Kontroversial, Ilmuwan China dan AS Memasukkan Gen Otak Manusia ke Monyet

Kontroversial, Ilmuwan China dan AS Memasukkan Gen Otak Manusia ke Dalam Monyet.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 16 April 2019 | 07:00 WIB
Ilustrasi monyet. (Pixabay/ Alexas_Fotos)

Ilustrasi monyet. (Pixabay/ Alexas_Fotos)

Hitekno.com - Sekelompok Ilmuwan China berhasil membuat terobosan dengan memasukkan gen otak manusia ke dalam monyet.

Meski penelitian mereka meyakinkan, komunitas sains dan beberapa ilmuwan lainnya menilai bahwa itu merupakan sebuah penelitian yang tidak etis.

Para ilmuwan China memasukkan gen otak manusia MCPH1 ke dalam 11 monyet.

Baca Juga: Serem Banget, Hewan Berkaki 14 Ini Bisa Memangsa Buaya dengan Kejam

Lima monyet di antaranya bertahan cukup lama untuk diuji kemampuan mentalnya.

Dalam percobaannya, mereka menguji apakah monyet yang dimodifikasi bisa melakukan tugas kognitif lebih baik jika dibandingkan monyet biasa.

Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal National Science Review.

Baca Juga: Dikira Dinosaurus, Wujud Asli Hewan Ini Bikin Ngakak

Percobaan dilakukan oleh ilmuwan yang berasal dari Kunming Institute of Zoology (China) dalam kemitraan dengan ilmuwan yang berasal dari University of North Carolina (Amerika Serikat).

Perkembangan neuron pada otak monyet yang telah dimodifikasi. (National Science Review)
Perkembangan neuron pada otak monyet yang telah dimodifikasi. (National Science Review)

Menurut penelitan tersebut, monyet-monyet transgenik (telah dimodifikasi) dapat melakukan tes memori dan uji waktu reaksi yang lebih baik jika dibandingkan dengan monyet normal.

Dalam satu tes memori, hewan percobaan diminta untuk mengingat warna dan bentuk stimulus yang muncul di layar untuk jangka waktu tertentu.

Baca Juga: Bersihkan Selokan, Pasukan Oranye Temukan Hewan Mirip Komodo Ini

''Hebatnya, tes kognitif awal kami mendeteksi peningkatan memori jangka pendek pada monyet (transgenik),'' tulis tim peneliti dalam pernyataannya.

Eksperimen di atas telah memicu kontroversi di kalangan ilmuwan.

Bahkan ilmuwan lain mengklaim banyak negara tidak akan membiarkan penelitian semacam itu berlanjut.

Baca Juga: Ilmuwan Berhasil Merekam Hewan Langka, Spesies Baru Paus Pembunuh?

Jacqueline Glover, seorang ahli bioetika Universitas Colorado, mengatakan bahwa penelitian di atas telah melewati batas garis etika yang ada.

Respon monyet transgenik digambarkan sebagai warna merah sedagkan monyet normal dengan warna biru. (National Science Review)
Respon monyet transgenik digambarkan sebagai warna merah sedagkan monyet normal dengan warna biru. (National Science Review)

''Eksperimen ini telah memicu api di arena etika, masalah etika pertama menyangkut apakah penelitian ini cukup ilmiah untuk membenarkan penggunaan hewan,'' kata Jacqueline Glover dikutip dari Gizmodo.

Ilmuwan tersebut juga menjelaskan masih ada organoid lain yang tersedia sehingga peneliti tidak perlu memodifikasi monyet dengan gen otak manusia.

Glover juga menekankan bahwa meski hasil penelitian menggembirakan namun itu dianggap tidak manusiawi karena memunculkan bahaya fisik, psikologis dan sosial yang akan ditimbulkan.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak