Akan Ada Badai Matahari, Hal Mengerikan Ini Bisa Terjadi

LAPAN melalui akun Instagram mengonfirmasi bahwa badai matahari yang terjadi masih aman untuk manusia.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia

Posted: Jum'at, 15 Maret 2019 | 10:30 WIB
Ilustrasi badai matahari. (pixabay/Pexels)

Ilustrasi badai matahari. (pixabay/Pexels)

Hitekno.com - Met Office, selaku lembaga layanan cuaca di Inggris resmi memberikan peringatan bahwa hari ini, Jumat (14/3/2019) akan terjadi badai matahari menuju Bumi. Walau sudah dikonfirmasi oleh LAPAN RI bahwa badai matahari ini tidak berbahaya. Namun, rupanya ada beberapa hal mengerikan yang bisa terjadi saat Bumi dilanda badai matahari.

Badai matahari dikenal juga sebagai lontaran massa korona yang merupakan semburan matahari pada wilayah aktif yang biasanya muncul saat solar maxima dan solar minima.

Para pengamat fenomena ini menemukan sebuah lubang koronal di atmosfer matahari yang menghadap ke arah Bumi. Lubang koronal ini membuat aliran angin mengarah ke Bumi.

Terjadinya badai matahari ini bisa berdampak buruk pada satelit. Pasalnya, angin dari matahari tersebut akan memanaskan atmosfer luar Bumi.

Ilustrasi badai matahari. (pixabay/geralt)
Ilustrasi badai matahari. (pixabay/geralt)

Sempat membuat heboh dengan kabar ini, LAPAN melalui akun Instagram mengonfirmasi bahwa badai matahari yang terjadi masih aman untuk manusia.

Menurut hasil pantauan Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) LAPAN, posisi lubang korona di sekitar ekuator matahari memang sedang melepaskan angin matahri dengan cepat dalam dua hari ini. Namun, tidak akan ada hal mengerikan yang akan terjadi bersama dengan badai matahari hari ini.

''Tenang, semua aman berdasar asesmen dari Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) LAPAN, belum ada dampak signifikan. Dan ini adalah gambar lubang korona 13 Maret kemarin. Posisi lubang korona di sekitar ekuator matahari memang bisa melepaskan angin matahari cepat yang diperkirakan mencapai bumi dalam 2 hari. Tetapi efeknya tidak seperti yang diberitakan. Info rinci cuaca antariksa bisa dilihat juga di situs LAPAN.'' tulis caption dalam unggahan @lapan_ri.

Badai matahari. (instagram/lapan_ri)
Badai matahari. (instagram/lapan_ri)

Sebelumnya, pada September 1859, badai matahari pernah terjadi dan mengancam Bumi. Lontaran massa korona tersebut membuat para astronom melihat nyala putih terang yang muncul dari matahari.

Peristiwa ini sukses menjadi malapetaka untuk seluruh peralatan elektronik di dunia. Pasalnya, badai matahari yang dahsyat mampu menghancurkan satelit telekomuniksi dan listrik. Radiasi elektromagnetik yang muncul akan merusak sinyal satelit dan mengubah komposisi atmosfer.

Selain itu, badai matahari yang dahsyat akan menyebabkan kematian astronot. Para manusia luar angkasa ini akan tergoreng hidup-hidup akibat partikel bermuatan yang tiba setelah kilatan cahaya putih saat badai matahari terjadi. Namun, astronot bisa menyelamatkan diri dengan masuk ke dalam airlock.

Baca Juga: 10 Smartphone Xiaomi Ini Dipastikan Dapat Update Android 9 Pie

Badai matahari yang terjadi hari ini kemungkinan memang tidak berbahaya bagi manusia. Namun, mungkin akan sangat berpengaruh pada teknologi berbasis satelit.

Dilansir dari Express, badai matahari kemungkinan akan mempengaruhi navigasi GPS, sinyal ponsel, dan TV satelit.

Mengenai bagaimana badai matahari yang akan terjadi hari ini, Jumat (15/3/2019), pantau terus informasi lengkapnya melalui LAPAN RI ya.

Berita Terkait Berita Terkini

Waspadai modus penipuan terbaru dengan suara tiruan berbasis AI. Pelaku memalsukan suara orang terdekat untuk menipu kor...

sains | 17:00 WIB

Temukan 5 aplikasi edit foto AI terbaik untuk mengubah foto biasa jadi luar biasa. Ulasan lengkap Remini, Picsart, Fotor...

sains | 14:45 WIB

Pelajari cara mudah dan efektif menggunakan ChatGPT untuk menyelesaikan tugas kuliah dan pekerjaan sehari-hari. Panduan ...

sains | 12:00 WIB

Ingin jadi kreator tapi bingung mulai dari mana? Ini dia 8 ide konten video pendek yang dijamin FYP untuk pemula. Dari f...

sains | 12:00 WIB

Seiring pesatnya perkembangan teknologiInternet of Things(IoT), konsep rumah pintar kini jauh lebih terjangkau dan mudah...

sains | 16:09 WIB