Waduh, Peneliti LIPI Sebut Ada Virus Corona pada Trenggiling

Urutan genom virus corona dari trenggiling dalam penelitian 99 persen identik dengan yang diambil dari pasien yang terinfeksi.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 14 Februari 2020 | 17:45 WIB
Ilustrasi Trenggiling. (Wikipedia/ Shukran888)

Ilustrasi Trenggiling. (Wikipedia/ Shukran888)

Hitekno.com - Siapa sangka trenggiling juga berpotensi jadi perantara infeksi virus corona ke manusia. Hal ini diungkapkan oleh peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Sugiyono Saputra, seorang peneliti LIPI menyampaikan kalau trenggiling tidak cuma jadi perantara, namun juga memiliki virus.

Bahkan peneliti mikrobiologi  tersebut menyebutkan kalau hewan tersebut memiliki virus corona dan virus sendai sendiri.

Baca Juga: Ramai Video Burung Gagak Terbang, Ternyata Itu Migrasi parsial

"Trenggiling memang inang atau tempat virus corona. Ada analisis viral metagenomic dari trenggiling bahwa virus corona itu termasuk yang dominan bersama juga virus sendai," kata Sugiyono seperti dilansir dari Suara.com, Kamis (13/2/2020).

Sampai saat ini keberadaan kedua virus itu di trenggiling masih belum diketahui efek sampingnya untuk hewan inangnya.

Bisa saja, kata peneliti LIPi ini, adanya virus corona dan sendai mungkin bisa menyebabkan penyakit di hewan terancam punah itu atau bisa juga menyebabkan kondisi sub-klinis artinya tidak menimbulkan gejala.

Baca Juga: Heboh Ribuan Burung Gagak Terbang, Ilmuwan: Itu Normal!

Sebelumnya, virus corona jenis baru muncul di Wuhan, China, yang kini dikenal sebagai Covid-19 dan sejauh ini menginfeksi puluhan ribu orang dan menyebabkan kematian lebih dari 1.000 orang di China.

Ilustrasi Trenggiling. (Wikipedia/ Verdam Melt)
Ilustrasi Trenggiling. (Wikipedia/ Verdam Melt)

Virus itu juga sudah menyebar tidak hanya di China tapi di negara lain seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Austrlia, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan bahkan Finlandia. Belum ditemukan kasus penularan virus Corona Covid-19 di Indonesia.

South China Agricultural University menyampaikan hasil penelitian terbaru mereka yang menyimpulkan urutan genom virus corona dari trenggiling dalam penelitian 99 persen identik dengan yang diambil dari pasien yang terinfeksi.

Baca Juga: CEK FAKTA: Gagak dan Nyamuk Raksasa Tidak Menyerbu Wuhan

Peneliti menyimpulkan trenggiling kemungkinan menjadi inang perantara yang memungkinkan infeksi terhadap manusia setelah mendapatkannya dari kelelawar sebagai inang utama.

"Asumsinya bisa jadi memang ada re-kombinasi antara virus yang dari kelelawar dengan yang ada di trenggiling itu. Terus mengalami mutasi sehingga akhirnya bisa menginfeksi manusia. Itu masih berupa kemungkinan-kemungkinan," kata dia.

Trenggiling dalam posisi melindungi diri  dari predator. (Twitter/ U.S. Fish and Wildlife Service)
Trenggiling dalam posisi melindungi diri dari predator. (Twitter/ U.S. Fish and Wildlife Service)

Trenggiling adalah mamalia bersisik yang terancam punah keberadaannya karena habitat yang semakin sedikit dan menjadi objek perdagangan hewan.

Baca Juga: Ilmuwan: Trenggiling Kemungkinan Bisa Menjadi Inang Perantara Virus Corona

Itulah pernyataan peneliti LIPI pada potensi virus corona yang ada di trenggiling. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak