Bisakah Virus Corona Menempel di Smartphone dan Paket Ketika di Luar?

Banyak orang bertanya-tanya, apakah mereka bisa terinfeksi COVID-19 dari pengiriman paket atau ponsel ketika membawanya ke luar rumah.

Dinar Surya Oktarini
Jum'at, 27 Maret 2020 | 09:58 WIB
Ilustrasi smartphone. (Pixabay/Pexels)

Ilustrasi smartphone. (Pixabay/Pexels)

Hitekno.com - Dari pencarian Google Trends di Australia, terdapat dua pertanyaan yang paling banyak dicari tentanng ponsel akhir-akhir ini, yaitu "Cara mendisinfeksi ponsel" dan "Cara membersihkan ponsel".

Sementara pertanyaan ketiga paling banyak dicari adalah "Bisakah saya terinfeksi virus Corona dari...?". Titik-titik tersebut diisi oleh benda kiriman, seperti surat dan paket.

Dengan kata lain, banyak orang di Australia dan mungkin di seluruh dunia bertanya-tanya, apakah mereka bisa terinfeksi virus Corona (COVID-19) dari pengiriman paket atau ponsel ketika membawanya ke luar rumah.

Baca Juga: Bikin Gemas, Aksi Dinosaurus T-Rex Jalan-jalan di Bandara Ini Viral

Dilansir laman Science Alert, Jumat (27/3/2020), saat ini masih belum banyak penelitian yang dilakukan untuk benda-benda tertentu dalam mengetahui berapa lama virus Corona dapat bertahan hidup di benda tersebut.

Namun, menurut makalah yang diterbitkan oleh New England Journal of Medicine menyebutkan bahwa virus Corona dapat bertahan lebih lama pada permukaan plastik dan stainless steel daripada tembaga dan kardus.

Virus itu terdeteksi hingga 3 hari setelah menempel ke permukaan. Masa hidup virus COVID-19 dilaporkan hanya 4 jam, sementara kardus selama 24 hari.

Baca Juga: Usai Ikut Coronavirus Challenge, Influencer Amerika Ini Positif COVID-19

Meski begitu, masa hidup virus bisa bertahan lebih lama pada permukaan tersebut, tergantung pada kondisinya. Itu karena penelitian ini melihat berapa lama virus akan bertahan hidup ketika berada dalam "buffer", suatu kondisi di mana virus hidup di laboratorium. Pada kehidupan nyata, virus dapat berada pada tetesan air liur dan akan lebih stabil.

Ilustrasi pengiriman paket. [Shutterstock]
Ilustrasi pengiriman paket. [Shutterstock]

Fakta bahwa virus COVID-19 paling lama bertahan di atas plastik adalah sesuatu yang mengkhawatirkan. Artinya, virus berpotensi bertahan selama berhari-hari di ponsel.

Menurut data CDC, tanda genetik samar terdeteksi dari virus (viral RNA) yang bertahan selama 17 hari di permukaan kapal pesiar. Namun, tidak berarti partikel virus menular ditemukan setelah 17 hari, hanya sebagian dari virus yang terdeteksi dalam penelitian ini. Hal itu menunjukkan kemungkinan lain tentang berapa lama virus Corona dapat bertahan.

Baca Juga: Waduh, Aplikasi Zoom di iOS Diketahui Mengirim Data ke Facebook

Diperlukan lebih banyak penelitian tentang pertanyaan ini karena virus COVID-19 adalah virus baru dan hasil penelitian baru bisa muncul setiap hari.

Di sisi lain, jika pasien terinfeksi COVID-19 berbicara melalui smartphone, tidak menutup kemungkinan bahwa pasien mengeluarkan tetesan air liur yang tidak terlihat. Artinya, virus Corona dapat menempel di ponsel orang yang terinfeksi.

Ilustrasi seorang perempuan memilih jajaran smartphone. [Shutterstock]
Ilustrasi seorang perempuan memilih jajaran smartphone. [Shutterstock]

Jika orang yang terinfeksi menyerahkan ponselnya kepada orang lain, virus itu dapat berpindah ke ujung jari orang baru itu, kemudian masuk ke tubuh mereka jika mereka menyentuh mulut, mata, atau hidung. Karenanya, WHO meminta untuk mencuci tangan dengan sabun secara teratur.

Baca Juga: Berasa Intel, Netizen Ini Beli Bakwan Isinya Memory Card

Idealnya, pemilik smartphone, tablet, dan komputer harus membersihkan perangkatnya dengan tisu alkohol dengan kandungan sekitar 70 persen.

Dalam kasus paket sendiri, kemungkinan risiko infeksi sangat rendah karena waktu bertahan hidup virus pada permukaan kardus diperkirakan sekitar satu hari. Untuk berjaga-jaga, bukalah paket menggunakan sarung tangan atau langsung mencuci tangan setelah membuka paket.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak