Astronot Uni Emirat Arab Siap ke Luar Angkasa Tahun 2019 Ini

Kita nantikan rencana Uni Emirat Arab ini ya.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia

Posted: Kamis, 28 Februari 2019 | 17:30 WIB
Astronot. (NASA)

Astronot. (NASA)

Hitekno.com - Uni Emirat Arab siap mencatat sejarah baru bagi negaranya dengan segera mengirimkan astronot pertamanya ke luar angkasa pada tahun 2019 ini.

Dilansir Fortune, setidaknya ada dua pilihan antara pilot militer Hazza al-Mansoori dan insinyur Sultan al-Neyadi yang akan menjadi orang pertama dari Uni Emirat Arab yang akan pertama kali ke luar angkasa.

Rencana ini merupakan bagian dari program ruang angkasa dari negara tersebut usai sukses membangun gedung tertinggi di dunia dan bandara tersibuk untuk perjalanan Internasional.

Pilot militer Hazza al-Mansoori dan insinyur Sultan al-Neyadi terpilih dari setidaknya 4.000 pelamar yang bersedia untuk dikirimkan ke luar angkasa.

Kasus kegagalan roket Rusia yang membawa astronot ke Stasiun Angkasa Luar yang belum lama ini terjadi rupanya tidak membuat khawatir para calon pelamar ini.

Ilustrasi pesawat luar angkasa. (Pixabay/ Skeeze)
Ilustrasi pesawat luar angkasa. (pixabay/skeeze)

Kegagalan roket Rusia ini terjadi pada 11 Oktober lalu saat roket Soyuz-FG gagal membawa astronot Nick Hague dan Kosmonot Alexei Ovchinin.

Hal ini terjadi karena sensor yang rusak. Untungnya, keduanya berhasil mendarat dengan selamat di Kazakhstan.

Menurut rencana, nantinya akan ada peralatan di atas roket yang bertugas untuk memastikan keselamatan awak selama melakukan perjalanan ke luar angkasa.

Keduanya, pilot militer Hazza al-Mansoori dan insinyur Sultan al-Neyadi kini tengah menjalani pelatihan intensif di pusat Luar Angkasa Star City yang berada di Moskow.

Pelatihan ini meliputi tes ruang tekanan, tes sentrifugal, pelatihan penerbangan parabola, dan pelatihan bertahan hidup di musim dingin.

Baca Juga: Nintendo Umumkan Pokemon Sword dan Pokemon Shield, Kapan Rilis?

Astronot. (Pixabay/WikiImages)
Astronot. (Pixabay/WikiImages)

Penerbangan parabola yang menjadi bagian dari pelatihan ini memungkinkan para astronot untuk berlatih agar tidak memiliki bobot tubuh lebih saat berada di luar angkasa.

Pilot militer Hazza al-Mansoori dan insinyur Sultan al-Neyadi mengaku bahwa tantangan besar yang dihadapi dari program ini bukanlah hal fisik.

Namun, bagaimana keduanya perlu belajar bahasa Rusia. Pasalnya bahasa tersebut yang akan digunakan selama perjalanan ke luar angkasa.

Menggunakan pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia akan menjadi kendaraan yang digunakan oleh kedua pilot dan insinyur ini.

Program ruang angkasa milik Uni Emirat Arab ini memang punya ambisi besar, pasalnya, negara ini memiliki keinginan untuk membuat koloni ke Mars pada 2117. Kita nantikan ya.

Berita Terkait Berita Terkini

Venus dan Jupiter akan terlihat saling berdekatan pada 12 Agustus 2025....

sains | 12:23 WIB

Eksoplanet masif ditemukan mengorbit berlawanan arah dalam sistem bintang ganda, menantang model pembentukan planet dan ...

sains | 09:00 WIB

Penelitian mengungkap sesilia, amfibi mirip cacing, kemungkinan memiliki gigitan berbisa tertua di darat, mendahului ula...

sains | 08:00 WIB

NASA mengirim bakteri berbahaya seperti E. coli dan Salmonella ke ISS untuk mempelajari mutasi mereka di luar angkasa de...

sains | 07:00 WIB

Potoo adalah burung malam Amerika Latin dengan kamuflase ekstrem dan panggilan khas yang kini dimanfaatkan ilmu bioakust...

sains | 06:00 WIB