Inovasi Baru, Ilmuwan Kembangkan Baterai dari Belerang

Sejumlah ilmuwan mengembangkan baterai dari bahan alternatif, termasuk dari belerang.

Agung Pratnyawan
Selasa, 07 Januari 2020 | 16:16 WIB
Ilustrasi baterai. (Pixabay)

Ilustrasi baterai. (Pixabay)

Hitekno.com - Baterai menjadi salah satu barang yang penting dan banyak dibutuhkan. Karena itu, ilmuwan mencoba untuk membuat baterai alternatif. Salah satunya terbuat dari belerang.

Para ilmuwan dari Monash University, Australia telah mengembangkan baterai berbahan dasar belerang, yang mereka sebut dengan baterai lithium-sulfur.

Konon, baterai yang terbuat dari belerang ini punya tingkat konsumsi daya paling efisien ketimbang memakai bahan lainnya. Temuan ini sudah dipublikasikan dalam Science Advances pada pekan lalu.

Baca Juga: UGM Kembangkan Prototipe Baterai Nuklir, Bisa Bertahan Hingga 40 Tahun

Soal daya tahan, Eurekalerts melaporkan bahwa baterai ini diklaim bisa menjadi sumber tenaga untuk smartphone karena bisa bertahan hingga lima hari, dengan pemakaian standar.

Salah satu anggota kelompok ilmuwan yang terlibat dalam penelitian tersebut, Professor Mainak Majumder, mengatakan bahwa pengembangan baterai lithium-sulfur ini merupakan inovasi baru dalam dunia industri Australia.

Selain untuk smartphone, baterai ini juga diproyeksikan untuk mendukung penggunaan mobil listrik yang marak dikampanyekan di seluruh dunia.

Baca Juga: Baterai Mobil Listrik Kini Bisa Bertahan 2.400 KM, Revolusi Industri Mulai!

Ilustrasi Baterai. (GSM Arena)
Ilustrasi Baterai. (GSM Arena)

"Pembuatan dan penerapan baterai Lithium-Sulfur di mobil dan kisi akan menangkap bagian lebih signifikan dari rantai nilai perkiraan lithium Australia senilai AUD 213 miliar, dan akan merevolusi pasar kendaraan (elektrik) Australia dan memberi semua warga Australia pasar energi yang lebih bersih dan lebih andal," terang Mainak, sebagaimana lansiran eurekalert.org.

"Tim peneliti kami telah menerima pendanaan lebih dari 2,5 juta dolar Australia dari pemerintah dan mitra industri internasional untuk menguji coba teknologi baterai ini pada mobil dan jaringan mulai tahun ini," imbuhnya.

Sementara untuk teknisnya, bahan untuk baterai ini sebetulnya sama seperti Lithium-Ion standar, hanya saja para ilmuwan mengkonfigurasi ulang desain katoda sulfur.

Baca Juga: Serem, Ini 3 Penyebab Baterai Smartphone Meledak

Dengan begitu, beban tekanan dari perangkat yang lebih tinggi bisa diakomodasi tanpa harus menurunkan kapasitas atau kinerja keseluruhan perangkat.

Itulah baterai dari belerang yang sedang dikembangkan oleh ilmuwan Australia baru-baru ini. (Suara.com/ Tivan Rahmat).

Baca Juga: Ini Cara Mengisi Baterai Xiaomi Mi Band Agar Tak Mudah Drop

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak