Kolaborasi Unair dan ITS, Hadirkan Robot untuk Layani Pasien COVID-19

Robot ini akan melayani para pasien COVID-19 untuk meminimalisasi kontak langsung tenaga medis.

Agung Pratnyawan
Kamis, 02 April 2020 | 12:30 WIB
Ilustrasi virus corona. (Pixabay/ iXimus)

Ilustrasi virus corona. (Pixabay/ iXimus)

Hitekno.com - Dunia yang sedang dilanda pandemi virus corona COVID-19 mendorong banyak pihak berinovasi. Termasuk Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang berkolaborasi mengembangkan robot untuk melayani pasien COVID-19.

Kolaborasi dua universitas terkemuka ini, menghadirkan robot yang melayani para pasien COVID-19 untuk meminimalisasi kontak langsung tenaga medis dengan pasien selama perawatan.

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih di Surabaya, mengatakan robot ini dikembangkan karena tenaga medis rentan tertular COVID-19 akibat kontak langsung dengan pasien.

Baca Juga: Peneliti Temukan Kandidat Obat Virus Corona Covid-19 Pada Kelelawar Buah

"Robot itu bisa mengirim obat, makanan dan temperatur ke pasien. Progresnya bagus, siap untuk diaplikasikan. Tinggal beberapa proses penyempurnaan akhir," ujarnya dilansir laman Suara.com, Kamis (2/4/2020).

Tim pengembang robot pasien COVID-19 dari Unair, Niko Azhari Hidayat menjelaskan, robot yang dikembangkan bersama ITS memiliki monitor yang bisa berkomunikasi dua arah, seperti pasien bisa ditanya keluhan dan bisa mengambil temperatur.

Ilustrasi virus corona. (Pixabay)
Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

"Jadi hal seperti itu, nantinya tidak sepenuhnya dikerjakan tim medis. Robot ini dapat mengurangi sebagian besar fungsi tim medis yang kontak dengan pasien," ucapnya.

Baca Juga: Pengaruhi Kualitas Udara, Ini 3 Kabar Baik dari Bumi di Tengah Wabah Corona

Selanjutnya, keunggulan robot itu adalah tidak memerlukan alat pelindung diri (APD), artinya dapat menghemat APD yang selama ini dirasa masih kurang.

"Untuk pengoperasian robot, akan ruang kontrol yang berisi satu atau dua orang. Ruangan diset untuk bisa masuk secara otomatis," katanya.

Sementara itu, salah satu tim dosen ITS Muhtadin menjelaskan, robot tersebut merupakan modifikasi dari robot yang pernah dibuat oleh ITS dan sudah memasuki tahap uji coba.

Baca Juga: China Sebut Obat Flu Asal Jepang Ini Ampuh Sembuhkan Pasien Virus Corona

"Beberapa robot yang lain masih dalam proses pembuatan mekanik dan elektroniknya. Kira-kira dalam waktu satu minggu, robot yang lain sudah bisa masuk tahap uji coba," katanya.

Namun, diakuinya terdapat kendala dalam proyek yang telah berjalan selama dua minggu ini, seperti kurangnya finansial diakibatkan oleh belum adanya dana awal negara, dan akibat dari physical dan social distancing yang menyebabkan tutupnya toko-toko mekanik serta elektronik.

"Mahasiswa yang pulang ke kampung, dan tidak berani ke kampus karena adanya lockdown ITS juga membuat kami kekurangan sumber daya manusia," katanya.

Baca Juga: Lagi, Ditemukan Kucing Positif Terinfeksi Virus Corona COVID-19

Setelah robot untuk melakukan kebutuhan mendesak ini sudah bisa beroperasi dengan lancar, ITS berencana mengembangkan robot yang bisa beroperasi tanpa perlu operator.

Itulah kolaborasi ITS dan Unair dalam rangka menghadirkan robot untuk melayani pasien COVID-19. (Suara.com/ Dythia Novianty).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak