Ilmuwan Sebut Pria Lebih Rentan Terhadap Virus Corona, Kenapa?

Pria dikatakan memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 14 Februari 2020 | 09:16 WIB
Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

Hitekno.com - Wabah virus corona atau yang sekarang bernama resmi Codvid-19 masih jadi sorotan publik. Termasuk ilmuwan tengah meneliti virus berbahaya ini.

Paling baru, ilmuwan sendiri percaya bahwa pria bisa lebih rentan terhadap virus corona karena mereka mungkin memiliki respon kekebalan yang lebih lemah terhadap penyakit, menurut sebuah kolom oleh Financial Times.

Dilansir dari Fox NewsCovid-19 telah membunuh lebih dari 1.300 orang dan menginfeksi lebih dari 60.000 di seluruh dunia pada hari Kamis (13/02/2020).

Baca Juga: Hadapi Virus Corona, Xiaomi Meluncurkan Termometer Canggih

Sekitar dua pertiga dari 99 pasien yang terinfeksi dirawat di rumah sakit Wuhan bulan lalu adalah laki-laki, ungkap penulis sains Anjana Ahuja, mengutip sebuah studi medis Lancet yang diterbitkan pada 30 Januari.

"Ini perbedaan mencolok. Sebuah gambar muncul pada 2019-nCoV (sekarang Covid-19) sebagai patogen baru yang secara tidak proporsional memengaruhi pria yang lebih tua, khususnya mereka yang memiliki penyakit seperti jantung dan diabetes," ungkapnya.

Anjana Ahuja menyebutkan kemungkinan alasan untuk perbedaan jumlah pasien antara pria dan wanita bisa karena kebiasaan merokok, variasi perawatan di rumah sakit dan perbedaan hormon yang dapat memengaruhi respon sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Beredar Video Paramedis Jatuhkan Pasien Terduga Virus Corona, Bikin Miris

Wanita rentan terhadap penyakit autoimun, yang menyebabkan bagian dari sistem kekebalan tubuh mereka menjadi lebih kuat untuk mengimbanginya, yang menghasilkan kemungkinan respons yang lebih kuat terhadap virus corona.

Ilustrasi pria sakit. (Shutterstock)
Ilustrasi pria sakit. (Shutterstock)

Wanita juga secara rutin hidup lebih lama dari laki-laki pada enam hingga delapan tahun dan lebih mungkin mencapai usia 100, menurut WHO.

Stanley Perlman, seorang ahli imunologi di University of Iowa dan rekan-rekannya menyarankan bahwa hormon, termasuk Estrogen, bisa menjadi pertahanan yang mungkin melawan virus.

Baca Juga: Tingkatkan Kewaspadaan, China Rilis Aplikasi Deteksi Virus Corona

Perlman mempelajari bagaimana SARS (penyakit yang sering dibandingkan dengan covid-19) berdampak pada tikus jantan dan betina.

Dia menyimpulkan bahwa tikus jantan terpengaruh dalam jumlah yang lebih besar, sambil menambahkan bahwa studinya konsisten di seluruh virus corona, menurut FT.

Dua penelitian pada pasien SARS dan MERS, menemukan bahwa pria memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi untuk kedua penyakit.

Baca Juga: Terjebak Virus Corona, Penumpang Kapal Pesiar Malah Ditawari Video Porno

Virus Corona Covid-19 masih menjadi momok di China, dengan jumlah korban terus mengalami peningkatan. (Shutterstock)
Virus Corona Covid-19 masih menjadi momok di China, dengan jumlah korban terus mengalami peningkatan. (Shutterstock)

Satu studi menunjukkan bahwa dari 1.800 pasien SARS, pria memiliki tingkat 9 persen lebih tinggi. Sebuah studi pada 2019 terhadap 229 pasien MERS menunjukkan bahwa pria memiliki tingkat kematian enam persen lebih tinggi daripada wanita, FT melaporkan.

"Beberapa ilmuwan sekarang yakin bahwa perbedaan jenis kelamin dalam data klinis mencerminkan kerentanan laki-laki yang asli terhadap virus corona, daripada bias dalam paparan," kata Anjana Ahuja.

"Pengamatan menambah bukti yang berkembang bahwa secara imunologis, pria adalah jenis kelamin yang lebih lemah," tambahnya.

Itulah temuan baru ilmuwan yang menyebutkan pria lebih rentan terserang virus corona atau Covid-19 dibandingkan wanita. (Suara.com/ Yasinta Rahmawati).

Berita Terkait

TERKINI

Hyundai Motor Group telah mendirikan Hyundai Energy Indonesia untuk mengatur seluruh kegiatan produksi di fasilitas terkait.
sains | 10:06 WIB
Setelah sanksi AS dilayangkan ke China, serangan balik ini membuat Negeri Paman SAM berang.
sains | 16:16 WIB
Misi menjelajahi sabuk asteroid ini merupakan proyek ilmiah nasional yang besar. Apa tujuannya?
sains | 12:47 WIB
Tingkat oksigen di kedalaman laut menurun, biota Samudra Antartika terancam.
sains | 16:58 WIB
Upaya Washington untuk mengisolasi China dari pemasoknya sudah lama diantisipasi oleh Beijing, industri tetap jalan.
sains | 16:31 WIB
Ingin "ngobrol" sama kucing? Simak dulu hasil penelitian dari para ilmuwan berikut ini.
sains | 15:06 WIB
Akankah keduanya akan meracik chipset canggih untuk smartphone? Tampaknya bukan. Lantas apa yang mau digarap bareng?
sains | 14:34 WIB
Proyek chip yang dipasang di otak manusia sudah disetujui oleh Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat.
sains | 18:58 WIB
Tidak semua orang sering jadi incaran nyamuk, ternyata ini sebabnya.
sains | 14:41 WIB
Gerak semu matahari terdiri dari 2 jenis, yaitu gerak semu harian dan gerak semu tahunan, begini rinciannya.
sains | 19:02 WIB
Studi ini menemukan bahwa semakin tinggi usia smartphone pertama, semakin baik kesehatan mental yang pada orang dewasa muda.
sains | 15:28 WIB
Ada beberapa alasan mengapa China mengadopsi RISC-V. Apa saja?
sains | 13:42 WIB
Indonesia memiliki seabrek peninggalan jaman purba, yang dibuktikan dengan adanya manusia prasejarah. Apa saja jenisnya?
sains | 19:36 WIB
Perbedaan mendasar dalam struktur dan material membuat keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Apa bedanya?
sains | 19:24 WIB
Mata lelah karena HP bisa menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu, simak penjelasannya di sini.
sains | 19:13 WIB
Nyeri otot setelah olahraga bukanlah hal yang berbahaya, simak penjelasannya di sini.
sains | 19:04 WIB
Berikut adalah sederet fakta yang perlu kamu tahu tentang rabies, pencinta binatang pantang lengah.
sains | 18:58 WIB
Samsung membuat kemajuan dalam pengembangan baterai solid state, siap hadir di smartphone dan kendaraan listrik.
sains | 17:08 WIB
Tampilkan lebih banyak