99 Pengidap Pertama Virus Corona, Studi: 5 Fakta Virus Mematikan dari Wuhan

Hasil pemeriksaan terhadap 99 orang pertama yang terjangkit virus Corona mengungkap 5 fakta penting.

Dinar Surya Oktarini
Jum'at, 31 Januari 2020 | 09:15 WIB
Ilustrasi virus corona. (Shutterstock)

Ilustrasi virus corona. (Shutterstock)

Hitekno.com - Virus mematikan, corona yang diyakini berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei di China sudah menewaskan 170 orang per Kamis (30/1/2020) dan lebih dari 7.700 orang di beberapa negara dipastikan terjangkit virus tersebut. 

Para dokter di seluruh dunia kini sedang berlomba-lomba menemukan penangkal atau vaksi dari virus yang mulai mencuri perhatian sejak Desember 2019 lalu itu.

Dilansir dari BBC Jaringan Suara.com, berdasarkan sebuah studi baru yang berdasarkan pada hasil pemeriksaan terhadap 99 pasien pertama virus Corona, diketahui ada setidaknya 5 fakta penting terkait virus tersebut.

Baca Juga: Samsung Siap Luncurkan Tablet 5G Pertama di Dunia, Catat Tanggalnya!

Berikut 5 fakta virus Corona seperti yang dibeberkan pada ilmuwan dalam jurnal medis Lancet pekan ini:

1. Menyerang paru-paru
2. Kematian pertama
3. Setidaknya 10 persen pengidap akan meninggal
4. Buruh pasar Wuhan
5. Lelaki paruh baya paling rentan

Berikut penjabarannya:

Baca Juga: Paling Jelas, Begini Potret Permukaan Matahari yang Bikin Takjub

Paru-paru

Studi itu menemukan, 99 pasien pertama virus Corona diketahui menderita pneumonia - paru-paru mereka radang dan kantung-kantung udara di dalam organ itu, dipenuh oleh air.

Gejala lain antara lain demam pada 82 orang, batuk pada 81 orang, sesak nafas pada 31 orang, nyeri otot pada 11 orang, pusing-pusing pada 9 orang, delapan orang merasa sakit kepala, dan lima orang mengaku sakit tenggorokan.

Baca Juga: Netizen Kaitkan Game Resident Evil 6 dengan Virus Corona, Kok Bisa?

Korban tewas pertama

Dua orang pertama yang tewas akibat virus Corona awalnya terlihat sehat, meski mereka sudah lama merokok.

Orang pertama adalah lelaki berusia 61 tahun. Ia diketahui mengalami pneumonia saat pertama kali diperiksa di rumah sakit. Dia meninggal setelah 11 hari dirawat.

Baca Juga: Lindungi Diri dari Virus Corona, Turis Pakai Barang Aneh Ini

Korban kedua adalah lelaki 69 tahun. Ia didiagnosis mengalami sindrome paru-paru akut. Dia meninggal akibat pneumonia parah dan saat tekanan darahna tiba-tiba anjlok.

Rata-rata kematian: 10 persen

Per 25 Januari, dari 99 pasien pertama virus Corona, ada 57 orang yang masih dirawat di rumah sakit, 31 sudah dipulangkan, dan 11 tewas.

Artinya, sejauh ini, setidaknya 10 persen dari yang terjangkit akan tewas.

Pasar Wuhan

Binatang yang dijual di pasar ikan Huanan, Wuhan diyakini sebagai asal muasal virus Corna atau yang dinamai 2019-nCoV. Sebanyak 49 dari 99 korban pertama virus itu, pernah berhubungan langsung dengan pasar tersebut.

Dari 49 orang itu, 47 bekerja di pasar tersebut sebagai manajer atau penjaga toko. Dua yang lain adalah pelanggan yang berbelanja.

Paling rentan: lelaki paruh baya

Dari 99 pasien pertama itu, diketahui berusia rata-rata 56 tahun. Sebanyak 67 di antara mereka adalah lelaki. Laporan terbaru dari pusat pencegahan dan pengendalian penyakit China, diketahui bahwa lebih banyak lelaki yang terjangkit virus itu.

Meski demikian, penting juga dicatat bahwa dari 57 penderita pertama virus Corona yang masih dirawat, 40 di antaranya diketahui sudah lebih dulu menderita penyakit yang membuat mereka lebih rentan terinfeksi atau membuat sistem imun tubuh melemah.

Sebanyak 40 orang diketahui memiliki pembuluh darah yang rusak akibat penyakit jantung, gagal jantung, atau stroke. Sementara 12 orang lainnya menderita diabetes.(BBC Jaringan Suara.com/Liberty Jemadu)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak