkan dampak sosial ekonomi yang serius. Untuk itu, sangat penting bagi seluruh komponen masyarakat untuk terus bahu-membahu dan bersinergi mengatasi pandemi ini. Salah satu sinergi yang dibutuhkan adalah sinergi antara dunia akademik, bisnis, pemerintah, serta praktisi dalam bersama-sama mengoptimalkan pemanfaatan AI sebagai solusi mempercepat penanganan Covid-19."

Kolaborasi Huawei Indonesia dan Universitas Bina Nusantara Gali Efektivitas AI. (dok. Huawei Indonesia)
Kolaborasi Huawei Indonesia dan Universitas Bina Nusantara Gali Efektivitas AI. (dok. Huawei Indonesia)

Frederick Zhang Bei, Director of Intelligent Computing Business, Huawei Indonesia, mengatakan bahwa sebagai bagian dari bangsa ini, Huawei Indonesia senantiasa memegang teguh komitmennya untuk mengontribusikan kepakarannya, salah satunya adalah dengan mendukung terselenggaranya pelatihan di bidang AI bagi talenta-talenta penuh potensi di Indonesia.

"Huawei telah meluncurkan strategi AI sejak Oktober 2019, bersamaan dengan digelarnya Huawei Connect, dan Huawei akan fokus pada kolaborasi-kolaborasi berbasis AI guna membangun ekosistem AI global. Huawei Indonesia juga telah menerbitkan AI Inception Plan untuk pemerintah, para mitra ISV (Independent Software Vendor) AI, dan universitas," ujar Frederick.

Baca Juga: Spesifikasi Huawei P40, Andalkan Kamera 50 MP dan Chipset Tangguh

Salah satu yang terpenting dari kolaborasi dan perencanaan tersebut adalah penggelaran pelatihan di bidang AI bagi talenta-talenta potensial di Indonesia. Melalui program tersebut, Huawei Indonesia ingin menjembatani industri dengan universitas dalam menjawab kebutuhan SDM di bidang AI.

Dalam AI Inception Plan untuk universitas, Huawei Indonesia menyediakan pelatihan, platform, dan kolaborasi teknis di bidang AI untuk memberikan kontribusi bagi bakat AI Indonesia.

"Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Universitas BINUS yang telah memberikan kesempatan kepada Huawei Indonesia untuk terlibat dan menjadi bagian dari kolaborasi sinergis ini. Kami berharap Huawei Indonesia dan Universitas BINUS akan terus memperkuat sinergi dan berkerja sama dalam kolaborasi dan riset AI," kata Frederick.

Baca Juga: Unggulkan Sektor Kamera, Huawei P40 dan P40 Pro Plus Meluncur di Indonesia

Bersamaan dengan diselenggarakannya seminar online ini, Huawei Indonesia juga memperkenalkan Atlas intelligent computing platform, platform komputasi AI full-stack yang mendukung berbagai skenario.

Kolaborasi Huawei Indonesia dan Universitas Bina Nusantara Gali Efektivitas AI. (dok. Huawei Indonesia)
Kolaborasi Huawei Indonesia dan Universitas Bina Nusantara Gali Efektivitas AI. (dok. Huawei Indonesia)

Huawei Atlas AI Computing Platform dapat digunakan untuk membantu para developer dalam membangun dan mengembangkan aplikasi-aplikasi berbasis AI, termasuk aplikasi yang dapat dimanfaatkan untuk percepatan pendeteksian Covid-19 dengan tingkat akurasi tinggi.

Atlas intelligent computing platform yang didayai oleh prosesor Huawei Ascend seri AI dan beragam komponen komputasi lainnya.

Platform ini mendukung dihadirkannya serangkaian produk dalam beragam form factor, seperti modul, kartu, edge stations dan appliances, untuk mendukung segala macam skenario solusi infrastruktur AI untuk perangkat-edge-cloud.

Platform ini sudah banyak diterapkan untuk beragam skenario, seperti pembangunan kota yang aman, transportasi cerdas, layanan medis cerdas, hingga inferensi AI.

Sebagai pilar dalam solusi AI full-stack yang dimiliki oleh Huawei, Atlas intelligent computing platform mendukung dihadirkannya daya komputasi yang tiada banding guna mendukung pelanggan dalam menyelami masa depan yang didorong oleh teknologi AI.

Daya Komputasi Terunggul

Terinspirasi akan keunggulan seri prosesor AI Huawei Ascend, satu chip bisa menghantarkan hingga 16 TeraOPS (TOPS) INT8 dan mampu mendukung analitik video HD 16 kanal secara real-time, namun dengan konsumsi daya yang begitu rendah, yakni kurang dari 8 Watt.

AI untuk segala macam skenario

Solusi infrastruktur AI untuk seluruh skenario dirancang secara istimewa untuk device-edge-cloud dan memenuhi kebutuhan skenario aplikasi AI di era kecerdasan saat ini.

Ekosistem Terbuka

Solusi ini mendukung framework yang telah dikenal secara umum, serta menyuguhkan fitur code porting dan peranti untuk konversi model yang mudah untuk digunakan. Selain itu, solusi ini juga mendukung dilakukannya kolaborasi secara fleksibel dengan industri ISV dalam mengembangkan ekosistem industri yang terbuka.

Pengenalan Atlas intelligent computing platform melalui kegiatan bertemakan "The Role of Artificial Intelligence & Robotic on Covid-19 Pandemic," merupakan hasil kolaborasi bersama antara Jurusan Sistem Komputer Universitas Bina Nusantara, Program Doktoral Ilmu Komputer Bina Nusantara University, Bee Embedded Research Group (BERG), RIG Intelsys, The Indonesia Section Computer Society Chapter, IEEE Student Branch Bina Nusantara, Indonesian Artificial Intelligence Society (IAIS), Asosiasi Perusahaan Konsultan Telematika Indonesia (ASPEKTI) , Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT Huawei Investment.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak