Selama September 2019, Indonesia Diguncang 924 Gempa

Dua gempa merusak selama September 2019 terjadi di Maluku.

Agung Pratnyawan
Sabtu, 05 Oktober 2019 | 10:18 WIB
Ilustrasi gempa. (pixabay/Tumisu)

Ilustrasi gempa. (pixabay/Tumisu)

Hitekno.com - Jumlah gempa yang melanda Indonesia mengalami kenaikan dari Agustus ke September 2019. Capaian ini diumumkan Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) pada Jumat (4/10/2019).

Selama September 2019 kemarin, terjadi 924 gempa di Tanah Air. Jauh sangat tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan bahwa jumlah gempa selama September naik drastis dari Agustus, saat Tanah Air diguncang oleh hanya 673 kali gempa.

Baca Juga: Mengenal Sesar Kairatu, Pemicu Rentetan Gempa di Ambon

Daryono mengatakan dari total jumlah gempa di September, mayoritas adalah gempa kecil dengan magnitudo di bawah 5,0.

"Aktivitas gempa di wilayah Indonesia didominasi oleh aktivitas gempa kecil dengan magnitudo kurang dari 5,0 sebanyak 895 kali. Jumlah ini mengalami peningkatan jika dibanding bulan sebelumnya, Agustus yang hanya 651 kali gempa," jelas dia.

Sementara gempa signifikan dengan magnitudo lebih dari 5,0 di bulan September terjadi sebanyak 29 kali. Aktivitas gempa signifikan ini juga mengalami peningkatan karena bulan sebelumnya hanya terjadi sebanyak 22 kali.

Baca Juga: Mengenal Lempeng Indo-Australia, Penyebab Gempa Seminggu Ini

"Selama bulan September 2019 di wilayah Indonesia terjadi gempa dirasakan sebanyak 155 kali. Jumlah ini juga meningkat jika dibanding bulan sebelumnya yang hanya 56 kali," beber Daryono.

Ilustrasi gempa. (pixabay/Angelo_Giordano)
Ilustrasi gempa. (pixabay/Angelo_Giordano)

Sepanjang September Indonesia dilanda dua gempa merusak, yakni Gempa Halmahera Selatan pada 15 September 2019 dengan magnitudo 6,0 yang merusak beberapa rumah dan Gempa Kairatu-Ambon yang terjadi pada 26 September 2019 dengan magnitudo 6,5.

Akibat gempa yang disebut terakhir itu, puluhan orang tewas, ratusan orang luka-luka, belasan ribu mengungsi, dan ribuan rumah rusak.

Baca Juga: Sepanjang Agustus 2019, Indonesia Diguncang Gempa Sebanyak 673 Kali

Daryono menjelaskan bahwa tingginya jumlah gempa di Nusantara wajar semata karena Indonesia merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks.

"Disebut sangat aktif karena dalam setahun ribuan gempa terjadi di Indonesia. Indonesia juga memiliki kompleksitas tektonik, karena banyaknya sebaran sumber gempa baik bersumber dari zona subduksi megathrust maupun dari sesar aktif," jelas dia.

Sumber gempa subduksi megathrust di antaranya adalah Subduksi Sunda yang jalurnya mencakup sebelah barat Sumatra dan selatan Jawa, Bali, NTB, dan NTT.

Baca Juga: Ini Penjelasan Ilmuwan Pada Oarfish, Ikan Raksasa Peramal Gempa

Ilustrasi gempa bumi. (Insurance Journal)
Ilustrasi gempa bumi. (Insurance Journal)

Selain itu masih ada zona subduksi megathrust lain seperti Subduksi Banda, Sulawesi Utara, Lempeng Laut Maluku, Lempeng Filipina, dan utara Papua.

"Selain sumber gempa megathrust, wilayah Indonesia terdapat lebih dar 295 sesar aktif, termasuk yang belum teridentifikasi hingga saat ini," tutup dia.

Itulah catatan gempa selama September 2019 yang diumumkan BMKG. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak