Ilmuwan Ini Ungkap Mengapa Smartphone Harus Rajin Dibersihkan

Smartphone diabaikan dari sudut pandang risiko biosekuriti. Padahal berpotensi memindahkan virus.

Dinar Surya Oktarini
Sabtu, 02 Mei 2020 | 09:00 WIB
Ilustrasi smartphone. (Pixabay/Pexels)

Ilustrasi smartphone. (Pixabay/Pexels)

Hitekno.com - Sebuah penelitian yang dilakukan para ilmuwan atas smartphone mengatakan bagaimana perangkat tersebut membawa patogen infeksius bakteri dan virus yang turut pada transmisi dalam epidemi dan pandemi. 

Pemindahan patogen pada smartphone ini menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Sayangnya, saat ini smartphone sebagian besar diabaikan dari perspektif biosekuriti, padahal gawai cenderung membantu penyebaran virus seperti influenza dan Virus Corona jenis baru atau Covid-19.

Para ilmuwan meninjau semua penelitian di jurnal yang menganalisis diketemukannya mikrobapada ponsel. Ada 56 penelitian yang memenuhi kriteria, di mana studinya dilakukan di 24 negara antara 2005-2019.

Baca Juga: Selama April, BMKG Catat Indonesia Diguncang Gempa 683 Kali

Ilustrasi Virus Corona. [Pixabay/Mohamed Hassan]
Ilustrasi Virus Corona. [Pixabay/Mohamed Hassan]

Sebagian besar penelitian mengamati bakteri yang ditemukan di smartphone dan beberapa juga mengamati jamur. Secara keseluruhan, penelitian menemukan rata-rata 68 persen smartphone terkontaminasi.

Jumlah ini cenderung lebih rendah dari nilai sebenarnya karena sebagian besar penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi jenis bakteri tertentu.

Semua penelitian itu dilakukan sebelum munculnya Covid-19, sehingga tidak ada yang bisa mengujinya. Para ilmuwan hanya menemukan satu penelitian yang melakukan tes untuk virus RNA, kelompok yang mencakup Covid-19 dan Virus Corona lainnya.

Baca Juga: Meluncur, Xiaomi Mi Note 10 Lite Dibanderol Mulai Rp 5 Jutaan

Beberapa penelitian membandingkan ponsel petugas kesehatan dan telepon umum. Hasilnya, tim ahli tidak menemukan perbedaan signifikan antara tingkat kontaminasi.

Ponsel yang terkontaminasi menimbulkan risiko biosekuriti. Virus dapat hidup di permukaan mulai dari hitungan jam, hari, hingga minggu. Jika seseorang terinfeksi Covid-19, sangat mungkin ponsel mereka juga akan terkontaminasi. Virus kemudian bisa menyebar dari ponsel ke individu lebih lanjut, melalui kontak langsung ataupun tidak.

Ponsel sendiri merupakan pembawa penyakit yang ideal. Saat ini, hampir seluruh orang di dunia melakukan aktivitas yang melibatkan ponsel. Sebagian besar orang membawa ponsel kemana-mana, di rumah, di tempat kerja, di tempat belanja, dan ke tempat wisata.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ma'ruf Amien Sebut Penghina Jokowi Bakal Masuk Neraka?

Di sisi lain, pengguna ponsel jarang membersihkan atau mendisinfeksi perangkatnya. Data menunjukkan bahwa hampir tiga perempat orang tidak pernah membersihkan ponsel mereka sama sekali.

Dilansir dari Science Alert, sebagian besar pengguna menggunakan ponsel mereka rata-rata selama tiga jam setiap hari. Para ilmuwan menyarankan otoritas kesehatan masyarakat untuk menerapkan kampanye kesadaran publik dan tindakan lain yang sesuai untuk melakukan disinfeksi atau pembersihan ponsel dan perangkat layar sentuh lainnya.

Tim ahli merekomendasikan ponsel dan perangkat layar sentuh lainnya harus didekontaminasi setiap hari menggunakan semprotan alkohol isopropil 70 persen atau metode disinfeksi lainnya. Sehingga tidak hanya tangan yang harus dibersihkan agar terhindar dari virus, namun perangkat yang sering digunakan.

Baca Juga: Update iOS 13.5 Beta, Memudahkan Pengguna Buka Kunci saat Pakai Masker

Catatan dari Redaksi: Jika merasakan gejala batuk, sakit tenggorokan dan demam, informasi seputar Coronavirus Disease (Covid-19) bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119. Terapkan imbauan tetap tinggal di rumah, dan jaga jarak atau physical distancing, minimal dua meter persegi. Selalu gunakan masker setiap keluar rumah. Bersama-sama, kita bisa mengatasi pandemi Covid-19. Suara.com bergabung dalam aksi #MediaLawanCOVID-19. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak