Mengerikan, Cacing Zombie Ini Bisa Memangsa Paus di Laut Dalam

Dengan santainya, cacing zombie ini menggerogoti tubuh ikan paus di laut dalam.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 07 Februari 2020 | 16:46 WIB
Cacing osedax yang memakan bangkai ikan paus di laut dalam. (Twitter/ semestasains)

Cacing osedax yang memakan bangkai ikan paus di laut dalam. (Twitter/ semestasains)

Hitekno.com - Laut dalam masih menyimpan banyak misteri yang belum dipecahkan. Termasuk banyaknya makhluk misterius yang bisa memangsa dengan kejam.

Sebuah video mengenai kekejaman laut dalam berhasil membuat netizen heboh dan kagum. Bagaimana makhluk penghuni laut dalam bisa memangsa dengan kejam.

Akun akun Twitter bernama @semestasains membagikan video ketika kumpulan hewan laut dalam termasuk cacing dan gurita sedang memakan ikan paus.

Baca Juga: Ikan Laut Dalam Ini Berwajah Mengerikan, Punya 2 Mata di Satu Sisi!

Video yang dibagikan berhasil viral di Twitter setelah mendapatkan lebih dari 9.700 Retweet dan 19 ribu Like.

Sebenarnya akun tersebut membagikan video milik tim ekspedisi Nautilus yang bekerja sama dengan tim ilmuwan dari Ocean Exploration Trust (OET) dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Video itu diambil pada Oktober 2019 di sekitar dasar laut dalam lepas pantai California, Amerika Serikat.

Baca Juga: Tampangnya Sekilas Kocak, Ternyata Ikan Laut Dalam Ini Sangat Mengerikan!

Wilayah tersebut terkenal sebagai "taman" di salah satu gunung bawah laut terbesar di dunia, Davidson Seamount.

Thread mengenai cacing Osedax yang memakan bangkai ikan paus di dasar laut. (Twitter/ semestasains)
Thread mengenai cacing Osedax yang memakan bangkai ikan paus di dasar laut. (Twitter/ semestasains)

Robot bawah laut yang diterjunkan dari kapal penelitian Nautilus berhasil merekam pemandangan yang cukup langka.

Misi pertama ilmuwan sebenarnya mencari taman bawah laut yang dihuni oleh ribuan gurita betina laut dalam (Muusoctopus robustus).

Baca Juga: 7 Penampakan Ikan Laut Dalam yang Menyeramkan, Bikin Meriding Melihatnya

Tak disangka, selain menemukan ribuan gurita bawah laut, mereka menemukan bangkai paus yang dimakan oleh cacing Osedax.

Pada kedalaman lebih dari 3.200 meter, terdapat cacing Osedax atau dikenal oleh ilmuwan sebagai (zombie worm) atau cacing zombie.

Mereka suka memakan bangkai ikan besar atau predator laut yang jatuh di dasar laut dalam.

Baca Juga: Ditemukan Ikan Naga Laut Dalam, Wujudnya Menyeramkan!

Dikutip dari Science Alert, para ilmuwan meyakini bahwa spesies paus yang menjadi hidangan sekelompok cacing zombie itu merupakan paus abu-abu atau paus minke.

Dalam video, cacing zombie atau cacing Osedax merupakan hewan kemerahan dan kecoklatan yang menempel pada tulang paus.

Sementara hewan lain yang ikut memakan bangkai paus termasuk gurita, belut laut dalam, dan spesies ikan laut dalam lainnya.

Paus yang berukuran sekitar 4 hingga 5 meter akan habis jaringan lunaknya pada waktu kira-kira setahun oleh para "pemulung" laut dalam.

Detritus organik akan meresap ke dalam sedimen dasar laut, menyediakan makanan untuk makhluk penggali seperti kerang dan cacing zombie.

Dalam tahap tersebut, maka makhluk pengurai bisa memakan bangkai paus dalam waktu dua tahun. Kemudian bakteri akan merasuk dan memecah lipid dalam tulang di luar jangkauan cacing Osedax.

Proses bakteri memecah tulang paus hingga menghasilkan belerang bisa memakan waktu hingga satu dekade.

Cacing Osedax memiliki mulut 2 milimeter dengan panjang kira-kira 4 sentimeter yang berguna untuk mengurai tulang paus yang jatuh di laut dalam.

Video mengenai cacing zombie atau cacing Osedax yang memakan bangkai paus ini membuktikan bahwa di laut dalam tersimpan beberapa kehidupan unik meski cahaya tak mampu menembusnya.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak