Penjelasan Ilmiah Ini Ungkap Alasan Seseorang Sering Selingkuh

Berbicara mengenai asal muasalnya, selingkuh bukanlah sifat alami manusia.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia
Jum'at, 29 November 2019 | 09:00 WIB
Ilustrasi pasangan. (Unsplash/ Brooke Cagle)

Ilustrasi pasangan. (Unsplash/ Brooke Cagle)

Hitekno.com - Selingkuh sepertinya dikenal sebagai salah satu bumbu-bumbu dalam hubungan percintaan yang dijalani oleh sepasang kekasih. Secara ilmiah, ternyata ada penjelasan mengenai alasan seseorang sering selingkuh.

Alasan klasik saat seseorang memutuskan untuk selingkuh adalah karena dirinya bosan atau bahkan ingin mencari sensasi berbeda dari orang lain selain kekasihnya.

Ujung dari hubungan selingkuh biasanya menyakiti entah salah satu atau bahkan dua orang dalam hubungan tersebut. Apapun alasannya, selingkuh tidak bisa dibenarkan oleh sebagian kecil atau bahkan sebagian besar orang.

Baca Juga: Indah Banget, Begini Penampakan Planet Merkurius dari Dekat

Dilansir dari Psychology Today, selingkuh rupanya dapat dijelaskan secara ilmiah. Berbicara mengenai asal muasalnya, selingkuh bukanlah sifat alami manusia.

Berdasarkan penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa keputusan seseorang untuk selingkuh datang dari keputusan pribadi dan niatnya untuk berkomitmen.

Ilustrasi pasangan. (Unsplash/@ Milan Popovic)
Ilustrasi pasangan. (Unsplash/@ Milan Popovic)

Jika dirinya ingin berkomitmen pada satu orang dan menjadikannya prioritas, tentu ia tidak akan membangun hubungan baru dalam perselingkuhan. Dalam hal ini, prioritas dan komitmen adalah poin penting.

Baca Juga: Menurut Penelitian, Sapi yang Memakai Headset VR Hasilkan Susu Lebih Baik

Berdasarkan sebuah penelitian, pada dasarnya selingkuh merupakan bagian dari gen seseorang. Gen manusia biasanya memproduksi hormon dopamin yang diproduksi otak dan berkaitan dengan makanan, seks, dan lain-lain.

Salah satu gen yang mempengaruhi adalah DRD4 yang distimulasi oleh kesenangan. Manusia dengan DRD4 biasanya membutuhkan stimulasi yang banyak untuk melepas hormon dopamin.

Ilustrasi pasangan bertengkar. (unsplash/Eric Ward)
Ilustrasi pasangan bertengkar. (unsplash/Eric Ward)

Studi menyebutkan bahwa manusia dengan alel DRD4 yang panjang, memiliki kemungkinan untuk melakukan seks bebas dan perselingkuhan yang lebih tinggi dibanding yang memiliki alel pendek.

Baca Juga: Fosil Es Ditemukan di Meteorit Kuno, Bikin Ilmuwan Takjub

Ilmuwan Fisher menyebutkan bahwa selingkuh juga memiliki kaitan dengan sistem otak. Dorongan seksual, perasaan cinta dan ketertarikan biasanya dapat bersinergi. Namun masalah akan muncul saat manusia tidak menujukan dorongan tersebut pada satu manusia.

Jika dorongan tersebut berkaitan dengan banyak manusia yang lain, kecenderungan seksual dan cinta bisa saja juga terbagi pada manusia lainnya.

Beberapa penjelasan ilmiah mengenai alasan seseorang selingkuh memang bisa saja seperti hal di atas. Namun, perlu dipahami bahwa ada faktor biologis yang juga mempengaruhi saat seseorang melakukan perselingkuhan.

Baca Juga: Top 3 Berita Populer: Kisah Cinta Pierre Tendean dan Kucing Oren Ngambek

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak