Mesin Kiamat Rusia Dipasang di Kapal Selam, Bikin AS dan NATO Ketir-ketir

Dampak dari mesin kiamat Rusia sangat mengerikan!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 13 Maret 2019 | 19:30 WIB
Ilustrasi tsunami menerjang London. (Pixabay/ Darksouls1)

Ilustrasi tsunami menerjang London. (Pixabay/ Darksouls1)

Hitekno.com - Setelah tentara AS mengumumkan bahwa mereka akan memasukkan teknologi AI ke tank dan jet tempur tanpa awak, Rusia ternyata juga mempunyai kabar yang mengejutkan. Mesin kiamat Rusia dikonfirmasi resmi akan dipasang ke kapal selam tercanggih milik mereka dalam waktu dekat.

Industri pertahanan Rusia mengumumkan bahwa mereka akan memasukkan senjata nuklir paling mematikan di kapal selam misterius pada tahun 2020.

Pada 1 Maret 2018, presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan secara resmi ke publik, torpedo bawah nuklir pertama mereka yang paling mematikan yang disebut Poseidon.

Baca Juga: Jika Perang Nuklir Meletus, Ini Wilayah AS Pertama yang Diserang Rusia

Rex Richardson, seorang fisikawan yang meneliti senjata nuklir mengatakan bahwa efek senjata nuklir Poseidon jika diledakkan di laut bisa sangat mematikan.

"Memanfaatkan efek amplifikasi laut, bisa membuat gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian 100 meter," kata Richardson dalam pernyataan resminya.

Ilustrasi Poseido, mesin kiamat Rusia. (YouTube.com/ Russian Ministry of Defense)
Ilustrasi Poseido, mesin kiamat Rusia. (YouTube.com/ Russian Ministry of Defense)

Karena efeknya yang sangat dahsyat, para analis militer barat menyebut senjata tersebut sebagai mesin kiamat Rusia.

Baca Juga: Mengenal Robot Centaur, Dirancang Untuk Menangani Bencana Nuklir

Torpedo bertenaga nuklir, Poseidon, dianggap dapat membawa hulu ledak nuklir 100 hingga 200 megaton.

Dalam laporan terbaru, Poseidon akan dipasang di atas kapal selam Project 09852 Belgorod pada tahun 2020.

Kantor berita negara Rusia, TASS, mengatakan bahwa kapal selam Belgorod yang baru dapat membawa enam torpedo nuklir Poseidon.

Baca Juga: Berkunjung ke Reaktor Nuklir Fukushima Pasca Bencana 7 Tahun Lalu

Badan penelitian sekaligus analis militer di Main Directorate of Deep-Sea Research, H. I. Sutton, melaporkan bahwa Belgorod akan melakukan misi paling rahasia dengan kapal selam kecil di belakangnya.

Desain kapal selam milik Rusia, Oscar-II, yang bisa membawa misil bertenaga nuklir. (Wikimedia Commons)
Desain kapal selam milik Rusia, Oscar-II, yang bisa membawa misil bertenaga nuklir. (Wikimedia Commons)

Peneliti mengungkapkan bahwa tidak seperti kapal selam reguler Rusia lainnya, kapal selam yang membawa mesin kiamat tidak akan dioperasikan oleh Angkatan Laut Rusia.

Orang-orang yang mengoperasikannya diprediksi terpisah dari Angkatan Laut Rusia dan memiliki cabang terpisah dari kementrian pertahanan mereka.

Baca Juga: Mesin Kiamat Rusia, Mampu Ciptakan Tsunami 100 Meter

Andrew Metrick, peneliti dari International Security Program at the Center for Strategic and International Studies menjelaskan bahwa kapal Belgorod hanya akan dikendalikan oleh divisi paling rahasia dari pemerintah Rusia.

''Rusia mengoperasikan beberapa kapal selam bertenaga nuklir yang sangat kecil yang mampu menyelam lebih dari beberapa ribu meter. Itu mungkin bagian yang paling gelap dari aparat bawah laut Rusia,'' kata Metrick dikutip dari Business Insider.

Secara sederhana, jika nuklir Amerika Serikat didesain untuk menghancurkan kota, nuklir Rusia mampu menghancurkan benua.

Tak hanya itu, tsunami radioaktif yang menyebar setelah ledakan dapat menyebabkan radiasi mematikan. Ratusan ribu kilometer daratan yang terkena tsunami, tidak dapat dihuni selama beberapa dekade.

Melihat dampak dari mesin kiamat Rusia ini, sepertinya Amerika Serikat dan NATO wajib mewaspadainya.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak