Riset Test Kit dan Vaksin Covid-19, Kemristek Kucurkan Rp 20 Miliar

Kemenristek telah membentuk Konsorsium Covid-19 untuk menghasilkan alat deteksi, obat dan vaksin untuk menangani pandemik Covid-19 akibat virus corona SARS-CoV-2.

Agung Pratnyawan
Sabtu, 28 Maret 2020 | 09:00 WIB
Menristek Bambang Brodjonegoro. (Twitter/ KemenristekBRIN)

Menristek Bambang Brodjonegoro. (Twitter/ KemenristekBRIN)

Hitekno.com - Dalam rangka menanggunlani pandemi virus corona COVID-19, dibutuhkan banyak persiapan. Termasuk pengadaan obat, test kit hingga vaksi.

Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) / Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengalokasikan dana tak sedikit untuk riset.

Kemenristek mengalokasikan dana Rp 20 miliar untuk melakukan riset yang akan menghasilkan obat, test kit, dan vaksin COVID-19.

Baca Juga: Bantu Pengobatan Corona, Ilmuwan Teliti Sampel Darah Pasien yang Sembuh

Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengalokasikan anggaran Rp 20 miliar untuk riset yang akan menghasilkan test kit, obat, dan vaksin COVID-19.

Anggaran tersebut akan digunakan untuk penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan teknologi dan inovasi untuk menghasilkan alat deteksi, obat hingga vaksin yang dibutuhkan dalam mengatasi COVID-19.

"Rp 20 miliar justru untuk penelitian baik untuk test kit atau perangkat pemeriksaan cepat, suplemen, obat, demikian juga vaksin COVID-19, di samping kajian epidemiologi maupun sosial," kata Menristek Bambang Brodjonegoro dalam konferensi video bersama awak media di Jakarta, Kamis (26/3/2020).

Baca Juga: Setelah AS, China Segera Uji Klinis Vaksin Virus Corona

Menurut Menristek, dana tahap awal itu setidaknya sudah dapat mendukung Konsorsium COVID-19 untuk memulai kegiatan sesuai tugas dan tanggung jawabnya dalam menghasilkan alat deteksi, obat hingga vaksin.

Menristek Bambang Brodjonegoro. (Instagram/ bambangbrodjonegoro)
Menristek Bambang Brodjonegoro. (Instagram/ bambangbrodjonegoro)

Dana itu berasal dari anggaran dari belanja rutin perjalanan dinas di antaranya dari Kementerian Riset dan Teknologi dan lembaga negara non kementerian di bawahnya, yang dialokasikan untuk mendanai kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan dalam penanganan COVID-19 di Tanah Air.

Sementara, nantinya akan ada penambahan anggaran terhadap alokasi dana awal tadi yang bisa digunakan untuk mendukung produksi massal pembersih tangan (hand sanitizer) dan bilik antikuman.

Baca Juga: AS Mulai Uji Coba Vaksin Virus Corona ke Manusia, Masih Butuh Waktu Lebih

Kemenristek/BRIN telah membentuk Konsorsium COVID-19 untuk menghasilkan alat deteksi, obat dan vaksin untuk menangani pandemik COVID-19 akibat virus Corona SARS-CoV-2.

Tim Konsorsium COVID-19 terdiri dari lembaga negara non kementerian (LPNK) di bawah Kemristek, perguruan tinggi dan institusi lain terkait, di antaranya Lembaga Ilmu Pengetahuan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Eijkman, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Airlangga.

Itulah upaya Kemenristek dalam melawan pandemi virus corona dengan mengalokasikan dana Rp 20 miliar untuk riset obat, test kit, bahkan hingga vaksi COVID-19. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Baca Juga: China Klaim Temukan Obat Virus Corona Covid-19, Telah Masuk Uji Klinis

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak