Peneliti Klaim Temukan Cara Otak Merekam Ingatan Saat Tidur

Ini merupakan kali pertama para peneliti akhirnya bisa memahami cara otak bisa merekam ingatan saat tidur.

Agung Pratnyawan
Senin, 11 Mei 2020 | 09:00 WIB
Ilustrasi tidur. (pixabay/Wokandapix)

Ilustrasi tidur. (pixabay/Wokandapix)

Hitekno.com - Benarkah jika kita belajar sebelum tidur bisa lebih mudah mengingat di keesokan harinya? Apakah seperti itu cara otak merekam ingatan?

Kini untuk pertama kalinya, peneliti akhirnya bisa memahami bagaimana cara otak bisa merekam ingatan saat tidur.

Dikutip dari CNN, dalam sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Cell Reports, sejumlah peneliti berhasil menemukan hal tersebut dengan cara menanam mikroelektroda dalam otak dua orang.

Baca Juga: Sering Belanja Online Jadi Sasaran Empuk Hacker, Ini Kata Peneliti

Mikroelektroda mungil ini akan menunjukkan bagaiamana saraf otak bekerja dalam tidur untuk memutar ulang ingatan jangka pendek kita untuk memindahkan mereka ke bagian permanen.

Studi ini dilakukan oleh konsorsium penelitian akademis bernama BrainGate. Beranggotakan Brown University, the Providence VA Medical Center, Massachusetts General Hospital, Stanford University dan Case Western Reserve University.

Dengan menanam mikroelektroda mungil tersebut, mereka dapat memetakan bagaimana neuron bekerja selama berpikir, alat decoder bisa menerjemahkan isi pikiran menjadi pidato atau perilaku lewat tangan dan kaki prostetik yang ditempelkan.

Baca Juga: Temuan Baru Penelitian Ini Bisa Prediksi Tsunami di Indonesia, Apa Itu?

"Neuron yang berbeda memiliki arah yang diinginkan yang berbeda pula," kata peneliti komputasional dan penulis studi Beata Jarosiewicz.

Ilustrasi tidur. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi tidur. (Sumber: Shutterstock)

Dalam studi tersebut, dua orang dengan alat yang ditanam diminta untuk tidur siang sementara akvitas neuron mereka direkam.

Setelah itu mereka melakukan sebuah rangkaian permainan yang menggunakan model permainan elektronik bernama Simon di tahun 1980-an, di mana pemain diminta mengulangi urutan gerakan cahaya yang ditunjukkan permainan tersebut.

Baca Juga: Peneliti Sarankan Pengiriman Tes COVID-19 Pakai Drone

Mereka menggunakan pikiran mereka untuk mengulangi aksi dalam permainan tersebut sembari aktivitas saraf mereka direkam, setelah itu mereka diminta istirahat dan tidur siang.

Hasilnya menunjukkan bahwa selama tidur, aktivitas neuron sangat kuat korelasinya dengan aktivitas yang direkam saat mereka berdua memainkan permainan tersebut.

Ini berarti otak mereka tetap memainkan Simon saat mereka tidur, mengulangi pola yang sama dalam otak mereka dalam tingkatan saraf.

Baca Juga: Peneliti Indef Sebut Belanja Online Bisa Tahan Penurunan Ekonomi

Ilustrasi tidur cukup. (Pexels)
Ilustrasi tidur cukup. (Pexels)

Dr Richard Isaacson dari New York-Presbyterian Hospital mengatakan betul-betul memahami bagaimana sebuah ingatan tersimpan dalam otak dapat membantu membuka rahasia untuk fungsi kognitif yang optimal.

Sementara, menurut Jarosiewicz, hasil penelitian ini menyebutkan bhwa agar dapat mengoptimalkan fungsi memori dan belajar, semua orang harus memprioritaskan istirahat dan tidur yang cukup agar menjaga 'mesin' kita melakukan performa puncaknya.

Itulah penemuan penelitian terbaru yang mengungkap bagaimana cara otak merekam ingatan saat tidur. (Suara.com/ Frieda Isyana Putri).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak