Gerhana Bulan Terjadi Dini Hari, Yuk Tonton Live Streaming-nya di Sini!

Gerhana Bulan kali ini cukup unik karena dijuluki Super Blood Wolf Moon.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 10 Januari 2020 | 20:15 WIB
Ilustrasi serigala melolong. (Pixabay/ cocoparisienne)

Ilustrasi serigala melolong. (Pixabay/ cocoparisienne)

Hitekno.com - Dalam hitungan jam, kita bisa menyaksikan Gerhana Bulan yang disertai dengan peristiwa astronomi yang cukup unik. Gerhana Bulan Penumbra yang jatuh pada hari Sabtu (11/01/2020) dini hari juga masih masuk dalam periode hujan meteor Quadrantid.

Menurut International Meteor Organization, pada tanggal 28 Desember hingga 12 Januari 2020, Bumi akan mengalami peristiwa astronomi berupa hujan meteor Quadrantid.

Puncak hujan meteor Quadrantid dengan puluhan meteor yang bisa melewati atmosfer sudah jatuh pada tanggal 4 Januari kemarin.

Baca Juga: Sampah Manusia Bikin Hewan Menderita, 7 Foto Ini Buktinya

Namun apabila menggunakan teleskop dan cukup beruntung, kamu masih bisa melihat tampilan meteor jatuh beserta penampakan Gerhana Bulan Penumbra.

Gerhana Bulan yang bisa disaksikan dalam beberapa jam ke depan terkenal dengan sebutan Super Blood Wolf Moon atau Wolf Moon Eclipse.

Waktu terjadinya Gerhana Bulan Penumbra pada 11 Januari 2020. (BMKG)
Waktu terjadinya Gerhana Bulan Penumbra pada 11 Januari 2020. (BMKG)

Itu adalah sebutan dari suku-suku lokal asli Eropa dan Amerika Serikat ribuan tahun lalu.

Baca Juga: Bakal Terjadi 6 Gerhana Sepanjang 2020, Ini Daftarnya

Disebut dengan Gerhana Bulan Serigala Darah karena pada saat itu Gerhana Bulan Serigala tampak berwarna merah menyerupai darah.

Pada bulan Januari posisi Bulan ketika purnama juga disebut sebagai Bulan Serigala karena dalam periode ini kawanan serigala di Amerika Utara dan Eropa mulai muncul dan saling memberikan lolongannya.

Tak seperti Gerhana Bulan Total yang mampu membuat Bulan benar-benar gelap, Gerhana Bulan Penumbra masih akan menyisakan penampakan Bulan.

Baca Juga: 4 Gerhana Kembali Terjadi di Indonesia pada 2020, Catat Tanggalnya

Blood Wolf Moon pada tahun 2019. (YouTube/ NBCNews)
Blood Wolf Moon pada tahun 2019. (YouTube/ NBCNews)

Selama Gerhana Bulan Total, Bulan melewati bagian dalam bayangan Bumi (disebut umbra).

Saat cahaya dari Matahari dibiaskan melalui atmosfer Bumi, ia menjadi gelap hingga berubah menjadi warna kemerahan.

Penumbra merupakan bayangan kabur yang terjadi pada saat gerhana atau terjadinya bayangan pada benda gelap (tidak tembus pandang).

Baca Juga: Menakjubkan, BMKG Rilis Gerhana Matahari Cincin Sempurna di Singkawang

Karena Bulan masuk pada wilayah penumbra Bumi, maka ilmuwan menyebutnya sebagai Gerhana Bulan Penumbra.

Menurut BMKG, Gerhana Bulan Penumbra dapat dilihat dari Indonesia mulai pukul 00:05 WIB dini hari tanggal 11 Januari 2020.

Puncak Gerhana Bulan Penumbra bisa dilihat pada pukul 02.00 WIB dan berakhir pada pukul 04.14 WIB.

Proses Gerhana Bulan Penumbra bisa ditonton secara live streaming melalui saluran channel YouTube CosmoSapiens yang sudah kami tampilkan di artikel ini.

Kamu juga bisa menonton secara langsung melalui Virtual Telescope Project yang bisa dikunjungi melalui link ini.

Itu merupakan layanan yang disediakan oleh Bellatrix Astronomical Observatory Italia menggunakan teleskop robot yang dapat diakses dari jarak jauh secara real-time.

Siap-siap begadang ya, karena Gerhana Bulan Penumbra atau Super Blood Wolf Moon akan dimulai dalam beberapa jam ke depan dan kamu bisa menontonnya melalui live streaming di atas.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak